The Missing Gazelle

1.5K 134 14
                                    

Jika kalian sudah pernah membaca ini di event yg diadain kak kiko, yap, kalian kena jebakan lagi 😂
Enggak kok ya...

Story ini kupublish ulang karena kak kiko sepertinya mundur dr dunia oren ini atau hiatus? Intinya bagi kalian yg sudah baca, aku hanya merubah akhirnya saja dan tidak mengutak-atik bagian awal, semuanya utuh. Untuk kalian yang belum baca, semoga menikmati....

Banyak typos dan editan jelek karena dikerjakan bersama mata yang terbuka separuh 🙏

.

.

.

.

.

.

.




Seungcheol suka banyak hal. Olah raga sudah seperti hidupnya, game adalah belahan jiwanya. Pelajaran hanya sampingan, dia bersyukur sudah pintar dari lahir jadi tidak perlu susah payah menghindari nilai-nilai merah di rapor tahunan. Nakalnya dia hanya pergi sampai larut ke game center, atau gulat dengan siswa sekolah lain yang usil sampai ibunya diundang datang ke sekolah. Tidak merokok, bukan pemakai narkoba, apalagi penganut seks bebas.

Seungcheol lumayan baik citranya di seluruh lapisan warga sekolah. Dia tampan, tinggi, pintar, ditambah kaya pula. Dia sempurna lahir batin, orang-orang mengamini hal itu sambil kadang-kadang memujinya saat lewat. Seungcheol itu incaran nomor satu di sekolah, tidak ada yang tidak girang saat membicarakannya.

Banyak yang suka padanya, tapi dia hanya setia pada satu orang. Seungcheol selalu mengintipi si pujaan hati lewat jendela kamarnya. Tidak pagi, siang, sore, malam, setiap ada kesempatan, dia akan ada di jendela untuk melihat apa yang sedang dikerjakan tetangga sebelah yang cantik luar biasa.

Seperti hari ini, dia baru saja pulang dari les tambahan di sekolah, maklum, dia tingkat tiga dan sedang persiapan ujian masuk universitas. Sebenarnya tidak terlalu malam, itu sekitar jam 8. Seungcheol memarkir motornya di garasi lalu langsung berlari menuju kamarnya dan duduk di kursi favoritnya dekat jendela.

Rumah sebelah masih gelap, tidak ada suara apapun. Tetangganya itu mungkin belum pulang, dia ada pertunjukkan di akhir bulan kalau tidak salah, jadi butuh persiapan panjang. Seungcheol terbiasa tidur larut karena menunggui si cantik pulang, itu semakin parah akhir-akhir ini. Seungchol khawatir sebenarnya tapi mau bagaimana lagi.

Seungcheol akhirnya memutuskan untuk mandi dulu. Memilih pakaian lalu turun untuk memanaskan kare. Dia masih bisa mencuri-curi lihat pada rumah sebelah, agak takut kalau tetangganya sudah lewat sementara dia tidak tahu. Seungcheol sedang mengambil nasi, karenya juga sudah mendidih saat terdengar deru mobil mendekat. Seungcheol membawa piringnya dan panci kare berlarian menaiki tangga. Meletakkan keduanya di meja belajar dan langsung mendekati jendela.

Itu si tetangga cantik. Pulang diantar kekasihnya yang tinggi besar dan berwajah sangar. Seungcheol bergidik jijik saat si mammoth mencium pipi tetangganya. Mereka saling melambai saat si mammoth masuk ke mobil dan berkendara pergi. Lega rasanya.

Si cantik sedang membuka pagar, menghidupkan lampu teras. Seungcheol langsung bisa melihat dengan jelas wajah yang sanggup jadi peri-peri dalam mimpinya setiap malam.

“Jeonghan hyung hari ini manis sekali!” teriakannya keras sekali sampai tetangganya itu melemparkan muka sadis padanya.

“Ini sudah malam bocah. Kenapa kau tidak segera minum susumu dan pergi tidur!”

GùshìTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang