"Hai namaku Ruby, aku suka menggambar."
"Baiklah Ruby, silahkan duduk disamping Alucard"
Ruby mengangguk semangat dan duduk disamping lelaki yg tengah sibuk mencoret coret bukunya.
"Hai aku Ruby" Sapa Ruby disamping Alucard.
"Hn" Alucard hanya membalasnya dengan dehaman.
"Um namamu Alucard ya? Entah kenapa aku suka namamu atau mungkin juga wajahmu" Celoteh Ruby yg mulai duduk disamping Alucard yg masih mencoret coret bukunya.
"Bisa diam tidak?!" Bentak Alucard yg mulai malas menanggapi Ruby.
Ruby diam, wajah Alucard terlihat menyeramkan jika marah.
Ting! Ting!
Bel istirahat terdengar, Alucard dengan cepat memasukan buku bukunya kedalam tas berwarna hitam polos miliknya. Setelah semua masuk kedalam tasnya, Alucard meninggalkan Ruby yg terus memanggil namanya.
Alucard berjalan menuju kelas Miya, hari ini dia berjanji akan mentraktir Miya sepuasnya.
"Miya! Ada Alucard" Teriak Freya teman sekelas Miya.
Miya yg sedang asyik mencoret coret papan tulis menoleh keasal suara, mendapati Alucard yg diam diambang pintu tengah tersenyum padanya. Miya berlari kecil menghampiri Alucard.
"Jadi gak nih? Kamu sibuk banget keliatannya nih" Tanya Alucard.
"Jadilah, kan lumayan di traktir makan. Ehehehe" Jawab Miya dengan cengiran nya.
"Yeu, makan gratis aja langsung nge gas hahaha" Balas Alucard dan menggandeng Miya menuju kantin.
Sisi lain, Ruby yg melihat aksi romansa tydac elite Aluya terlihat kesal.
"Apaansih itu si cabe! Main deket deket Alucard lagi! Gabisa dibiarin ini" Kesal Ruby dan mengikuti Aluya dari belakang.
Sampainya di kantin, Aluya duduk dimeja pojok seperti biasa. Mereka memesan pesanan dengan senyuman tak lepas dari kedua wajah tampan dan cantik mereka, membuat Ruby kesal.
"Makin liar emang ya si cabe itu, harus dilabrak ini. Kalau enggak nanti dia ngapa ngapain Alucard lagi" Ucap Ruby pada dirinya sendiri dan berjalan dengan amarah menuju meja Aluya.
GUBRAK!!
Miya tersedak bakso segede bedug karena hentakan meja yg dibuat Ruby.
"Kamu ngapain sih Ruby?! Dateng dateng kenapa hentak meja sembarangan?! Liat nih Miya tersedak gara gara kamu!!" Marah Alucard yg masih mengelus elus punggung Miya.
"Dia yg harusnya ngapain!" Ruby menunjuk Miya, "dia itu udah nge gedeketin kamu seenaknya"
"Dia pacar aku"
"A-apa?!"
"IYA DIA PACAR AKU! PUAS? JADI JANGAN PERNAH NGE DEKETIN MIYA LAGI OKE?!"
Ruby tersentak kaget karena Alucard membentaknya, mata Ruby mulai berair.
"Emang apa cantiknya dia coba?! Udah rambutnya putih kayak orang lansia, kulit putih kayak mayat hidup. Dia enggak sempurna Alucard!" Seru Ruby menunjuk nunjuk Miya.
"Cantik itu dari hati, bukan wajah. Dan, tidak ada manusia yg sempurna didunia ini" Jawab Alucard dingin dan pergi meninggalkan Ruby yg diam ditempat.
"Enggak boleh di biarin ini! Aku harus ngelakuin sesuatu"
***
Jam sudah menunjukan pukul 13.45PM. Sudah waktunya pulang.
"Kamu dijemput enggak?" Tanya Alucard menggandeng tangan Miya menuju gerbang sekolah.
"Aku pulang sendiri aja, Mama sama Papa lagi sibuk" Jawab Miya.
"Aku anterin, mau enggak?" Tawar Alucard.
"Iya deh, sekalian irit uang jajan. Ehehe" Jawab Miya.
Alucard mengelus elus rambut putih salju milik Miya, "Yaudah, kamu tunggu di sebrang ya.. Aku ambil mobil dulu"
Miya mengangguk dan berjalan santai menuju sebrang jalan.
Saat Miya ingin menyebrang, Ruby dengan sengaja menabrak Miya dengan kecepatan 90. Membuat Miya terbantur kaca mobil milik Ruby hingga pecah.
Alucard yg sibuk mengambil mobilnya di parkiran yg cukup jauh dari gerbang sekolah merasa tak enak. Seperti hati nya terasa sangat sakit.
"ALUCARD! MIYA.. "
***
"Yaya, bangun dong sayang, Lulu kangen nih, udah seharian penuh Yaya enggak sadar.. Lulu kangen" Rengek Alucard didepan ranjang rumah sakit yg Miya tempati.
"Alu sayang, ikhlasin Miya nak. Miya udah tenang di alam sana" Ucap Kyrie, Ibu Alucard menenangkan putra nya yg sedari tadi tak berhenti menangis dan merengek.
"Kalau kamu enggak ikhlasin Miya, Miya enggak akan tenang. Miya perlu di makam kan sayang"
Alucard duduk tegap menghadap wajah Miya yg terlihat sangat pucat. Alucard menghapus air matanya yg masih mengalir deras di pipinya. Alucard sadar, menangis tak ada guna nya. Alucard harus hidup tanpa tawa, senyum, cengiran khas Miya yg selalu menghiasi hidupnya.
Ruby? Dia telah di penjara seumur hidup karena aksi brutal nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mlbb Love Story Oneshoot
FanfictionKumpulan Oneshoot Mlbb!! Silahkan request dikolom comments!