Adam

16 2 0
                                    

"DIPERCEPAT LANGKAHNYA."

"JANGAN LARI."

"PELAN-PELAN PERHATIKAN TEMAN DEPAN KALIAN."

"Hati-hati ya dek."

"Hati-hati dek, semangat ya."

"Semangat dek, selamat sampai kos ya."

Kira-kira seperti itu suara yang terdengar dari kanan kiri telinga Adam yang membuatnya kesal sendiri. Hari ini ospek hari pertama bagi Adam. Tadi pagi ia terlambat bangun karena biasanya jika di rumah ia akan dibangunkan oleh si mbak, namun sekarang ia harus beradaptasi di lingkungan baru. Alhasil, kesialan berpihak pada Adam, pagi-pagi terlambat ospek dan mendapat hukuman, sorenya pun ia merasa telinganya panas karena teriakan para panitia ospek.

Sore itu setelah ospek, Muhammad Adam atau lebih akrab disapa Adam, mencoba jalan kaki untuk pulang ke kosnya. Seketika lelahnya hilang digantikan dengan rasa penasaran dengan lingkungan di kota yang sebelumnya belum pernah ia injak.

Adam merupakan salah satu mahasiswa baru di perguruan tinggi di kota Malang yang mana peraturannya tidak memperbolehkan mahasiswa baru atau maba menggunakan kendaraan bermotor ke dalam kampus. Adam sebagai lelaki yang biasa saja, mentaati peraturan tersebut meskipun ia sebenarnya sudah dikirimkan sepeda motor oleh ayahnya.

Adam merebahkan badannya di atas kasur, masih lengkap dengan seragam hitam putihnya sampai ia pun terlelap.

*****

Lie To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang