Dua

7 1 0
                                    


Beberapa bulan sebelumnya

Seorang pria berlari keasikan menuju asrama pria di Jakarta, menerobos orang-orang yang berlalu-lalang. Sambil membawa laptop dan kamera yang menggantung di lehernya. Lalu ia sampai di depan pintu cokelat bernomorkan 401, ia langsung membukanya lebih tepatnya mendobrak hingga membuat orang di dalamnya terkejut luar biasa.

"LUHAAAAAAAAAAAN!!" Teriak dia dengan resonansi suara yang sangat besar.

"Apa?!! Kau membuatku terkejut!"

"Kau takkan percaya apa yang kudapatkan hari ini!"

"Apa yang membuatmu bahagia, huh?. Apa kau mendapatkan tiket nonton konser EXO gratis?"

"Lebih dari itu, sayang. Aku memenangkan tiket pesawat ke KOREA SELATANNNNNNNNNNN!!!"

"HAH? Dari berjuta-juta pendaftar giveaway produk kecantikan itu kamu yang menang dan mengalahkan wanita-wanita lain. Wah sangat beruntung kau!" Jawab Luhan tak percaya.

"Baekhyun gitu loh!". Ternyata Baekhyun yang mendapatkan tiket gratis itu. "Tapi aku tidak yakin aku bisa berangkat. Tabungan hasil part-timeku belum cukup. Tidak mungkin aku meminta uang kepada Bude. Kau tahukan ia akan memberikan uang yang sangat banyak jika ia tahu aku akan ke Korea. " Tukas Baekhyun lagi yang khawatir akan hal ekonominya itu. Baekhyun memiliki Bude yang berjualan Nasi khasBali di daerah Bedugul tetapi entah mengapa Bude selalu memberikan Baekhyun uang lebih, bukan lebih bahkan terlalu berlebih. Seperti waktu itu ia meminta uang untuk membeli peralatan melukis, Bude memberikan uang dua kali lipat dari harganya. Ia merasa kasihan pada Bude yang berkerja keras menghidupi dia di Jakarta. Bahkan terlalu keras menurut Baekhyun. Maka dari itu Baekhyun berkerja part time di photo studio dan menjadi Photographer. Tetapi ia selalu diberi uang bulanan yang cukup banyak. Bahkan suatu hari saat Baekhyun membutuhkan uang untuk Ujian Praktek dan pagi harinya ada ada sms mengatakan 'Baekhyun ini uang untuk Ujian Praktek kamu. Digunakan sebaik mungkin, jika kurang sms saja ke nomor ini'. Dan ternyata benar, ia mendapatkan uang lebih dari cukup untuk Ujian. Ia mencari tahu siapa yang mengirimkan uang ini tetapi pihak bank dan operator layanan telepon tidak memberitahu karena permintaan dari sang Pemilik yang menjaga privasinya.

"Hey. Baekhyun. Ingatlah,kan masih ada aku. Mamaku sendiri bilangkan kalau kau ada apa-apa bilang ke aku dan keluargaku. Mamaku sendiri sudah menganggapmu anak, begitu pula dengan akau yang sudah menganggapmu saudaraku sendiri. Kau ingatkan waktu kita masih tinggal di Bali. Kau dan Bude yang menyelamatkanku dari bencana bom itu dan menyelamatkanku dari kesepian. Aku dan keluargaku sangat berhutang budi padamu dan Budemu. Anggap sajalah aku akan membayar tiket ke Korea itu dengan membiayai kamu disana. Nanti aku bilang pada Mama." Jawab Luhan menangani kekhawatiran Baekhyun.

Mengingat Mama Luhan yang memiliki keturunan Bali-Jawa adalah seorang designer baju pernikahan dan kebaya serta Ayahanda berketurunan Tiongkok seorang pemain saxophone dan pemilik kelab di Bali. Sebenarnya Papanya Luhan mantan Diplomat, hingga Luhan berumur 7 tahun ayahnya memilih pensiun. Bude Baekhyun dulu menyelamatkan Luhan dari tragedi bom Bali.

"Thanks,Bro. Ayo kita urus visa dan lain-lainnya. Kita akan berangkat Desember. Kebetulan banget kelas sudah libur" Tukas Baekhyun bersemangat.

"Ayo... Wait! Bagaimana dengan pacarmu yang di Bali itu, huh? Si kakak kelas kita dulu, anak FEB UNUD (Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Udayana), Kim Tae Yeon?" Kini Luhan yang bertanya.

"Akan kubicarakan nanti. Kuhubungi dia tadi pagi tidak sambung. Kemarin malam, dialihkan. Kupikir dia sangat sibuk." Gumam Baekhyun.

Sebenarnya Luhan membenci kakak kelasnya itu karena tidak cocok dengan Baekhyun, terutama dia adalah wanita genit saat SMA, entah mengapa ia mau menerima Baekhyun dulu. Ia pernah melihat Taeyeon jalan bersama lelaki lain memasuki taksi setelah keluar dari diskotik. Sempoyongan. Ia berusaha memberi tahu Baekhyun dan ia pun percaya. Saat ia menanyakan pada pacarnya itu, ia menjelaskan bahwa lelaki itu adalah sepupunya dan Baekhyun percaya. Luhan tidak percaya apa yang dikatakan wanita itu tetapi apa boleh buat, kini saatnya Luhan menunggu waktu itu datang.

Where Are You? 🔥💦 ChanBaek Where stories live. Discover now