☁️☁️☁️Daniel menghela nafasnya lega. Ia baru saja melalui salah satu mata kuliah ekonomi yang diajar oleh Pak Mino. Mata kuliah Pak Mino memang berat, kamu nggak akan kuat.
Bayangkan saja, beliau ini express banget orangnya. Nerangin materi satu lembar bisa dilalui dalam 2 menit saja. Bukannya paham, malah tambah pusing. Mungkin cita-citanya jadi rapper boyband Pemenang, tapi nggak kesampaian.
Teman-temannya sudah pada keluar kelas, mungkin ingin cepat-cepat beristirahat di rumah setelah mendengar rapp milik Pak Mino. Ia membuka lagi tasnya, dan mengeluarkan sebuah dompet kulit berwarna hitam.
Daniel membuka dompet itu perlahan. Ia menemukan 2 kartu kredit dari bank yang berbeda, serta uang cash berjumlah 200.000 won. Kemudian ia menemukan sebuah kartu lagi, mirip dengan kartu identitas mahasiswa di kampusnya.
Dompet itu bukan milik Daniel. Melainkan milik Seongwoo yang tertinggal di mobil Daniel. Kemarin, Seulgi, kakak Daniel yang mencari flashdisknya yang ia titipkan di dashboard mobil Daniel menemukan dompet itu.
Daniel langsung membaca kartu identitas mahasiswa milik Seongwoo.
101 University
이름 : 옹성우
생년월일 : 25/09/1995
메이저 : France LiteratureKemarin ia sempat menanyakan Jisung, kakak tingkatnya yang lumayan dekat dengannya, tentang sosok Ong Seongwoo ini. Anehnya, Jisung yang terkenal sebagai lambe turah 101 University ini tidak tahu apa-apa tentang Seongwoo.
Daniel juga baru tahu kalau Seongwoo ternyata satu kampus dengannya, dan berada satu tingkat diatasnya. Oleh karena itu, hari ini ia berusaha mencari Seongwoo agar cepat-cepat kembali ke tangan pemiliknya.
Daniel sudah sampai di gedung fakultas Sastra Perancis dan menunggu di lorong sampai ia melihat sosok itu. Kebetulan sekali, kelas disana belum ada yang berakhir, jadi ia bisa menelusuri satu-satu mahasiswa Sastra Perancis yang keluar untuk menemukan sosok Seongwoo.
Satu persatu mahasiswa mulai keluar dari kelasnya. Daniel masih sibuk mengamati masing-masing orang disana. Sampai akhirnya matanya terpacu pada seorang pemuda yang mempunyai konstelasi di pipinya. Perlahan, ia mendekat menuju si pemilik dompet yang berjalan sendirian.
"Kak Seongwoo?" tanya Daniel memastikan.
Seongwoo, yang merasa terpanggil menoleh ke arah sumber suara. Ia terkejut ketika melihat sosok Daniel. "Eh, Daniel ya? Kok bisa disini?"
"Aku juga kuliah disini, kak. Hehehe." Daniel membuka resleting tasnya, mengeluarkan dompet Seongwoo yang tertinggal. "Ini punya kakak, kan?"
Seongwoo kaget melihat ada dompetnya ada ditangan pemuda berbahu lebar ini. "Eh, kok bisa ketinggalan sih? Aku aja nggak nyadar, lho."
"Kemarin jatuh di mobil aku, kak. Padahal gue maunya hati kakak yang jatuh ke aku,"
Seongwoo hanya tersenyum kecut mendengar perkataan Daniel. Mau marah juga percuma, ia sudah menemukan dompet milik Seongwoo yang berharga. Seongwoo mengambil dompet itu lalu menaruhnya ke salah satu saku celana.
"Yaudah, gue pamit dulu ya? Ada urusan—"
"Eh bentar, kak!" Daniel memegang pergelangan tangan Seongwoo, mencegah Seongwoo untuk pergi.
"Apa lagi?"
"Minta nomornya—"
"No."
KAMU SEDANG MEMBACA
time for the moon night. ➳ ongniel
Fanfictionas time for the moon night, i'll meet you in my dreams.