01

619 68 34
                                    

So this the first chap, enjoy :)

------------------------------------------------------

Sooyoung, itulah nama yeoja yang kini tengah menangisi gundukan tanah dengan nama Park Myungsoo di nisannya. Itu adalah makam ayahnya yang meninggal kemarin. Sooyoung sangat dekat dengan ayahnya jadi wajar jika kematian ayahnya menghancurkan hatinya.

Puas menangis, Sooyoung memutuskan kembali ke rumah dimana ibunya berada, dengan mengendarai mobil mini cooper nya Sooyoung sampai di rumahnya tapi ada pemandangan aneh di rumahnya.

Ibunya duduk di jalanan dengan 2 koper besar juga tulisan 'Rumah Ini Disita' tertempel di rumahnya selain itu sekitar 5 orang berjas dan berbadan besar berada di depan rumahnya, hal itu langsung membuat Sooyoung keluar dan menghampiri ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ibunya duduk di jalanan dengan 2 koper besar juga tulisan 'Rumah Ini Disita' tertempel di rumahnya selain itu sekitar 5 orang berjas dan berbadan besar berada di depan rumahnya, hal itu langsung membuat Sooyoung keluar dan menghampiri ibunya.

" Omma, ada apa?" Tanya Sooyoung bingung sambil memeluk ibunya.
" Rumah dan segala milik kalian kami sita, karena tuan Park memiliki banyak hutang" Ucap salah seorang berjas di depan Sooyoung.
" Itu tidak mungkin, appa ku tak pernah berhutang!" Bantah Sooyoung tak percaya, yang ia tahu bisnis ayahnya baik-baik saja tanpa harus berhutang.
" Memangnya nona tahu apa? Perusahaan ayah nona pernah hampir bangkrut jika ia tak meminjam pada bank dengan jaminan kekayaan miliknya" Jelas seorang berkaca mata yang menyerahkan sebuah berkas kepada Sooyoung. Sooyoung meraih berkas itu lalu membaca isinya dan benar itu surat perjanjian ayahnya dengan bank.
" Nona dan nyonya saya harap segera angkat kaki dari rumah ini" Ucap orang itu tegas.

Sooyoung sangat berat meninggalkan rumah yang sejak kecil ia tinggali tapi apa boleh buat rumah itu kini telah disita, satu-satunya harta sekarang ialah tabungan yang Sooyoung punya dan mini cooper nya. Sooyoung memapah sang ibu pelan menuju mobilnya lalu kembali guna mengambil koper mereka, setelah selesai Sooyoung mulai melajukan mobilnya keluar dari kawasan perumahan elit itu.

" Omma, kita akan kemana?" Tanya Sooyoung bingung.
" Omma juga tidak tahu, apa kau punya uang?" Tanya omma Sooyoung.
" Hm sedikit kurasa masih bisa untuk sewa rumah meski tak terlalu besar" Jawab Sooyoung.
" Yang penting kita pergi dulu, pastikan kita jauh dari siapapun yang mengenal kita" Ucap omma Sooyoung, yang di balas anggukan pelan Sooyoung. Bagaimanapun ia tahu betapa berat dan hancurnya hati ibunya karena kehilangan ayahnya dan segala kenangannya belum lagi cemooh-an dari orang-orang yang mereka kenal, itu pasti akan membuat ibunya tertekan.

Sooyoung mengendarai mobilnya hingga pinggiran Seoul lalu mencari rumah yang bisa di sewa untuk ia dan ibunya tinggal. Tak mudah memang tapi bersyukur karena mereka menemukan rumah sederhana yang dapat Sooyoung sewa selama 6 bulan kedepan.

" Omma mianhae, aku hanya bisa menyewa rumah seperti ini" Sedih Sooyoung.
" Gwenchana, ini lebih baik daripada jalanan bukan" Hibur ibunya.

Semuanya berjalan baik-baik saja sampai di bulan ke-3 tabungan Sooyoung habis, Sooyoung juga sulit untuk mencari pekerjaan karena ia adalah putri Park Myungsoo yang ternyata terkenal sebagai koruptor dan penipu.

You're Second Choice (ChanJoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang