Valerie.
Hari ini hari pertama aku melamar pekerjaan. Setelah sekian lama aku hanya menghabiskan hari ku didalam kamar berukuran 3x5 meter. Menghabiskan uang orang tua ku. Menghabiskan waktu tanpa berguna. Dan hari ini aku siap menghadapi apa pun. Ya setelah lulus sekolah, aku tak menghadapi ujian masuk universitas ternama layaknya teman-teman ku kebanyakan. Aku bukan anak dari kalangan atas. Aku harus tau diri keluarga ku bukan keluarga yang sempurna. Bukan seperti dibanyak drama yang selama ini ku tonton. Aku lahir dari keluarga tak sempurna. Singkatnya, broken home.Ayah ku laki-laki yang tak bertanggung jawab. Hanya mementingkan nafsu Ilham nya. Sedangkan Ibu ku, wanita terhebat yang pernah aku temui. Beliau rela melakukan segalanya demi membesarkan ketiga anaknya. Wanita yang rela dipukuli oleh suaminya karna membela anak-anaknya. Wanita yang siang malam bekerja hanya untuk menghasilkan uang demi anak-anaknya. Beliau pula yang rela menahan lapar asalkan anak-anaknya tak merasa kelaparan. Ibuku, pahlawan bagi aku dan kedua kakak laki-laki ku.
Nama ku, Valerie. Lebih tepatnya Graceva Valerie Gabriella. Aku anak ketiga dari tiga bersaudara. Aku punya 2 kakak laki-laki. Nathan Leon Gabriel dan Gavin Mahessa Gabriel. Leon dan aku terpaut 6 tahun. Sedangkan dengan Gavin hanya 2 tahun. Oke aku tak akan menceritakan lebih lanjut keluarga ku. Silsilah keluarga ku. Aku benci soalnya. Entah kenapa kalau bahas keluarga langsung emosi gimana gitu:)
Anyway, aku hidup sendiri sejak aku duduk dibangku sekolah dasar kelas 6. Ralat, maksud ku dititip oleh ibu ku ke tante. Sejak saat itu aku tak pernah bergaul dengan namanya lingkungan. Aku selalu sendiri. Benci dengan keramaian. Menghabiskan hari-hari ku dengan novel karya Tere liye atau Boy Chandra yang aku beli dengan merelakan tidak jajan seminggu per satu buku. Atau jika bosan, aku membuka laptop sepupu ku dan mulai menonton drama Korea. Menghabiskan tissue karna mengelap air mata dan ingus yang entah berfaedah apa.
Aku belum pernah berpacaran. Tapi aku pernah menyukai sahabat ku sendiri. Namanya Elnanda. Laki-laki tampan yang mau berteman dengan aku, cewek yang malas bergaul dengan lingkungan. Padahal dia cowok terpopuler seantero sekolah. Bahkan dulu sewaktu kami masih kelas 11, banyak kakak kelas yang menyukai nya. Ketua OSIS, dan El pernah menjuarai Olimpiade Sains tingkat Nasional. Dan who knows akhirnya dia jadian sama hmm musuh bebuyutannya. Angela, cewe most wanted yang sering cabut dari kelas tapi cantik. Nilai nya jauh dari kata standar. Tapi ya apa daya seorang Valerie , pinter engga, cantik engga, kaya apalagi. Jauh lah sama Angel. Layaknya bumi sama langit. Setidaknya Angel ada plus nya. Cantik, populer, dan berasal dari keluarga kaya.
Setelah El pacaran dengan Angel, El mulai menjauh. Kata El, Angel mulai melarangnya berteman dengan ku. Katanya, aku membawa sial dihidup El. Awalnya aku marah, aku benci. Siapa dia wey ngelarang El buat berteman dengan ku. Tapi terkadang El masih suka perhatian kok sama aku, itu pun dia harus berhati-hati supaya Angel tidak tau. Ibaratnya main di belakang hehehe.
💦
Aku tengah berdiri di antrean mesin tiket kereta. Di hari Senin, pantas saja ramai. Panas, bau badan orang-orang dan mengantre adalah hal yang aku benci. Namun, aku sekali lagi meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja. Setelah tiket ku beli, aku harus menuju salah satu peron tujuan ku.
"Semangat, kau pasti bisa Val", ucapku meyakin kan diri sendiri. Ya terkadang aku wajib menyemangati diri sendiri.
"Jalur 2 persiapan masuk kereta Tujuan Jakarta Kota", ucap Petugas melalui speaker yang dipasang. Aku mulai melangkahkan kaki dan berlari kecil menuju peron 2. Pokoknya wajiiib banget ini duduk. Setelah kereta datang, aku terbengong entah mau melakukan apa. Kereta di Senin pagi sangat ramai. Stres for my monday morning. Penuh banget, sampe sesek setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Val, El & Arkana
RomanceArkana Mahavir Alister Graceva Valerie Gabriella Elnanda Matteo Nayaka