LIDYA

38 1 0
                                    

Pagi itu suasana rumah Lidya begitu ramai, yaahh memang begitu setiap hari pada saat sarapan ayah Lidya, Tuan Hans selalu menanyakan "bagaimana disekolah kalian nak, apakah selalu menyenangkan?" atau menanyakan hal-hal lain yang membuat anak-anaknya merasa diperhatikan dan di pedulikan. Ayah Lidya sangat mementingkan berkomunikasi bersama anak-anak nya, dan anak-anaknya juga selalu bercerita tentang apa yang mereka alami. Lidya mempunyai seorang kakak perempuan yang sangat cantik yang bernama "Lady".

Lady yang sudah duduk di bangku kelas 2 SMP ini, mempunyai paras yang sangat cantik dan berbaik hati. Lady sangat menyayangi adik yang satu-satunya itu. Lady menyebut Lidya itu adik laki-laki, karna Lidya mempunyai sifat yang tomboy. Dia tidak menyukai hal-hal yang berbau kewanitaan berbeda dengan kakak nya itu yang sangat feminim dan menyayangi hal-hal yang berbau dengan kewanitaan.

Tapi perbedaan itulah yang membuat keduanya saling menyayangi dan saling melengkapi satu sama lain. Selain itu juga mereka sering bercerita dan saling memberikan pendapat. Mereka sangat jarang bertengkar, karna Lady yang selalu mengalah dengan adiknya.

Dan mereka pun bersekolah di satu sekolah yang sama. Lady yang sudah duduk di bangku kelas 2 SMP dan adiknya yang baru saja masuk SMP. Menjadi rutinitas bagi Ibunda mereka untuk mengantarkan dan menjemput anak-anak nya kesekolah. Dan di sela-sela perjalanan Bunda Henny biasanya menanyakan kejadian-kejadian yang dialami di sekolah, dan juga menanyakan "mau makan apa hari ini, nanti Bunda akan memaskannya".

Yaa Bunda Henny adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang sangat mementingkan kebutuhan kedua putri cantiknya itu. Setiap hari Bunda Henny selalu menyiapkan sarapan dan bekal untuk anak-anaknya dan juga untuk suaminya. Bagi anak-anak dan suaminya, masakan Bunda mereka sangat enak dan lezat tidak ada yang dapat menggantikan kenikmatan dari masakan Bunda nya. "yaa, karna disetiap makanan dan disetiap suapan memiliki rasa cinta yang membuatnya jadi lezat dan selalu mengingatkan pada masakan rumahan" ujar Bundanya. Tak hanya itu, Bunda Henny juga sangat pintar membuat pudding dan kue dan itu sangat di sukai oleh anak-anaknya. Bunda Henny sangat pintar dalam hal masak-memasak, dan anak-anaknya juga selalu membantu Bundanya jika sedang memasak di dapur.

Biasanya jika sudah pukul 8 pagi suasana rumah kembali sunyi, hanya ada Bunda seorang diri dirumah, karna anak dan suaminya sudah beraktifitas kembali. Dan disitulah Bunda nya membersihkan sisa-sisa sarapan dan juga membersihkan rumah, dan bersegera berbelanja untuk membuat makan siang untuk anak-anaknya nanti.

Siang itu sudah menunjukkan pukul 12.30 saatnya untuk menjemput anak-anaknya pulang. Tak lama Bundanya sampai ternyata Lady dan Lidya sudah menunggu di depan gerbang sekolah mereka. Mereka pun bergegas untuk naik mobil dan tidak sabar untuk pulang kerumah, karna perut mereka sudah lapar dan sangat ingin makan masakan Bundanya itu.

Di sela perjalanan Bundanya menanyakan hal-hal yang dialami disekolah.

"Bagaimana sekolahmu hari ini kak, dek...?"

"Seperti biasanya bun sangat menyenangkan, hari ini kakak tidak dapat PR bun. Yyyeeeyyy senangnyaa....." Lady menjawab.

"Wahh kalau begitu nanti bisa dong bantu Bandu di dapur yaahhh kak. Kalau adek gimana? Kok Bunda lihat murung aja dari tadi" Bunda menjawab.

"Tenang bun, nanti Lady bantuin kok..."

"Hari ini gak seru bun, (sambil mengekpresikan wajah yang cemberut). Kata Lidya

"Memang nya ada apa dek..?"

"Tadi ada guru yang marahi Lidya bun, gara-gara Lidya lupa bawa buku yang dia suruh" (masih menunjukan wajah yang cemberut)

5 SekawanWhere stories live. Discover now