2. Kembali

47 11 0
                                    

"Aku kembali. Bukan untuk melanjutkan luka yang tersakiti. Tapi mengobati serta memperbaiki apa yang tersakiti"

***

"LANAAAAAAA.............." teriakan yang menggema dari luar kamar sangat terdengar dari dekat jendela gadis itu.

Lana gadis itu sedang memandang pemandangan disekitarnya. Dia tidak menyangka bisa kembali ke Indonesia dalam waktu yang cukup panjang baginya. Setelah dua tahun meninggalkan Indonesia dengan perasaan bersalah.

Dan kemarin sore dia baru selesai membereskan rumah barunya. Tidak bukan rumah baru tapi ini rumah lamanya yang sudah tak ia tunggu dua tahun belakangan ini.

Pagi ini dia harus pergi kesekolah barunya.

"Lana udah dipanggil Karin tuh, jangan buat dia teriak lagi. Kasihan telinga abang" setelah menyelesaikan ucapannya Arga pergi begitu saja. Meninggalkan dia sendiri lagi di kamarnya.

Arga adalah seorang kakak laki-laki pertamanya, dan Karin adalah seorang kakak perempuan keduanya. Mereka berdua sama-sama bertolak belakang, tetapi Lana tahu walaupun sering kali bertengkar kedua kakaknya itu saling menyayangi.

Lana bercermin di depan kaca sambil melukis senyum diwajah manisnya. Dia memilih turun kebawah untuk ikut sarapan bersama kedua kakaknya daripada harus melihat mereka bertengkar kembli karenanya.

"Nih Lana udah turun so stop teriak-teriak enggak jelas" gumam Arga.

Karin hanya membalas dengan tatapan tajam dia malas untuk mengomel lagi.

"Pagi bang Arga, kak Karin" sapa Lana.

"Pagi kembali adek tercinta" jawab Karin.

"Pagi, maaf abang nggak bisa nganter adek kesekolah baru. Abang harus cepat kekantor"

Lana hanya bisa tersenyum. Dia sangat mengerti bahwa kakak sulungnya itu beberapa tahun terakhir ini sangat disibukan dengan pekerjaannya. Mungkin karena harus menggantikan sang papa yang tiba-tiba saja meninggalkan pekerjaanya. Bukan hanya pekerjaannya tapi meninggalkan dirinya dan kedua kakaknya.

"Ya udah, bareng kakak aja" tawar karin.

"Enggak usah kak"

Karin menatap heran adik bungsunya ini.

"Lana akan naik angkutan umum aja kak" jelas Lana.

Perempuan memakai pakaian rapi itu hanya bisa menatap adiknya sambil tersenyum. Ternyata adiknya tidak berubah masih sederhana seperti dulu. Walaupun selama dia tinggal di luar negeri disajikan dengan keadaan yang serba mewah.

"Makasih Lana" ucap Karin tiba-tiba.

Lana kontan menghentikan acara makannya mendengar ucapan terima kasih kakak perempuannya. Dia masih tidak mengerti dengan ucapan yang tiba-tiba itu.

"Kakak kenapa?" tanya Lana.

"Terima kasih mau kembali ke Indonesia"

Setelah mendengar alasan mengapa kakaknya mengucapkan terima kasih Lana jelas mengangguk mantap. Dia juga sebenarnya ingi kembali kesini dari dulu. Tapi keadaan memaksanya untuk tinggal di Jerman sementara waktu. Walau kata sementara cukup panjang untuknya.

"Lana kesepian disana. Pasti kak Karin juga kesepian disini kan?"

"Iya"

Cukup lama keduanya mengobrol sambil makan. Selesai juga acara sarapan pagi pertama mereka berkumpul kembali.

"Lana berangkat sekolah dulu kak"

"Hmm... Hati-hati"

Karin yang sedang sibuk membereskan bekas makanan hanya bisa menjawab seadaanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANA (luka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang