#1

25 3 0
                                    

"YA TUHAN MITA KAMU SUDAH MAU TERLAMBAT DAN KAMU MASIH TIDUR PULAS KAYAK GINI?!" teriak wanita paruh baya bernama Laura.

Gadis yang di panggil Mita itu hanya berdehem sambil menutupi seluruh badannya dengan selimut. Ia sama sekali tidak peduli dengan teriakan membahana dari ibunya karena bagi Mita itu sudah sangat biasa.

Laura melotot melihat kelakuan anak satu-satunya ini.

"MITAAA BANGUN SEKARANG ATAU UANG JAJAN KAMU MAMA POTONG 50% SELAMA SEBULAN!!" Laura menaruh kedua tangannya di pinggang.

Kedua mata Mita terbuka lebar dengan cepat Ia berdiri lalu memeluk Laura sangat erat. "Oke ma, Mita bakal bangun dan mandi sekarang juga tapi janji ya jangan potong uang jajan Mita nanti aku jajannya gimana dong? Masa aku cuma dapet dua puluh lima ribu selama sebulan sih? Jangan ya ma, please."

"Mama nggak bakal potong uang jajan kamu kalau selama dua puluh menit kamu sudah selesai buat siap-siap ke sekolah kalau telat lima menit saja mama bakal potong uang jajan kamu." tegas Laura.

"Siap ma! Pokoknya mama tenang aja dalam waktu dua puluh menit anak mama yang cantik ini pasti sudah selesai siap-siapnya percaya deh sama Mita." Mita tersenyum lebar seraya beranjak menuju kamar mandi.

Laura menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dasar kamu ini selalu saja begitu nggak pernah berubah."

###

Mita dengan gontai berjalan menuju ke kelasnya. Ia sesekali menguap karena masih mengantuk. Tidak butuh waktu lama Ia sampai juga di kelas 11 IPA 2.

Mita menjatuhkan tubuhnya di atas kursi sambil menguap Ia bergumam. "Mumpung masih jam setengah tujuh, kelas masih sepi gue tidur aja deh."

Mita melipat kedua tangannya di atas meja dan menaruh kepalanya di atas lipatan tangan tersebut. Dan dalam waktu lima menit saja gadis itu sudah masuk ke dalam alam mimpinya sendiri.

"Kebakaran! Kebakaran! Tolong ada kebakaran!!"

Mita yang baru saja tertidur selama lima belas minut langsung terbangun karena teriakan itu.

Mita yang tidak tahu apa-apa panik lalu naik ke atas meja. "KEBAKARAN TOLONG KEBAKARAN TOLONGIN GUE TOLONG GUE BELUM MAU MATI DOSA GUE MASIH BANYAK!!"

"Kenapa lo semua ketawa? Emang ada yang lucu? Dan lagian ini kan lagi kebakaran kok kalian nggak panik sih? Kok cuma gue aja yang panik?" Mita mengernyit bingung melihat kalau semua orang yang ada di kelas menatap ke arahnya sambil tertawa.

"Mimpi lo kebakaran!" Bella menjulurkan lidahnya jahil.

Mita menatap tajam sahabat masa kecilnya itu. "Bella!! Lo kok jahat banget sih sama gue?!"

"Salah lo sendiri udah di bangunin berapa kali juga nggak bangun-bangun." Bella mendengus seraya melipat kedua tangannya di depan dada.

"Tapi nggak gitu juga kali!" balas Mita tidak terima.

Ting.. Tong...

"Mohon perhatian bagi seluruh siswa dari kelas 10 sampai kelas 12 harap segera turun ke lapangan karena lima menit lagi upacara akan segera di mulai, terima kasih."

Ting.. Tong..

"Turun yuk." Bella menarik tangan Mita untuk segera turun ke lapangan.

"Topi gue-,"

Bella mengangkat salah satu tangannya yang sedang menggenggam dua buah topi. "Udah ada."

"Thanks." Mita dengan kesal segera mengambil topinya.

"Sama-sama."

Selama upacara berlangsung Mita tidak pernah tenang di barisannya Ia selalu saja menoleh ke belakang mencari seseorang yang sudah berhasil mencuri hati gadis itu selama satu tahun Ia bersekolah di SMA Hati Bangsa.

CAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang