#2

23 3 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Semua siswa yang ada di dalam kelas mulai membereskan barang-barang mereka setelah itu mereka semua segera beranjak keluar dari dalam kelas.

"Bel, hari ini gue pulangnya nggak bisa bareng sama lo." Mita menyampirkan tas sekolahnya di bahu.

Bella tersenyum sambil mengangguk. "Gapapa."

"Beneran gapapa?"

"Iya bawel!" Bella memutar kedua bola matanya.

"Gue duluan ya, bye." Mita melambaikan tangannya ke arah Bella dan segera pergi keluar dari dalam kelas.

"Semoga berhasil." gumam Bella.

Mita berjalan menuju ke kelas 11 IPA 1, kelasnya Laksa Gavino Bantara. Tapi saat ia sampai kelasnya sudah kosong yang berarti Laksa sudah keluar dari dalam kelas. Ia kemudian berpikir lantas apa Laksa sudah pulang atau pergi ke tempat lain.

Mita memutuskan untuk pergi ke ruangan OSIS siapa tahu dia ada di sana. Sesampainya di situ Ia tersenyum sangat lebar ternyata dugaannya benar. Laksa ada di dalam ruangan itu bersama dengan para anggota OSIS lainnya. Ia melihat dari luar jendela sepertinya mereka sedang membahas sesuatu yang cukup penting.

"Pasti bakal lama gapapa deh tungguin aja." Mita menunggu di depan ruangan OSIS. Selang tiga puluh menit kemudian pertemuan itu selesai. Satu per satu anggota OSIS mulai keluar dari dalam ruangan tersebut membuat Mita tiba-tiba merasa gugup.

Tak lama akhirnya Ia melihat sepasang sepatu yang sangat tidak asing baginya berjalan melewati dirinya begitu saja. Ia dengan cepat berjalan mengikuti pemilik sepatu tersebut.

"Kok gue berasa kayak maling ya?" batin Mita.

Mita menghentikan langkahnya saat Laksa tiba-tiba berhenti. Ia mendadak mematung di tempat saat cowok itu berbalik dan menatapnya.

"Lo ikutin gue?" Laksa memicingkan matanya curiga.

"Nggak kok!" jawab Mita.

Laksa berjalan mendekat ke arah Mita membuat gadis itu melangkah mundur. "Lo ada urusan apa sama gue?"

"Gue-,"

"Lo suka sama gue?" potong Laksa cepat.

"Apa?" Mita benar-benar terkejut akan pertanyaan Laksa barusan.

"Lo suka sama gue?" Laksa melipat kedua tangannya di depan dada sambil tersenyum miring.

Mita mengerjapkan matanya beberapa kali setelah itu Ia langsung tertawa. "Ternyata lo itu orangnya to the point banget ya? Nggak nyangka gue."

Laksa menghela nafas pelan. "Terserah."

"Iya." Mita menarik sudut bibirnya ke atas membentuk senyuman tipis. "Gue suka sama lo."

"Masa?" Laksa tersenyum sinis Ia sudah tahu akhirnya pasti akan begini baginya hal ini sudah biasa.

"Gue suka sama lo sejak pertama kali kita ketemu di sekolah ini."

"Kapan?"

"Lo inget nggak sama cewek ceroboh yang pernah nabrak elo sampai akhirnya lo jatoh?"

"Gue inget."

Mita terkekeh. "Sejak waktu itu entah kenapa gue langsung tertarik sama lo."

"Karena gue ganteng?" Laksa membuang mukanya ke arah lain.

"Pede banget lo! Iya sih lo emang ganteng tapi bukan cuma itu doang ada sesuatu dari diri lo yang bikin gue tertarik."

Laksa mengernyit bingung dengan perkataan gadis di hadapannya ini. "Maksud?"

CAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang