Sudah berkali-kali kubilang padanya, bunuh saja. Lenyapkan sekalian, jangan disisakan meski sedikit. Tidak ada yang salah ketika kau memutuskan untuk membuatnya sekeras batu, itu perlu. Kukatakan berulang kali itu perluuu....
Tapi dia tidak mau mendengarkan. Dia bilang kasihan kalau mereka harus merasakan hal yang sama seperti yang ia rasakan. Sakitnya tidak bertemu keluarga di Hari Besar. Ketika kutanya memangnya dia tidak menyesal?
Anak itu hanya tersenyum, lembut cenderung terlihat bodoh. Terlalu tulus untuk orang-orang tidak tahu diri disekitarnya.
"Aku tahu bagaimana sakitnya tinggal sendiri, aku ingin membuat semuanya merasa nyaman. Lagipula nanti giliranku juga ada. Kami bergantian mengatur jadwal. Aku tidak masalah kalau harus mengalah."
Lalu, dua hari setelahnya aku menemukan dia menangis dalam diam. Sudah kubilang bukan dari awal, mengeraskan hati itu perlu. Saat kudekati dan kusentuh bahunya, dia berbalik. Berbicara sembari tersedu.
"Aku sakit hati." []
KAMU SEDANG MEMBACA
Petals
Short Story#longlist wattys 2018 Tentang si bodoh yang terus mengasihani dunia. [COMPLETED]