1 - Tentang Cintaku

9.2K 219 2
                                    

Sebenarnya, untuk bisa bertahan selama ini dengan Rio bukan hal sepeleh ataupun gampang. Rio adalah laki-laki tipe sulit ditebak dan egois sebetulnya. Tetapi, dia hangat, pengertian dan perhatian, tiga hal yang membuatku bertahan. Memang, Rio tidak pernah menyakitiku seperti Rani yang ditinggal selingkuh oleh Alen, atau model pacaran menyelentang seperti Sasa dan Angga. Rio tidak seperti itu. Paling parah dia hanya lupa, lupa jika akan pergi nonton bersama, lupa jika dia mengajak untuk pergi jalan saat senggang, dan juga lupa akan hal-hal kecil yang sebenarnya berarti besar. Aku tidak ambil pusing masalah itu. Rio yang pengertian dan selalu sabar menghadapiku aku sudah bersyukur memilikinya.

Dua tahun bersamanya adalah pengalaman terhebat dalam perjalanan masa SMAku. Mengingat jika Rio adalah laki-laki pertama yang menepati hatiku. Aku sangat berterima kasih pada Daniel yang sudah mengenalkan Rio padaku saat acara kerja kelompok yang sebetulnya tidak mengadakan Rio didalamnya. Yang mana dalam pertemuan singkat itu, aku bisa lebih mengenal Rio lebih jauh dan jatuh hati padanya.

Aku masih ingat hal yang dilakukan Rio disekolah setelah malam kerja kelompok itu, pura-pura tersandung kakiku saat dia lewat di depanku adalah hal yang membuatku merasa geli sendiri jika kembali mengingatnya sekarang. Padahal, kakiku baik baik saja, tidak menghalangi jalan atau bisa mencelakai orang. Tapi dengan percaya diri Rio bertingkah seolah-olah kakiku menghalangi jalan dan hampir membuatnya celaka. Dia mengadu kemudian menatapku dengan tampang-tampang tidak berdosa, tanpa salah, dan menuntut jika diingat lagi. Kemudian dia berseru, "Kakinya ditata kalau lagi ditempat umum, gini kan jadi ngebahayain orang." ujarnya yang membuatku dan Renata yang duduk di sebelahku bingung tak bisa berkata-kata. Klasik, sepeleh, seperti kisah romansa picisan bau anak remaja yang masih puber memang. Tapi menurutku, hal berbau menggelikan jika kembali diingat seperti itu adalah hal terbaik dan selalu mengingatkanmu kembali pada waktu awal-awal hendak menjalin sebuah hubungan. Karena, setelah tragedi kerja kelompok dan kakiku yang menghalangi jalan itu, Daniel dan Renata gencar sekali mengompor-ngomporiku dengan menyangkut-pautkan Rio padahal aku baru mengenalnya beberapa hari saat itu.

Mengejutkannya lagi, tidak lama aku dan Rio kerap kali pergi berdua saja. Tentunya masih dengan kebiasaan Rio yang melekat, pelupa. Aku hampir putus asa ditengah jalan saat masa pendekatan dengan Rio karena kebiasaan dan sikapnya yang sok misterius dan tidak gampang ditebak. Tapi ada saja hal yang dia lakukan untuk menahanku supaya tetap tinggal dan melupakan apa yang sudah terjadi yang membuatku berfikir hampir meninggalkannya.

Rio adalah laki-laki baik. Walaupun egois dan tidak mau dikalahkan, dia adalah teman yang pengertian. Daniel yang notabennya temanku sejak SMP mendadak memutar haluan menjadi antek-antek setia yang mengabdi pada Rio, padahal saat SMP dulu Daniel tidak pernah setaat itu pada temannya kecuali aku. Aku hampir jengkel karena masalah itu, tapi akhirnya aku sadar bahwa Daniel bebas memiliki teman, siapapun itu, dan aku tidak berhak menentangnya hanya karena aku lebih lama mengenal Daniel daripada calon teman barunya.

Hal yang aku gemari dari Rio adalah saat suasana hatinya sedang baik, saat itu dia akan selalu menatapku dengan senyum mengembangnya dalam segala kondisi. Aku pernah marah padanya karena dia lupa jika sudah memiliki janji pergi denganku dan dia malah pergi basket dengab teman-temannya tanpa memberi kabar padaku. Aku kesal padanya dan mengusirnya saat dia mampir ke rumah masih dengan kostum basketnya dan sisa-sisa keringat. Aku marah-marah tapi dia hanya diam memperhatikan dan tersenyum padaku. Membiarkan aku berbicara hingga mulutku berbusa dan lelah berbicara. Jika aku mengomel panjang lebar, maka Rio hanya berbicara seperlunya tetapi berbobot dan menohok.

Seperti;

"Aku yang udah buat janji, tapi malah aku sendiri yang lupa. Untung kamu masih marah-marah sambil ngomel-ngomel gak minta putus. Maaf ya."
"Bentar lagi minta putusnya." jawabku sengit masih merasa dongkol.
"Ya jangan dong." balasnya dengan tertawa, "Kita putus juga gak ngejamin kalau aku bakalan jadi orang yang gak teledor sama omongan aku sendiri setelah putus. Jadi sia-sia kalau kamu putusin aku."

Selalu seperti itu dan aku dibuat jatuh hati berkali-kali karena Rio. Rio-lah yang membuatku tidak memiliki alasan untuk pergi darinya. Rio sendirilah yang membuat aku berpijak pada pilihanku sendiri walaupun titik lelahku kepadanya sudah melampaui batas, tapi aku selalu pulang padanya. Rio adalah segalanya walaupun kadang menyebalkam saat dia tidak ingat sesuatu.

***


Teman, temanku.

Aku update segini dulu yhaa...

Aku gak ngerti harus mulai dari mana, karena aku lebih nyaman membuka lembaran baru ini dengan alasan kenapa Anggia bisa jatuh cinta ke Rio.

Alasan lainnya supaya kalian gak mendadak ditengah-tengah bertanya, "Loh, Thor kok Anggia bisa pacaran sama Rio?" Jadi, aku jelasin dulu lengkap cerita awalnya gimana *gak lengkap-lengkap amat sih* biar kalian paham kemana alur ceritanya ini. Supaya nanti dipertengahan jalan gak ada flashback yang gak penting.

Juga, biar ada pembeda antara YHM dulu dan versi reborn-nya hehehe...

Satu lagi, kalau semisal kalian komen atau bertanya apapun *gak komen dan gak tanya juga gakpapa* usahakan jangan manggil aku dengan panggilan "THOR" karena horror gitu dengernya dan geli. Kebanyakan yang baca komen di wattpad itu saudara aku, karena dia numpang baca beberapa story lewat akun aku ini, jadi tiap dia selesai baca selalu baca notif dari kalian dan setelah itu dia bakalan selalu manggil aku dengan panggilan Thor Ragnarok :")). That's way aku lebih nyaman kalian panggil aku apa aja tapi yang sopan dan berkesan. Hehehe

Aku juga mau ngucapin terima kasih banyak buat yang udah komen mengenai kenapa cerita yang dulu dihapus dan minta aku supaya update ulang ceritanya. Berkat kalian aku jadi ada inisiatif untuk memperkerjakan otakku kembali setelah beberapa bulan ini tidak terpakai karena selesai tes SBM wqwqwq. Kalian motivasi aku dan semangat aku untuk membenahi imajinasi aku yang dulunya sangat annoying dan tidak habis pikir jika dipikir.

Yang terakhir,

Selamat menikmati liburan panjang ya gaes.

Untuk yang lagi nungguin pengumuman SBMPTN kayak aku, yok berdoa bareng-bareng supaya lolos seleksi dan ketrima di manapun yang kalian inginkan.

Aminn.....

You Hurting MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang