Resapi,nikmati dan bayangkan jika anda berada di posisi alur cerita ini oke??
Setiap bulan aku slalu pergi ke capitalio,tuk pergi mengenang kedua orang tua ku, da di sana aku belajar mengamalkan ilmu yg saya terima d pesantren.
Awalnya negara ini asing bagi diri ku,tpi setelah lama kelamaan aku menyakini bahwa negara ini menjadi saksi kisah hidupku d capitalio.
Aku hidup bersama anak² yg sama seperti diriku yg tak punya orang tua,tak tau kmn mereka harus pergi ,jangan kan pendidikan buat makan aja susah. Hati mulai terenyuh untuk membawa mereka agar mereka bisa menjadi orang yg bisa menjadi diri mereka sendiri tanpa mengenal dmn mereka.
Keseharian ku adalah mengajari mereka d samping itu aku juga pergi tuk mengenalkan diri ku kepada alam dan di sana aku menuangkan semua yg ada d benakku.
Hafali:" boleh aku tau dmn tempat itu?"
Adinda:"boleh! Nama tempatnya capitalio,yg ada di deket hospital ,gak jauh ko dari sini.
Hafali:" boleh kita kesana?"
Adinda:"boleh-boleh aja si, tpi,,,,,"
Hafali:" ayo cepet gak usah pake tpi,tpi" hafali langsung memegang tangan adinda.
Adinda pun terdiam karena hafali memegang tangan nya. Ayo tunjukin dmn tempat itu?
"Disana" adinda ayo kita kesana. Ajak hafali
KAMU SEDANG MEMBACA
Dermaga
PoetryMenanti senja d pinggir dermaga serasa hati ingin berbicara tentang telaga tentang kehayutan rasa dan akan bermuara dmn rasa itu, Menanti mentari d Pagi hari tuk menjemput kebahagiaan yg berwarna Warna yg kau goreskan d kertas yg putih, hampa di ter...