Episode 1

3.5K 176 66
                                    

Namaku Ily.
Aku dilahirkan dan dibesarkan di permukaan Kota Tishri, Klan Bulan.

Kedua orangtuaku bukanlah pemilik kekuatan. Keduanya penduduk biasa.
Papaku--Ilo, adalah seorang desainer paling terkenal seantero Klan Bulan. Meski begitu, ia tetaplah ayah yang kadang menyebalkan bagiku dan Ou, adikku.
Sedangkan mamaku--Vey, merupakan ibu rumah tangga paling menyenangkan di dunia.
Adikku--Ou, masih berusia empat tahun. Ia senang mendengarkan cerita dongeng yang dibacakan mama sebelum tidur.

Banyak orang bilang, nama keluarga kami indah sekali. Kata Ilo, Vey, dan Ou jika disusun akan membentuk kata I Love You, dan Ily menjadi inisial ketiganya.
Dulu Av, kakek dari kakek papalah yang mengusulkan nama itu. Ia menemukan kata itu, kata yang artinya sangat indah dalam bahasa Klan Bumi, di salah satu koleksi buku favoritnya di Perpustakaan Sentral.

----

Menjadi seorang petarung Klan Bulan adalah cita-citaku sejak kecil. Aku sering membayangkan bagaimana rasanya tergabung dalam Pasukan Bayangan. Namun papa dan mama tidak langsung setuju. Papa ingin aku menjadi desainer sepertinya. Sedangkan mama menginginkanku menjadi petugas kereta bawah tanah. Ah, menurutku semua itu biasa saja, tidak mengasyikkan, tidak menantang.

Cita-citaku hanya satu, yaitu menjadi petarung Klan Bulan yang hebat. Itu saja. Berpetualang di dunia paralel. Menjelajahi klan-klan lain.
Dan aku bersedia melakukan apa pun agar diterima di sana.

----

Hanya 10% penduduk Klan Bulan yang mewarisi kode genetik pemilik kekuatan. Kode genetik itu diturunkan secara acak kepada siapa saja yang beruntung, tidak memandang usia, jenis kelamin, kaya ataupun miskin.

Dan aku sungguh beruntung bisa mewarisinya. Meskipun tidak semua kekuatan yang diwariskan kepadaku, tetap saja aku merasa beruntung.
Setiap ada kesempatan, aku selalu berusaha melatih kekuatanku.

Orangtuaku tersenyum bangga ketika mengetahui bahwa putra sulungnya mewarisi kode genetik itu. Sementara Ou, mata besarnya menatapku berbinar-binar, penasaran.

"Kak Ily punya kekuatan ya? Berarti Kak Ily bisa jadi anggota Pasukan Bayangan dong? Wah, Kak Ily hebat!" Ou berseru antusias.

Aku membelai rambut Ou sambil tersenyum.

"Semoga saja bisa. Kamu doakan saja ya." balasku.

Papa dan mama saling bertatapan, lalu terdiam sejenak. Sejak dulu mereka sedikit keberatan jika aku bersekolah di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi dan menjadi anggota Pasukan Bayangan. Mereka khawatir akan terjadi sesuatu pada putra sulungnya.
Namun aku selalu berusaha meyakinkan mereka, bahwa aku akan baik-baik saja. Apa pun yang terjadi.

Setelah berusaha membujuk mereka berkali-kali, akhirnya papa dan mama mengizinkanku.

Akhirnya,
aku diperbolehkan bersekolah di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, akademi terbaik di Klan Bulan.

Tak terbayangkan betapa senangnya aku waktu itu.

----

Besok usiaku genap tujuh belas tahun. Itu usia yang sangat tepat untuk masuk ke Akademi.

Aku menatap serius layar hologram yang terpancar di dinding. Ada pengumuman di sana;

"Akademi Bayangan Tingkat Tinggi (ABTT) Klan Bulan, mengundang seluruh pemuda Klan Bulan dalam pendaftaran siswa baru tahun ajaran 20xx - 20xx. Pendaftaran terbagi dalam tiga sesi;
Sesi pertama (ujian akademik)
Sesi kedua (ujian ketahanan fisik)
Sesi ketiga (ujian kekuatan Klan Bulan)

Pendaftaran dimulai besok pagi."

Aku menghembuskan napas.

Aku menghampiri cermin besar di sudut kamarku. Melatih teknik menghilang.

Aku mulai berkonsentrasi.

"Menghilang!"

Plop!
Seluruh tubuhku mendadak lenyap, tak terlihat di cermin. Baiklah, satu teknik sudah berhasil.

Plop!
Seluruh tubuhku kembali terlihat.

Teknik pukulan berdentum tak mungkin kulakukan sekarang. Aku tidak ingin mengganggu papa, mama, serta Ou yang sedang tidur siang. Lagipula aku sudah sering melatihnya, saat aku sedang sendirian di rumah.

Aku kembali berkonsentrasi. Mencoba membuat tameng transparan.

Plop!

Sebuah gelembung transparan muncul di hadapanku. Mula-mula ukurannya hanya sebesar kepalan tangan, lalu perlahan-lahan membesar, menyelimuti rumah balon.

Yeah, berhasil! Sayup-sayup suara di luar rumah tidak terdengar lagi.

Tiga teknik sudah kukuasai. Semoga ketiga teknik itu dapat membantuku lulus ujian kekuatan Klan Bulan.

Karena sesi pertama adalah ujian akademik, maka aku harus belajar. Buku-buku pelajaran berwujud tablet tipis transparan sudah duduk manis di meja belajarku. Baiklah, kali ini aku harus belajar dengan sungguh-sungguh.

Tiga jam telah berlalu. Jujur saja, terus-terusan berkutat dengan buku pelajaran membuat kepalaku pusing. Aku bukanlah tipe anak yang mudah menangkap pelajaran. Setelah berjam-jam belajar, rasanya tubuhku seperti tak mau diajak kerja sama. Saat aku berusaha kembali berkonsentrasi, perutku malah memanggil meminta perhatian. Sepertinya ini sudah waktunya makan siang.

Di dapur, tampak mama yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu. Aku menghampirinya.

"Hai, Ma. Apakah Mama perlu bantuanku?" tanyaku menawarkan bantuan.

"Oh, tentu saja. Terima kasih, Ily. Kau tahu saja kalau Mama sedang butuh bantuan." Mama tersenyum.

Aku balas tersenyum, tidak menanggapi, dan langsung membantunya memasak.

"Memangnya kamu tadi sedang apa?"

"Eh, belajar, Ma. Besok, pendaftaran di Akademi sudah dimulai." jelasku singkat. Mama hanya manggut-manggut sambil memotong daging.

Tak lama kemudian, aku selesai membantu mama.

"Sudah cukup, Ily. Sisanya biar Mama lanjutkan sendiri. Terima kasih, ya." Mama memelukku hangat.
Aku selalu suka pelukan itu. Pelukan yang sama sejak aku masih kecil hingga saat ini. Dan akan tetap sama hingga kapanpun.

"Oh iya, sekalian bangunkan Ou dan papamu. Dasar, anak sama ayah sama saja, sama-sama tukang tidur." Mama tertawa.

Aku ikut tertawa. Segera kubangunkan papa dan Ou. Tak lama, kami berempat sudah berkumpul di meja makan.

Empat piring daging panggang buatan mama sudah tersedia di meja makan. Hm, sepertinya lezat sekali. Perutku semakin keroncongan melihatnya.

Kami mulai makan siang.
Sambil makan, Ou dengan semangat bercerita tentang sekolah barunya. Aku ikut mendengarkan, sesekali menanggapi.

*bersambung

-ditunggu vote & komennya!😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang