1

58 10 0
                                    

PAID THE PRICE
I Wrong
Ditulis : Praverius
Genre : historical, fantasy, angst, minor romance

***

Langit mendung menghias daratan Britania Raya. Awan-awan hitam melepaskan bebannya menjadi hujan yang cukup deras. Gemericik air terdengar jelas, menghiasi gendang telinga semua orang dan membuatnya khawatir. Kilat menyambar-nyambar semakin memperburuk keadaan.

Seorang anak berambut hitam duduk dengan pandangan kosong di ujung gang yang gelap di antara bangunan-bangunan megah, tak peduli seberapa derasnya hujan. Pakaiannya lusuh berhari-hari tidak diganti. Tangannya membawa sebuah gelas yang hanya berisi air dan harapan. Berharap seseorang akan lewat dan memberinya makanan atau uang. Anak ini harus merasakan pahitnya London pada era revolusi industri dan anak yang kumaksud adalah aku.

Menjadi seorang anak yatim piatu di sebuah kota besar memang bukanlah hal yang mudah. Hal ini menjadi lebih sulit mengingat aku tidak bisa melakukan apa pun untuk dikerjakan. Tidak ada yang menerimaku bekerja dengan alasan umurku masih terlalu muda. Aku hanya dianggap bocah lemah yang hanya bisa menyusahkan orang lain.

Sebuah payung hitam melindungiku dari derasnya hujan tanpa diduga. Tangan putih mulus dapat kulihat dengan jelas menggenggam ujung payung. Itu membuatku mendongak ke atas dan mendapati seorang laki-laki dan perempuan yang kuduga adalah pasangan suami istri.

"Apa yang kalian inginkan dari anak tidak berguna sepertiku, Tuan dan Nyonya?" tanyaku sambil mengamati rupa mereka dari atas sampai bawah. Ucapanku terdengar seperti orang yang puus asa akan kehidupannya.

Laki-laki di hadapanku memiliki surai hitam gelap sepertiku dan mata merah yang sangat menawan. Pakaiannya bernuansa merah gelap dan hitam yang sangat mewah. Sementara itu, perempuan yang di sampingnya memiliki rambut pirang pendek dengan hiasan seperti mahkota kecil. Matanya seragam dengan suaminya. Ia mengenakan pakaian yang bisa dibilang cukup seksi dengan nuansa merah menyala. Dapat kuketahui dua orang di depanku adalah seorang bangsawan tingkat atas.

"Jangan sebut dirimu tidak berguna. Kau yang bernama Harrison Cole?" tanya laki-laki di hadapanku dengan suaranya yang lembut.

"Iya Tuan, ada apa?"

"Perkenalkan, aku Nathan D. Franson dan ini istriku Lucya Franson. Kami berdua sedang mencari anak yang terlantar dan sepertinya kami berdua menemukannya. Kami akan menolongmu."

"Kami berdua ingin mengangkatmu sebagai anak kami. Apa kau mau?" ucap perempuan di sebelahnya yang membuatku sangat terkejut.

Aku terdiam seribu bahasa. Aku hampir tidak percaya apa yang baru saja kudengar dari mulut mereka berdua.

"Tenang saja, kami tidak akan memintamu untuk bekerja atau apa pun itu."

"Kami akan memasukkanmu ke sekolah umum dan berteman dengan anak-anak lainnya."

"Apa kalian berdua bersungguh-sungguh?" tanyaku dengan penuh keraguan. Aku ragu jika kedua orang di depanku ini memiliki hati malaikat.

"Tentu saja kami bersungguh-sungguh."

"Baiklah! Jika begitu aku mau!" ucapku semangat dengan penuh senyuman. Aku masih tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Mungkin ini adalah jawaban Tuhan atas semua doa-doaku.

"Baik, kalau begitu mari kita pulang. Mulai sekarang panggil kami ayah dan ibu."

Kami betiga berjalan menuju kereta kuda yang cukup mewah. Aku berjalan dengan riang karena senang. Aku tidak pernah sebahagia ini sebelumnya dalam hidupku.

Kami bertiga memasuki kereta kuda yang ditarik oleh kedua aswa hitam yang kuat. Sang kusir menarik pecutnya dan kereta kuda mulai melaju. Aku duduk bersebelahan dengan orang yang mulai sekarang kupanggil dengan sebutan ibu. Ayah duduk di depan kami berdua sambil mengumbar senyuman yang terlihat tulus.

Paid the PriceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang