chap 1

35 6 0
                                    

Seorang namja manis sedang duduk termenung di sisi sungai Han ,terlihat matanya yang berkaca-kaca siap untuk mengeluarkan airmata. Pikirannya kembali menerawang pada kejadian tadi malam ,yang sangat menghancurkannya

Flashback

"Yak, pabbo ,cepat bangun dan buatkan aku sarapan"seorang namja paruh baya menyiram seorang namja manis yang sedang tertidur ,membuat namja tersebut terkejut dan langsung bangun dari tidurnya.

"Dasar anak tidak berguna ,cepat bangun dan buatkan aku sarapan" setelah itu namja paruh baya tersebut keluar dari kamar namja manis yang bernama Park Jihoon tersebut.

Terdengar helaan nafas dari bibir mungilnya. Matanya berkaca-kaca dan ia memeluk dirinya sendiri karena merasa kedinginan

"Eomma ,aku sudah tidak kuat ,apa boleh aku menyusulmu dan meninggalkan appa sendiri" akhirnya tangis Jihoon tak terbendung ,ia kembali mengingat ibunya yang telah lama tiada. Saat sedang menangis, sang ayah kembali berteriak membuatnya kaget ,
"Yak pabbo ,kau punya telinga tidak sih?! Aku sudah menyuruhmu tadi untuk memasak tapi kau malah menangis dengan bodoh disini!" Ucap sang ayah sarkatis dan memukul Jihoon .Jihoon hanya menangis dan meminta maaf ,setelah itu ia izin untuk membersihkan diri sebentar .
Setelah beberapa saat ,ia pun keluar kamar dan mulai memasak untuk ayahnya.

"Nde? Ah tentu saja kau bisa membawa si bodoh itu" terdengar sang ayah sedang menelfon seseorang ,Jihoon pun menajamkan pendengarannya.

"....."
"Kau bisa membawa Jihoon siang ini ,tapi tolong bawakan uang tersebut"
"....."

'Apa yang sedang ayah bicarakan ,kenapa ayah menyebut namaku' Jihoon termenung memikirkan hal itu ,ia penasaran mengapa ayahnya menyebut namanya ,dan lagi mengapa ayahnya bilang membawanya .
Tanpa sadar ,Jihoon yang sedang memotong sayuran pun malah mengenai jarinya ,seketika darah mengalir dari jarinya ,tapi Jihoon hanya melihat dan tersenyum kecil ,ingatannya kembali saat hari dimana ayahnya membunuh ibunya sendiri menggunakan pisau ,tepat didepan matanya sendiri.

Perlahan airmata menurun dari matanya , 'eomma ,aku merindukanmu...' .tak ingin ayahnya mengetahui bahwa ia menangis ,Jihoon pun menyeka airmatanya perlahan dan mencuci tangannya ,lalu ia mengambil kotak obat disana dan mengambil plester luka .
Ia pun melanjutkan memasak.
-
-
-
-
-
-
Setelah selesai ,ia menyiapkan masakan tersebut dimeja makan ,kembali ingatannya terulang ,dimana saat ia menyiapkan makanan bersama sang ibu . Tak sadar Jihoon pun kembali melamun. Sang ayah pun datang dan duduk ,lalu mulai makan ,ia terheran saat melihat anaknya seperti melamunkan sesuatu ,terlihat dari tatapan mata yang kosong. Akhirnya sang ayah berbicara membuat Jihoon tersadar dari lamunannya.

"Cepat bereskan semua bajumu lalu dandan semanis mungkin ,jika perlu ,pakailah baju yang bagus" sang ayah berkata seperti itu lalu mulai memakan .
Jihoon bingung ,untuk apa ia harus membereskan semua bajunya ,apa ia diusir dari rumah ini?

Akhirnya terjawab kebingungan Jihoon saat ayahnya berkata ,"aku telah menjualmu pada seorang CEO perusahaan ternama ,mulai nanti ,kau sudah jadi miliknya"

Jihoon yang terkejut pun hanya bisa terdiam dan menatap ayahnya sendu ,bagaimana mungkin ayahnya tega menjualnya?
Lalu dengan berani Jihoon berkata "aku tidak mau appa ,mengapa kau sangat tega menjualku?! Apa aku tidak dianggap anak selama ini??" Jihoon menangis sambil menumpahkan semua perasaannya ,sang ayah pun menjawab
"Ya ,aku tidak menganggapmu anak ,kau hanya seorang benalu yang membuat hidupku susah"

Setelah mendengar ayahnya berbicara seperti itu ,ia pun berlari keluar rumah ,meninggalkan sang ayah yang memanggilnya.

End flashback

Airmata Jihoon kembali turun ,ia masih tidak percaya bahwa sang ayah dengan tega menjualnya pada seseorang .
Isakan tangisnya bertambah keras ,tiba-tiba , seorang pria membiusnya membuat Jihoon pingsan, setelah itu pria tersebut membawa Jihoon kedalam mobil dan membawanya pergi.
"Saya telah berhasil membawanya,tuan" ucap pria tersebut pada seorang disebrang sana.

Jihoon pov

Saat aku terbangun ,aku berada disebuah kamar yang sangat mewah ,lampu yang sangat mewah ditambah beberapa lukisan membuatku terpana . Akhirnya aku sadar dan langsung terduduk ,dimana ini ? Aku merasa takut dengan ruangan asing yang belum pernah kumasuki ini ,tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya masuk menggunakan stelan maid dengan membawa sebuah stelan tuxedo ,lalu ia memberi tuxedo tersebut padaku ,dengan senyum lembut ia berkata "hey manis ,ayo bersihkan tubuhmu dan berganti bajulah dengan tuxedo ini" , mengapa aku harus mengganti pakaianku dengan tuxedo itu ,aku pun bertanya pada wanita tersebut , "mian ahjumma ,dimana ini? Aku merasa asing dengan tempat ini"

Ahjumma tersebut tersenyum ramah ,saat akan menjawab ,tiba-tiba terlihat seorang namja masuk dengan memakai tuxedo hitam ,tampan sekali ,aku tanpa sadar memperhatikan namja tersebut ,dengan tatapan mata yang tajam ,raut wajah yang datar ,itu menambah ketampanan namja tersebut.

Ahjumma tersebut tersenyum ramah ,saat akan menjawab ,tiba-tiba terlihat seorang namja masuk dengan memakai tuxedo hitam ,tampan sekali ,aku tanpa sadar memperhatikan namja tersebut ,dengan tatapan mata yang tajam ,raut wajah yang datar ,itu menam...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jinyoungnya tapi muka datar ya bukan agak senyum gitu :v )

End Jihoon pov

Namja tersebut berjalan mendekati Jihoon, lalu ia menyuruh ahjumma tadi untuk meninggalkannya berdua dengan Jihoon .
"Cepat mandi dan pakai tuxedo itu ,acara akan segera dimulai" ucap namja tersebut dengan datar dan tatapan yang dingin.

Jihoon menatapnya perlahan ,ia merasa tidak asing dengan namja dihadapannya ,tetapi ia juga lupa apakah pernah mengenal namja tersebut.

"Aku Bae Jinyoung ,hari ini kau akan menikah denganku ,salahkanlah ayahmu yang brengsek itu dengan tega menjualmu padaku" Jinyoung terlihat menyeringai ,Jihoon menatapnya terkejut ,ternyata namja didepannya ini adalah namja yang membelinya.

"Apa kau tidak mengenalku Jihoon? Oh pasti kau lupa pada namja cupu yang menyatakan perasaan pada mu dulu kan?" Jinyoung menatap Jihoon dengan tatapan menusuk ,Jihoon hanya terdiam ,apa maksud Jinyoung? Namja cupu ?
Sedetik kemudian Jihoon menegang ,matanya perlahan membulat saat ingatannya kembali pada saat ia masih sekolah dahulu ...

Flashback

Park Jihoon, siapa yang tak mengenalnya ,ia adalah seorang siswa yang populer di SOPA ,dengan wajah yang manis ,dan perawakan melebihi yeoja membuatnya digemari oleh namja-namja berstatus seme.

"Park Jihoon ,e-emm aku menyukaimu ,m-maukah kau menjadi kekasihku?" tanya seorang namja bernama Jinyoung ,seorang teman sekelas Jihoon

Ya,saat ini ,didepan kelas, Jinyoung sedang menyatakan perasaannya pada Jihoon. Beberapa siswa terlihat menatapnya dengan tidak percaya ,sebagianpun menyorakinya, namun Jinyoung menghiraukannya.

Perlahan Jihoon mendekati Jinyoung dengan senyum manis
Lalu tiba-tiba ia mengambil kacamata yang Jinyoung pakai dan melemparnya ,lalu ia berkata ,"Hey ,Jinyoung sayang ,apa mungkin namja cupu sepertimu cocok denganku hmm?" ,dengan kejam Jihoon berbicara seperti itu ,membuat teman-temannya menyoraki Jinyoung ,sebagian pun ada yang melemparinya dengan kertas ,terlihat tangan Jinyoung yang mengepal menahan amarah ,lalu Jihoon meninggalkan kelas dengan wajah yang tetap angkuh.

Sejak saat itu ,selalu saja ada yang mengejek Jinyoung dan mempermalukannya karena kejadian dikelas tersebut.
"Aku akan membalasmu Jihoon ,lihat saja"
Jinyoung akhirnya pun lulus dan perlahan ia mengubah semua, mulai dari penampilan ,sampai sikap ,dan itu semua ia lakukan hanya untuk membalaskan dendamnya pada Jihoon.

Flashback end

Tbc/end

Tolong vomment kalo ff ini mau di lanjut ,karena menulis ff tidak semudah mencintainya
/apaansih :v

Mianhae,saranghae [DEEPWINK][WINKDEEP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang