chap 2

28 5 0
                                    

-
-
-

"Aku akan membalasmu Jihoon ,lihat saja" lalu ia selalu menunduk saat jalan karena selalu saja ada yang mengejeknya karena kejadian tersebut ,dan ia harus menerimanya selama 2 tahun ,akhirnya pun lulus dan perlahan ia mengubah semua, mulai dari penampilan ,sampai sikap ,dan itu semua ia lakukan hanya untuk membalaskan dendamnya pada Jihoon.

Flashback end

"B-bae Jinyoung?" Jihoon menatap Jinyoung dengan ragu ,ia mengingat bahwa dahulu pernah mempermalukan Jinyoung didepan temannya.

"Kau sudah mengingatnya kan? Setelah kejadian itu aku harus menahan malu selama 2 tahun ,dan itu karenamu" tatapan Jinyoung sangat menusuk ,membuat Jihoon terlihat ketakutan. Lalu ia kembali memegang dagu Jihoon dan membuat Jihoon kesakitan saat ia menekannya dengan keras ,
"Aku akan membalas semua yang telah kau perbuat ,Jihoonie" seringaian terlihat jelas diwajah tampan Jinyoung

Setelah itu ia menarik lengan Jihoon dengan paksa membuatnya meringis kesakitan ,ia membawa Jihoon ke kamar mandi
"Cepat mandi ,jangan terlalu lama karena acara akan segera dimulai" lalu Jinyoung keluar begitu saja dari kamar mandi ,meninggalkan Jihoon yang mulai menangis. Ia merasa sangat menyesal karena telah membuat Jinyoung yang dulunya baik ,sekarang menjadi seperti itu. Ia berpikir bahwa melawan Jinyoung pun akan sia-sia ,akhirnya ia segera membersihkan diri.

Terdengar ketukan pintu dengan keras ,membuat Jihoon dengan segera mengeringkan tubuhnya menggunakan handuk.
"Hey cepat bodoh ,10 menit lagi acara akan dimulai" terdengar bentakan dari Jinyoung membuat namja manis tersebut keluar dari kamar mandi

"M-mianhae ,Jinyoung" Jihoon meringis saat lengannya ditarik paksa oleh Jinyoung .Lalu dengan wajah datar dan tatapan yang tajam Jinyoung menarik handuk yang Jihoon pakai ,dengan santai ia memakaikan pakaian yang telah disiapkan ,menghiraukan pipi Jihoon yang sangat merah karena perlakuannya. Hey ,tentu saja Jihoon malu ,tubuhnya dilihat oleh orang lain ,ya walaupun sebentar lagi mereka akan menikah.

"Jangan berpikiran kotor ,setelah menikah nanti pun aku tidak mungkin mau menyentuhmu ,jalang" Jinyoung keluar kamar ,meninggalkan Jihoon yang terlihat sedang menahan tangisnya , 'apa aku begitu bersalah sampai membuatmu seperti itu ,Jinyoung'
Perlahan airmata Jihoon turun membasahi pipinya ,lalu ia menyeka airmatanya saat melihat ahjumma tadi masuk ,terlihat senyuman dari ahjumma tersebut ,membuat Jihoon membalas senyumannya.
Lalu ahjumma tersebut meminta Jihoon untuk duduk di depan meja rias ,Jihoon pun mengikutinya ,perlahan ahjumma tersebut memberikan cream pada wajah Jihoon ,setelah itu ia membenarkan rambut Jihoon ,membuat Jihoon sekarang terlihat sangat manis dengan balutan tuxedo .

"Sudah selesai ,anda diperintahkan untuk segera menyusul tuan Jinyoung yang sudah di mobil ,tuan Jihoon"
Jihoon tersenyum pada ahjumma tersebut , "baiklah ahjumma ,dan kumohon ,panggil aku Jihoon saja ,tidak perlu menggunakan tuan"
Akhirnya Jihoon berjalan menyusul Jinyoung yang sudah menunggunya di mobil.

"Jalanmu lama sekali ,ayo cepat masuk" Jinyoung bergeser dan menarik Jihoon untuk masuk mobil tersebut . Selama perjalanan ,Jihoon hanya termenung ,ia tersenyum miris membayangkan bahwa sebentar lagi ia akan menikah ,dengan dasar paksaan ,bukan dengan dasar cinta.

Melihat Jihoon yang terlihat terpukul ,Jinyoung tersenyum kecil, 'ini baru permulaan hoonie'

-
-
-
-
-

Tak lama ,mereka sampai di gereja ,hanya ada keluarga dan kerabat kerja Jinyoung ,saat turun dari mobil ,Jinyoung berpura-pura menjadi baik pada Jihoon ,ia membukakan pintu untuk Jihoon, dan Jihoon hanya menurut.
Tak berselang lama ,akhirnya acara pemberkatan pun dimulai.
Jihoon tidak tau mengapa ,tapi Jinyoung terlihat sangat tampan di altar, padahal sejak tadi ia sudah bersama namja tersebut tetapi rasa kagum tersebut baru datang sekarang.
Saat mereka sah ,mereka dipinta untuk berciuman ,pipi Jihoon bersemu merah saat wajah Jinyoung mulai dekat padanya ,lalu Jinyoung mencium bibir Jihoon ,hanya menempel sebentar ,setelah itu Jinyoung melepas ciuman mereka , 'First kiss ku..' ucap Jihoon dalam hati.

Terdengar sorak kebahagiaan disana ,padahal tentu tidak ,mereka tidak tahu masalah sebenarnya. Dan,, penderitaan Jihoon pun dimulai...

-
-
-
-
-
-
Setelah acara pernikahan mereka selesai ,mereka pun pulang ke rumah baru yang dibelikan oleh orang tua Jinyoung. Selama perjalanan ,keheningan tercipta ,Jinyoung yang terlihat memikirkan sesuatu ,sedangkan Jihoon terlihat tertidur karena kelelahan.

Dilihatnya Jihoon yang berada disampingnya ,Jinyoung kembali merasa ragu untuk membalas dendamnya pada namja manis tersebut. Tentu saja perasaan suka masih ada pada diri Jinyoung ,tetapi sedetik kemudian ia menggelengkan kepala, 'tidak jinyoung ,kau hanya akan membalaskan dendammu ,jadi jangan berpikir untuk menyukainya kembali'

Ia lalu memikirkan saat pernikahan tadi ,dirinya tersenyum sesaat ,dan kembali meruntuk saat pikirannya semua tentang Jihoon
'Sadarlah bodoh ,kau hanya akan membalaskan dendammu'

Akhirnya mereka pun sampai dirumah tujuan mereka ,Jinyoung melihat Jihoon disampingnya yang masih tertidur , akhirnya Jinyoung mengguncangkan tubuh Jihoon agar terbangun ,dan Jihoon pun terbangun lalu menatapnya dengan sayu ,oh tidak Jinyoung ,jangan sampai kau terpesona hanya dengan tatapan seperti itu

"Turun ,kita sudah sampai" lalu Jinyoung meninggalkan Jihoon dan masuk ke dalam rumah barunya. Terdengar helaan nafas dari mulut mungil Jihoon ,apa yang harus ia lakukan sekarang? Bisa saja ia meminta supir untuk pergi meninggalkan Jinyoung dan kabur sejauhnya ,namun entah kenapa ia tidak dapat melakukannya, ia telah jatuh pada pesona Jinyoung ,dan ia pun tidak menyesal telah menikah dengan Jinyoung.
Akhirnya Jihoon turun dari mobil dan supir tersebut mulai pergi meninggalkan halaman rumahnya.

Saat masuk ,ia mendapati Jinyoung sedang duduk di sofa dengan mata yang tertutup,ia terlihat seperti kelelahan
Menyadari Jihoon masuk ,akhirnya Jinyoung berbicara
"Kamarmu ada di sana ,tepat sebelah kamarku ,jangan harap aku mau tidur bersama denganmu, jalang" lalu Jinyoung pergi ke kamarnya meninggalkan Jihoon yang masih terpaku ,matanya kembali berkaca-kaca mengingat panggilan dari Jinyoung untuknya , 'jalang? aku tidak pernah menyerahkan tubuhku pada siapapun ,young-ah ,bahkan ciuman pertamaku juga direbut olehmu ,mengapa aku dipanggil jalang'

Jihoon memasuki kamarnya dengan perasaan sakit hati ,ia mengunci pintu kamar lalu langsung berbaring dengan selimut menutupi wajahnya ,tak lama terdengar isakan tangis ,oh tidak ,kemana Jihoon yang angkuh dahulu ,sekarang yang ada hanya seorang Jihoon yang sangat rapuh .Merasa lelah menangis ,akhirnya Jihoon tertidur dengan mata yang sembab.

Jinyoung perlahan memasuki kamarnya dan melihat Jihoon ,ia memperhatikan bahwa mata Jihoon sembab dan terlihat jelas bekas airmata di pipinya ,Jinyoung merasa sakit melihatnya seperti ini ,tapi ia tidak mau berbelas kasih pada Jihoon lagi ,ia pun keluar kamar Jihoon.

Mianhae,saranghae [DEEPWINK][WINKDEEP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang