BAB 1: Terlambat

79 9 2
                                    

" hoshh. ya..bu saya hanya terlambat beberapa menit, kasih saya kesempatan dong bu". pinta seorang gadis berhijab, napasnya masih tersengal akibat berlari kencang.

" tidak bisa imah kamu sudah berapa kali telat. kali ini tidak dapat ibu toleransi"
 
" saya janji bu gak akan telat lagi. ya.. bu kok malah pergi". pinta Imah.

Namanya Nur Fatimah gadis ceria yang suka makan. Pipinya yang chubby menjadi hasil hobi anehnya, tapi saat Ia terseyum sepasang lesung pipit menghiasi pipinya menjadi pelengkap senyum manisnya.

"percuma deh kalau mohon sama bu Eno. mending kamu catat aja namamu disini". Imah menoleh kesumber suara, lelaki tinggi itu menyodorkan selembar kertas.                       

"Bara". Gumam Imah dengan volume yang sangat kecil. Teman sekelasnya yang troublemaker dan penggoda.Imah mengambil kertas tersebut lalu menuliskan namanya disana.

"Bara namamu belum ada nih. Eh kamu mau kemana?". Imah spontan menarik tas Bara yang hendak pergi, hampir saja Bara terjatuh akibat tarikan Imah.

" Apaan sih mah. Aku mau boloslah, ngapain disini nunggu gerbang sampe dibuka. buang waktu aja". Jawab Bara santai.

" ha?bolos. Kamu gila ya?". Imah hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Bara.

" lagian pula kamukan tau kalau peraturan disini yang terlambat disuruh menghafal ayat. Otakku kan gak nyampe kalau di suruh hafal mendadak". Timpal Bara sedikit kesal.

" Bara, gimana kalau orangtuamu yang capek banting tulang tau anaknya sering bolos. Lagipula menghafal ayat al-quran itu berpahala". Bara termenung sejenak. Ia asik melihat pagar putih yang nampak baru di cat,  kadang Ia melirik sekilas teman sekelasnya yang cerewet itu siapalagi kalau bukan Imah.

" mana kertasnya?". Bara mengangkat tangan meminta kertas catatan nama.

"kertas apa?". Tanya Imah bingung.

" ya kertas catatan nama tadilah sayang". Jawab Bara dengan nada menggombal.

" oh ini". Imah menyodorkan kertas tersebut.

" eh tunggu, apa kamu bilang?sayang? jangan panggil aku kayak gitu lagi! geli tau!". kesal Imah sambil menunjuk ke Bara.

Lihat saja Bara itu benar-benar penggoda masih pagi saja sudah menggombal.

" Kalau kita sering sering terlambat bakal sehidup sesurga nih".

"ha?kok gitu "

" Gini logikanya kalau kita terlambat disuruh menghafal ayat alquran, kalau sering-sering menghafalkan kan banyak pahala kalau banyak pahala kan bisa masuk surga. ya kan?". terang Bara panjang lebar hanya dalam satu tarikan nafas.

"Bodoh".Jawab Imah ketus.
Dengan perut kosong yang
lupa sarapan Imah lagi tidak ingin menanggapi Bara bisa-bisa nanti Bara yang dimakan Imah sebagai pengganti sarapannya.

"Galak amat. Untung sayang". Imah hanya memutar bola matanya jengah.

Imah sudah biasa mendengar kata-kata gombal Bara tapi tetap saja setiap Bara menggombal Ia selalu merasa geli sendiri.

" Kumpulkan kertasnya! ". Pinta bu Eno sambil menjulurkan tangannya disela besi pagar.

Bu Eno menyebut satu persatu nama di dalam kertas. Murid yang sudah disebutkan namanya diperbolehkan masuk lalu menghafal ayat yang sudah ditentukan.

" Bara Putra dan Nur Fatimah setelah menghafal ikut ke ruangan saya".

Mendengar perintah Bu Eno yang bagai ultimatum membuat Imah bergetar ketakutan. Bagaimana tidak takut jika Bu Eno sudah menyuruh ke tempat sakralnya mau tak mau membawa buah tangan dari sana mau itu SPO atupun hukuman. Beda dengan Bara yang hanya mengangguk santai. Imah hanya menatapnya tidak percaya walau tau Bara sudah menjadi langganan panggilan Bu Eno.

Imah menjadi tidak fokus menghafal. Kepalanya sudah dipenuhi perkataan Bu Eno. Ia sudah membayangkan jika Ia mendapatkan SPO akan sulit memberi itu pada orang tuanya Ia juga tidak mau membuat Bundanya kecewa. Imah memegang dahinya tiba-tiba seluruh kepalanya sakit penglihatannya pun semakin buram. Dan...

BRUK
.
.
.
.

Haloo maaf ya kalau ada kalimat yang gaje soalnya ini yang pertama buat aku bikin cerita di wattpad.

Terus Voment ya.... jangan lupa ajak temannya buat baca "SILUET" (maksa). 😁😁

see you next.......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SILUETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang