Title : My Monster (Part 1)
Author : Ashlee Rain
Genre : Fantasy, Romance, Sad.
Rating : PG 15/T
Lenght : Chapter
Main Cast : Moon Daerin (OC), Kim Taehyung, Park Jimin and others.
Cover by Muhayat Design
.
Let's Begin
."Sialan!" umpat seorang pria sembari menjambaki rambutnya dengan frustrasi.
Sakit. Itulah yang sedang menyerang pusat kepalanya.
"Argh!" erang pria itu sembari membanting semua barang-barang yang ada dikamar luasnya. Dan berkat ulahnya sendiri, kamar yang tadinya terlihat rapi kini justru nampak seperti kapal pecah.
Tak lama kemudian kedua mata pria itu tiba-tiba memancarkan sebuah kilatan tajam berwarna merah.
Kim Taehyung. Dia bisa saja lepas kendali, jika ia tak bisa menahan gejolak panas yang mulai mengambil alih tubuhnya.
"Taehyung! Apa yang terjadi?!" panik seseorang di balik pintu kamarnya.
"Buka pintunya Tae!" seru Lucas berusaha mendobrak pintu kamar Taehyung.
Lucas harus menghentikan Taehyung sebelum terlambat.
Brak!.
Pintu terbuka. Menampilkan sosok Taehyung yang tengah duduk di tepi ranjangnya. Keadaannya benar-benar terlihat kacau. Darah segar pun mengalir deras dari tangan kekarnya."Tae?" Lucas memanggilnya lirih. "Are you okay?" sambungnya penuh dengan kekhawatiran.
Taehyung tak menjawab. Kedua telapak tangannya bergerak, berusaha menutupi kedua netranya yang masih memancarkan kilatan merah yang tak lazim.
"Tahan dirimu, jangan sampai kau lepas kendali" ujar Lucas yang nampaknya tak bisa didengar baik oleh Taehyung.
Prang!.
Tiba-tiba semua ornamen kaca yang terdapat di kamar Taehyung pecah. Lucas yang melihat kejadian itu pun langsung terlonjak kaget dan berusaha menjauhkan tubuhnya dari Taehyung.
Senyum setan tercetak di bibir tebal Taehyung. Pria itu terkekeh saat teman nya terlihat ketakutan.
Lucas menelan ludahnya kasar.
Ini bukan pertanda baik.Taehyung telah menjelma menjadi sosok yang sangat berbahaya untuk saat ini.
"Wae?" Taehyung mulai bersuara. "Kenapa kau terlihat ketakutan seperti ini Lu?" Taehyung mendekati Lucas.
"Bukankah seharusnya kau sudah terbiasa dengan perubahanku?" ucap Taehyung dibarengi dengan langkah kakinya yang terdengar sangat menakutkan di telinga Lucas.
"Ma-maafkan aku Tae," gagap Lucas.
"Aku lapar," singkat Taehyung yang sudah seperti sebuah alarm berbahaya bagi Lucas.
Tidak.
Bukan perut nya lah yang lapar. Tetapi jiwa iblisnya lah yang lapar."Aku harus membunuh manusia, dan meminum darah mereka," tutur Taehyung dengan enteng sembari melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.
Lucas mengepalkan tangannya.
"Kim Taehyung!" seru Lucas yang membuat Taehyung menghentikan langkahnya. Taehyung menoleh. "Kau sudah membunuh dua manusia hari ini," ujar Lucas.
"Lalu?" singkat Taehyung.
"Tak bisakah kau mengendalikan hawa nafsumu itu?" pinta Lucas.
Taehyung menaikkan satu alisnya. Seolah tak senang dengan ucapan Lucas. Pria itu menghela napas sejenak.
"Aku tak bisa Lu!" tolak Taehyung.
Jika Taehyung tak meminum darah manusia, itu sama saja ia harus merasakan rasa sakit yang luar biasa di pusat kepalanya.
"Kumohon Tae, harus berapa banyak lagi manusia yang mati di tanganmu?" Lucas menahan tangan Taehyung. Kesabaran Taehyung telah habis. Dengan emosi pria itu mendorong tubuh Lucas dengan sangat kencang.
Brak!.
Tubuh Lucas terbanting dengan keras karena nya."JANGAN HALANGI AKU!" bentak Taehyung pada Lucas yang sudah tak berdaya.
"Jika kau tak bisa membantuku setidaknya jangan halangi aku." Ucap Taehyung dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.Raga Taehyung perlahan-lahan mulai berubah menjadi sebuah partikel-partikel kecil yang kemudian lenyap dari pandangan Lucas.
*****
Di tempat lain terlihat seorang gadis yang sedang memandang pantulan wajahnya sendiri dari cermin yang ia pegang. Mengerikan. Wajahnya yang pucat telah dipenuhi oleh beberapa luka bakar.
Yang lebih menyedihkan adalah ketika gadis ini tersadar jika ia telah kehilangan orangtuanya.
Gadis itu menghela napas dalam.'Mengapa semua ini terjadi padaku Tuhan?' batinnya sedih.
"Rin-ah," panggil seseorang yang langsung membuat tubuh Daerin bergetar ketakutan. Dengan cepat ia langsung menarik selimut dan bersembunyi. Sial, Daerin hampir lupa jika saat ini dia harus tinggal satu rumah dengan seorang siluman tampan.
"Aku tahu kau sudah bangun Rin," ucap Jimin mendudukkan dirinya disebelah Daerin. Pria tampan itu mengusap puncak kepala Daerin dengan sayang, yang justru membuat Daerin semakin bergetar ketakutan.
"Maafkan aku yang tak bisa menyelamatkan orangtuamu Rin," ujar Jimin dengan nada menyesal.
Akting.
Jimin hanya berpura-pura. Jauh di dasar lubuk hatinya ia sama sekali tidak merasa menyesal. Justru ia merasa senang karena orangtua Daerin telah meninggal."..." Daerin memilih diam. Gadis itu semakin mengeratkan selimut tebalnya pada tubuh mungilnya.
"Kenapa kau tidak membiarkanku mati juga Jim?" tanya Daerin yang menghadirkan senyuman dibibir tipis Jimin.
'Karena yang aku butuhkan hanya kau. Aku tidak butuh orangtuamu Rin-ah' batin Jimin licik.
Kebakaran rumah yang dialami keluarga Daerin mengakibatkan ayah dan ibunya meninggal.
Daerin masih ingat betul saat Jimin dengan beraninya menerobos kobaran api yang mengepung dirinya.
Pria bermata sipit itu mengulurkan tangannya. Daerin menyambut uluran itu dengan mata tertutup.Takut.
Daerin benar-benar merasa takut saat itu. Dan ajaibnya ketika matanya terbuka, ia telah berada disebuah rumah luas yang Daerin yakini adalah rumah Jimin.
"Tak bisakah kau menghidupkan orangtua ku kembali?" pinta Daerin yang memandang Jimin dengan tatapan memohon dari balik selimut.
Di detik berikutnya selimut tebal itu terangkat dengan sendirinya. Daerin mendelik kearah Jimin. Lagi dan lagi Jimin menunjukkkan jati dirinya kepada Daerin.
Ya, Park Jimin bukan manusia biasa. Dia berbeda.
"Aku tidak bisa melakukan itu Rin," tolak Jimin sehalus mungkin. Sesaat Jimin terpaku pada sebuah kalung berlian yang dipakai Daerin. Berlian itu berwarna biru langit.
Tidak salah lagi! Daerin adalah gadis yang selama ini ia cari. Jimin tersenyum licik. Cepat atau lambat ia harus menaklukkan hati gadis lugu ini.
"Aku memang bukan manusia biasa. Tapi aku bukan Tuhan yang bisa memberikan nyawa pada manusia Rin!" Jimin menghela napas dalam. Segera menetralisir emosinya. Ia tidak boleh terlihat emosional di hadapan Daerin.
Pria itu mencekram dagu Daerin. Mendekatkan wajahnya dan membisikkan sesuatu. "Mulai sekarang hingga nanti kau adalah milikku," bisik Jimin pada telinga gadis itu.
"Kau harus menuruti apa yang aku perintahkan,"
"AKU TIDAK-" tolak Daerin yang langsung dihadiahi sebuah ciuman kilat dari Jimin.
"Jika kau menolak. Nyawamu lah yang akan menjadi taruhannya sayang." Ancam Jimin mengusap lembut bibir Daerin dengan ibu jarinya.
****
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Monster
FanfictionKim Taehyung. Pria super tampan yang selalu menyembunyikan sebuah kekuatan besar di balik paras rupawannya. Cover by : Muhaayat Design