"Kana... mau makan atau tidak, kamu belum makan sama sekali!" Ujar mama yang sedang menata sarapan.
"Iya mah, sebentar lagi aku turun." Ucapku, sambil menutup pintu kamar. Aku beranjak turun dan menuju ruang makan.
"Pagi mah, pagi pah." Sapaku. Setelah sampai dimeja makan. Aku membalut roti dengan selai nanas dan susu kental manis, lalu memakannya.
"Udah ya mah. Aku berangkat, aku bawa bekalnya ya..." Pamitku, sambil mencium tangan kedua orang tuaku. Dan beranjak pergi dengan sepeda lipat berwarna ungu muda, walau agak lama menempuh jarak yang lumayan jauh.
***
Gimana ceritanyaa..? Pendek bgt ya?? tenang aja kalo banyak yg nge-vote, next chapter aku update yg panjang kok
Layak buat aku terusin gak nih??
Kalo kalian mau aku terusin ceritanya, jangan lupa vote, likenya yaa...
karena bakal ada yang lebih seru dichapter selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abadi
Short StoryMengapa cinta harus memiliki? Tidak bisakah kita hidup sendiri? Apa itu cinta? Dan bagaimana rasa cinta? Mengapa cinta sering meninggalkan bekas dengan teramat sakit?