Latihan 3

3 3 0
                                    

Hari yang sangat panas di awal minggu berikutnya, juga.

Walaupun hanya berjalan menyusuri koridor, butiran-butiran keringat terbentuk di sisi belakang leher Natsuki.

‘Mereka seharusnya tak hanya menyalakan AC di ruang guru saja, tapi di tempat lain selain itu, juga.....’

Hanya sekedar kenangan akan kenikmatan yang dibayangkannya beberapa saat yang lalu sudah cukup untuk membawanya pergi dari dunia nyata.

Meskipun dia baik-baik saja dengan panas dan dingin saat masih kecil, dia tak dapat mengatasi perbedaan besar dari keduanya sekarang.

“Ah, ada jet stream!”

Akari, yang berjalan di depannya, menunjuk ke langit dan berbalik.

“Wow! Cantiknya....”

Mendengar seruan Miou, Natsuki jadi yang terakhir untuk melihat ke atas, menyipitkan matanya karena cahaya.

“Dengan birunya langit, kamu dapat melihatnya dengan sangat jelas, kah?”

“Kan? Tidakkah menurutmu itu terlihat seperti garis yang dibuat dengan kuas raksasa dengan cat putih?”

“....Iya.”

Berbeda dengan suara riang Miou dan Akari, dia menjawab dengan nada yang tidak jelas.

‘Sial, aku melakukannya lagi.....’

Merasakan tatapan mereka beralih dari awan kepada dirinya, dia dengan cepat berbicara dengan suara yang lebih menyenangkan.

“Sudah waktunya, Jika kita tidak buru-buru, Haruki akan mendahului kita!”

Kata Natsuki, dan berlari ringan menuju ruang seni.

Mendengar langkah kaki yang lainnya mengikuti di belakangnya, dia mengeluarkan desahan.

Dia sudah berprilaku seperti itu sejak pagi.

Apa yang dikatakan Yuu tentang “mendukungnya” mendadak teringat dalam benaknya, membuat emosinya menjadi tidak karuan.

‘Aku tahu seharusnya aku tidak membiarkan itu terlalu mengangguku, tapi....’

Seperti bagaimana manusia yang tidak dapat mengatur cuaca sesuka hatinya, sama sulitnya dengan bagaimana mengatasi emosi.

‘Pertemuan akan dimulai dalam waktu dekat, jadi aku harus mengatasinya semuanya....’

Dia menepuk kedua pipinya, dan menunjukkan wajah dengan penuh tekad, pergi membuka pintu dari ruang persiapan yang berada disebelah ruang seni.

Pembina mereka, Matsukawa-sensei, telah membiarkan mereka menggunakannya dengan bebas dengan begitu mereka tak akan mengganggu anggota klub yang lain.

‘Aku tidak mengira sensei akan begitu menyetujuinya, jadi itu mengejutkanku.’

Sebelum datang kesini, dia telah pergi ke ruang guru untuk melaporkan permintaan dari klub Film.

Selain pekerjaannya sebagai pembina dari klub Seni untuk memastikan mereka fokus dalam kontes sekarang ini, Matsukawa-sensei juga mengungkapkan dukungannya dalam kolaborasi klub Seni dengan klub Film.

‘Apakah karena akan lebih baik jika lebih membanggakan karya kami...?”

Tentu saja, dia senang kalau yang lain berkeinginan untuk melihat karyanya, tapi tak seperti Akari dan Miou, yang biasa memenangkan penghargaan, itu masih sebuah tantangan untuk Natsuki, yang kekurangan percayadiri seperti yang mereka miliki.

Tapi selain itu semua, alasan bahwa dia memutuskan untuk mendengar permintaan klub Film adalah karena dia tak dapat menghilangkan apa yang dikatakan Yuu kemarin dari kepalanya.

Confession RehearsalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang