Dingin malam menemani Veranda yang duduk sendiri dibangku taman , menunggu kehadiran seseorang yang akan datang ,Veranda celingak celinguk mencari keberadaan orang yg ia cari , Veranda akhirnya berdiri dari bangku berniat untuk pulang saja karena orang yg ia tunggu tak kunjung datang , namun ketika hendak melangkah tanganya di cekal oleh seseorang dari belakang ia memutar tubuhnya sehingga berhadapan dengan orang itu .
" ah aku baru aja mau pulang " kata Veranda sejutek mungkin pada pria dihadapanya ini . "aku kira kamu gak bakal datang " . Sambungnya sambil melipat tangan didadanya.
"ya gak lah Verandaku sayang , aku bukan tipe cowo yg suka buat janji manis " . Ujar pria itu sambil menampilkan senyum diiringi dimplesnya
'ahh sial ini yg bikin gue gak bisa marah sama Harry ' batin Veranda"hah buaya mana punya lidah sih" . Kata Veranda sinis menyindir , padahal ia menutupi tingkat bapernya karena senyum Harry yang manisnya mematikan .
Mendengar perkataan itu Harry maju selangkah agar lebih dekat dengan Veranda , dilingkarkan tangannya di pinggang Veranda agar ia tidak menjauh , jarak mereka sangat tipis " siapa bilang buaya gak punya lidah , mau aku tunjukin lidah aku?" . Kata Harry berbisik di telinga Veranda
" har , kamu apa apaan sih lepas !" pekik Veranda sambil memeggang tangan Harry yg melingkar dipinggangnya berniat untuk menjauhkan namun apa daya ia tidak bisa cengkaman Harry terlalu kuat .
"permisi Mr Harry Styles bisa lepaskan tanganmu dari pinggangku " pinta Veranda mencoba bicara sopan. Namun Harry hanya menggeleng menandakan ia tidak mau menuruti veranda sambil menyeringai
Harry memiringkan kepalanya perlahan mendekati wajah Veranda, jarak mereka kini setipis selembar kertas sekarang , Veranda memejamkan matanya secara otomatis dan....
Byurrrrrrr........
Sontak Veranda tekejut karena air dingin tiba tiba jatuh diwajahnya dan membasahi sedikit baju tidurnya .
"kamu mau sekolah jam berapa ? Ini udah jam enam lewat sepuluh" teriak Ayana mama Veranda sambil memegang gayung ditangan kirinya .
" ah mama ganggu aja padahal dikit lagi sama Harry styles " ucap veranda dengan pelan namun masih terdengar oleh Ayana
" apa Ver ?" tanya Ayana pada Veranda
"ahh nggak mah , anu itu hari ini mama cantik pake daster pink". Ujar Veranda lalu lari ngibirit kekamar mandi . Ayana hanya menggeleng melihat kelakuan putrinya yg ngomong tanpa pikir, jelas jelasnya sekarang ia memakai daster berwarna ungu
"Veranda mandinya cepetan loh ya waktu kamu kesekolah cuma 20 menit lagi " teriak Ayana mengingatkan Veranda yg kini ada dikamar mandi sedang mandi bebek , alias mandi cebar cebur sabunan bilas .
Selesai mandi , secepat kilat Veranda menyambar baju putih dan rok abu-abu berserta atribut lainya , dengan gerakan cepat secepat cepatnya ia mengenakan sergamnya asal asalan yg penting kepasang dan berlari keluar kamar untuk berpamitan pada Ayana dan Dion papanya.
" mah, pah Veranda berangkat assalamualaikum " katanya denga cepat meraih tangan Ayana dan Dion secara bergantian , dan langsung ngibrit lari keluar rumah . Ayana dan Dion hanya mematung melihat kelakuan putri semata wayangnya.
Untung saja sekolah Veranda di depan komplek perumahanya, jadi tidak terlalu jauh meskipun kini Veranda harus sekuat tenaga berlari untuk sampai disekolah tepat waktu .
Sebenarnya sekolah Veranda adalah milik yayasan papahnya
Namun Veranda tidak mau semena2 dengan peraturan yg telah di tetapkan pihak sekolah ,ia juga seorang murid yg harus mematuhi perintah sekolah , lagi pula tidak banyak yg tau jika Veranda adalah anak pemilik yayasan hanya kedua sahabatnya , pak indro , dan kepala sekolah. Itu dilakukan sengaja , supaya Veranda diperlakukan sederajat dengan murid lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
They don't know about us
Teen Fictionsemua orang bilang seharusnya kita tidak bersama , terlalu muda untuk tau tentang arti selamanya , tapi aku bilang mereka tidak tahu apa yg mereka bicarakan . hanya cinta ini yg membuatku kuat, jadi aku menunggu sangat lama dan aku akan mengatakan p...