Minnaa.. Ini pertama kalinya aku membuat FF. Kritik dan Sarannya sangat membantu. Mohon ingatkan jika ada kesalahan, typo. Terimakasih 😊
~~~
"Aarrghh... Sial. Aku terlambat lagi." umpat Hinata. Hinata berlari mengejar bus dan ketika sampai Kampus terburu-buru memasuki kelas. "Aku pasti dihukum oleh Dosen Kutub itu!" Hinata merutuki nasibnya.
Hinata mengetuk pintu kelas dengan perasaan takut. "Dari mana saja kau? Apakah kau tak memasang alarm sehingga kau terlambat datang di kelasku?" emosi Naruto. Naruto sudah hafal alasan Hinata terlambat. Hinata hanya diam tak menjawab. "Kau harus merangkum 1 Bab penuh buku ini." titah Naruto sembari menunjuk buku yang Dia pegang. "Baiklah Pak... Huft" desah Hinata lelah.
Kelas Naruto sudah berakhir. Saat ini Hinata sedang di perpustakaan. "Arrggh.... Bisa-bisanya Dosen itu memberikan tugas sebanyak ini! Apa Dia tidak ingat kalau Aku ini istrinya?" kesal Hinata mengerjakan tugasnya.
Hinata dan Naruto sudah menikah 3 Bulan yang lalu. Mereka menikah karena perjodohan orang tua, ya Hiashi dan Minato. Mereka sudah bersahabat sejak lama, sehingga Naruto dan Hinatapun sangat akrab saat kecil. Tapi saat beranjak dewasa mereka terpisah dan akhirnya dipersatukan melalui perjodohan.
"Kenapa harus dia yang menjadi suamiku? Dia memang tampan, cerdas, kaya raya. Tapi sikap dinginnya mengalahkan batu es". umpat Hinata mengingat pernikahannya.***
Aku senang melihat Hinata kesal. Melihat wajahnya membuatku tersenyum sendiri. Hinata sudah menjadi istriku, tapi kami masih belum menerima pernikahan ini. Sejujurnya Aku sangat mencintai Hinata, tapi gengsi mengalahkan perasaanku. Selama ini kami tidur di kamar terpisah. Tapi setiap pagi saat jam mata kuliah Aku mengajar, sengaja ku jahili dengan mematikan alarmnya agar Dia terlambat. Itu sebabnya Aku tau alasan dia selalu terlambat di jam mata kuliahku.
Aku mencari keberadaan Hinata. Aku menemukan Dia sedang di perpustakaan, akan tetapi Dia dengan seorang pria. Pria berambut merah. "Siapa lelaki itu? Sepertinya dekat dengan Hinata. Tidak boleh ada yang dekat dengannya. Hinata hanya milikku." geram Naruto meremas bajunya.
***
Hinata tertawa lepas mendengar lelucon Gaara. Dia adalah teman sekelas Hinata. Gaara menemani Hinata dalam mengerjakan tugasnya. "Apa tugasmu sudah selesai? Bagaimana kalau kita ke kantin membeli makan. Aku sungguh lapar.." pinta Gaara menatap Hinata. Hinata mengangguk dan berdiri. "Ayo. Hari ini Aku yang traktir karena Kamu sudah menemaniku mengerjakan tugas Dosen gila itu." Hinata tersenyum menarik tangan Gaara.
Hinata dan Gaara sedang menikmati makanan yang sudah di pesan. Tanpa mereka ketahui, disisi lain Naruto sedang mengawasi mereka.
Hinata tampak senang dan sesekali tertawa lepas. "Kamu ini lapar atau doyan Hinata? Makanmu berantakan sekali. Hehe.." Gaara tertawa mengusap sisa makanan di bibir Hinata.Disisi lain Naruto yang melihat pemandangan tersebut merasa sangat panas. Tidak menerima yang menjadi "miliknya" disentuh oleh orang lain. Naruto akhirnya menghampiri Hinata dan Gaara.
"Hinata, ikut denganku sekarang!" titah Naruto membentak. "Ano.. Ada apa Pak? Tugas saya kan lusa dikumpulkannya." bantah Hinata menatap Naruto. "Sudah ikut denganku, ada yang harus Aku bicarakan tentang nilaimu!" bentak Naruto.
Gaara menatap kebingungan. Naruto menarik Hinata ke parkiran dan masuk ke dalam mobil. Selama perjalanan hanya keheningan yang menemani meraka. Hinata mulai memberanikan diri untuk memulai pembicaraan. "Mmm.. Sebenernya Kau ingin membawaku kemana? Seenaknya Kau membawaku pergi padahal Aku sedang makan. Lagipula, tugas itu lusakan?" Hinata bertanya menatap Naruto yang sedang menyetir. Naruto hanya diam tidak menjawab, hingga akhirnya mereka sampai di Mansion mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You My Husband (Oneshoot)
FanfictionKisah Cinta antara Dosen dan Mahasiswinya, saling Cinta tapi gengsi. Kamu hanya milikku Hinata. Tidak ada yang boleh menyentuhmu. ~Naruto Dasar Dosen Batu Es. Menyebalkan. ~Hinata **** Warning!!! ● Naruto hanya milik MK ● Mature Content 18+ 🚫 ● Men...