Aku mengerjapkan mata yang masih terasa berat di pagi hari. Bukan karena sinar mentari yang masuk ke dalam kamar, namun indera penciumanku mengendus sesuatu yang berbau enak dan seketika membuat perutku menggelitik menyuarakan kegembiraan di dalam sana.
Kedua mataku mulai terbuka lebar dan melihat sisi tempat tidurku sudah kosong. Aku tersenyum malu, lagi-lagi aku kalah cepat bangun dari dia.
Dia?
Segera aku menghampiri dirinya setelah aku mencuci muka dan menyikat gigi. Sosok pemuda tinggi dan kurus itu tengah sibuk di dapur, apartemen ini berukuran tidak besar namun sangat nyaman untuk kami tinggal bersama.
"Pagi." Sapaku dan langsung ikut membantunya.
Ia hanya melirikku sekilas dan tangannya masih sibuk mengaduk nasi dalam wajan.
"Kamu duduk saja." Ucapnya dengan menuntun tubuhku ke meja makan dan menggeser salah satu kursi untuk tempatku duduk.
"Baiklah aku duduk." Ucapku mengalah, ia memang tidak suka kalau aku membantunya memasak. Terakhir kali aku ingin membantunya malah mengacaukan isi dapur. Kemampuan memasakku memang payah, beruntung aku memiliki pasangan yang pintar dalam memasak.
Dia adalah Baek Juho, status kami memang belum resmi menikah tapi kami memutuskan untuk tinggal bersama setelah kami bertemu lagi dari sekian tahun berpisah.
Aku tak menyangka dapat menjalin hubungan dengan dia, padahal banyak yang menentang hubungan kami berdua. Bagaimana bisa? Aku seorang gadis dalam keluarga baik-baik mau memutuskan hidup bersama dengan berandalan seperti Baek Juho.
Oke, kata 'berandalan' memang terkesan kasar karena sejak ia lulus SMA, ia sudah merubah sedikit demi sedikit sikapnya.
Siapa yang tidak kenal dengan sosok Baek Juho dari Neoz School. Ia terkenal dengan catatan merahnya dalam akademik. Para guru pun sudah angkat tangan dalam mengurus murid seperti Juho.
Ia sering membolos, berkelahi dan sering masuk kantor polisi karena sering terlibat dalam tawuran antar genk. Walau ia nakal tapi catatan kriminalnya tidak ada untuk mencuri. Ia anti mencuri, ia lebih baik kelaparan daripada harus mencuri yang bukan hak miliknya.
Ia lebih senang berkelahi seolah mencari perhatian agar orang dewasa lebih perhatian kepadanya. Sindiran keras ia berikan untuk kedua orang tuanya yang selalu sibuk dengan urusan masing-masing. Namun, orang tuanya tidak peduli. Mereka sudah lelah menanggapi berbagai masalah yang ditimbulkan oleh putranya.
Bahkan kakaknya saja ikut menutup mata.
"Kita memang 1 ibu namun ayah kita beda."
Juho tak peduli, ia tidak meminta belas kasihan pada kakak tirinya.Ibunya dulu menikah dengan seorang pria bermarga Lee dan melahirkan seorang putra. Di usia pernikahan yang menginjak ke-10 tahun, ibunya bercerai dan selang 3 tahun ibunya menikah lagi dengan pria bermarga Baek yang menjadi ayahnya Juho.
YOU ARE READING
Go Back in Time ✔
FanfictionBaek Juho remaja yang hidup serasa sebatang kara walau masih tinggal dengan sang ayah. Keluarganya berantakan dan membuat ia sering terlibat perkelahian. Hanya 1 tujuannya, mendapat perhatian kembali dari kedua orang tuanya yang sering bertengkar. ...