Happy Reading.
*
Aliya meremas kuat rambut Jimin saat dirasa ciuman mereka semakin memanas. Bergerak tidak nyaman saat Jimin mulai meraba tubuhnya. Sedangkan Jimin mencoba mencari tombol untuk menutup bagian atas mobilnya yang terbuka. Jimin masih ingat jika mereka ada ditengah jalan dan bisa berbahaya jika ada yang melihat kegiatan mereka.
Sebenarnya tadi mereka dari Pom dan Aliya meminta Jimin untuk membuka bagian atas mobilnya, Jimin tentu saja menolak tapi Aliya terus merengek akhirnya Jimin menurti keinginan Aliya.
Sepanjang jalan Aliya tidak mau duduk, terus saja berdiri sambil mengajak Jimin berbicara dan tiba-tiba Jimin membanting stirnya karena ada pengemudi Motor yang asal-asalan menaiki motor dan akibat dari banting Stir tadi Aliya jadi oleng dan berakhir jatuh kepangkuan Jimin.
Jimin tentu saja kaget dan langsung menepikan mobilnya. Aliya yang duduk dipangkuan Jimin langsung salah tingkah apalagi dengan Jimin yang menatap intens kearahnya. Dan saat Aliya mendongak mengangkat wajahnya, entah kenapa bibir Jimin terlihat sangat dekat dimatanya. Entah keberanian dari mana Aliya mendekatkan wajah mereka. Tentu saja bibir Jimin tujuanya.
Perlahan tapi pasti Aliya mulai berhasil menempelkan bibir mereka tapi hanya sekedar menempel dan tidak ada unsur lumatan. Jimin hanya diam mematung saat Aliya menempelkan bibir mereka. Setelah 1 menit Aliya akhirnya menjauhkan wajah mereka, menunduk dan saat hendak bangkit dari pangkuan Jimin, justru pingganganya ditarik Jimin dengan bibir mereka yang saling menempel.
Aliya keget mendapatkan ciuman dari Jimin, tapi Aliya juga tidak bisa menolaknya. Dengan pelan Aliya mulai membalas ciuman lembut Jimin dan ciuman yang awalnya lembut tadi kini berubah menjadi kasar dan menuntut.
Tangan Jimin mulai aktif bergerak ditubuh Aliya. Sweeter marna Pink dipadukan dengan Rok warna Putih terlihat sangat menantang jika bisa lepas dari tubuh Aliya.
Jimin memundurkan joknya agar Aliya tidak terjepit Stir dan bisa memperluas jangkauanya. Tangan nakal Jimin mulai merambat bagian rok Aliya dan terdengar jelas lenguhan nikmat Aliya.
Bibir mereka masih menaut ganas dengan tubuh yang menempel. Sepertinya malam ini mereka akan bermalam dalam mobil. Sex Toys This Name.
*
"Dimana Putriku?" Tanya Kim Jungwoon pada orang suruhanya.
"Pergi kerumah sakit Tuan!" Jawabnya sopan.
"Menemui Dokter itu?" Tanya Jungwoon lagi.
"Ya!"
"Hah sepertinya dia tergila-gila dengan Dokter itu!" Kekeh Jungwoon.
"Tapi Dokter itu membawa pengaruh yang baik pada Nona Muda" ujar pengawal tersebut.
"Kau benar! Anak nakalku memang lebih dari pada beberapa bulan yang lalu" Kekeh Jungwoon sementara Yuri yang ada dibelakang Jungwoon hanya mampu tersenyum.
"Putri manjaku sedang jatuh cinta!"
*
"Ngg~~~!" Mobil Jimin semakin kuat menguar Aroma Sex dengan keadaan semakin panas dan intim. Dibawah kendalinya Aliya terlihat sangat menikmati hujamanya. Lenguhan yang terus disuarakan Aliya semakin membuat Jimin bergairah dan ingin segera menyelesaikan kegiatan mereka ini.
Jimin menunduk untuk memanggut bibir merekah Aliya yang sudah bengkak karena ciumanya tadi. Tapi bibir Aliya masih terlihat sangat Sexy dan Jimin tidak akan menahan dirinya untuk tidak mengecup bibir yang terus terbuka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You.✅
Romance"Percaya pada keadaan bukan hal yang mudah!" "Aku akan selalu disampingmu!" Mini Fanfic. { Jimin Area }