Lampu-lampu yang bergantungan dan semua pernak-pernik yang ada membuat suasana pesta ulang tahun ini menjadi lebih menarik lagi. Mulai dari awal masuk gedung sampai ke ruangan yang digunakan untuk pesta ulang tahun terkesan sederhana tapi elegan.
"Happy birthday ya Put, semoga kamu panjang umur, sehat selalu, dan tambah plus-plus deh. "
Seorang cewek yang menggunakan kalung berinisial "R" di lehernya pun menengok kearah cewek yang sedang berbicara dengannya. "Makasih GTku sayang. Iya aamin aamiin."
Langkah demi langkah tapi pasti datanglah seorang cowok yang sudah membuat sang empu dari acara ulang tahun ini berdebar-debar setiap berdekatan dengan dia.
"Happy birthday ya Put. Maaf aku gak ngasih kamu kado apa-apa." Ucap cowok itu.
"Altha... udah santai aja. Kamu dateng ke pesta ini aja aku udah seneng kok." Diikuti oleh senyum manis Putri.
"Btw... aku boleh minta waktu kamu sebentar setelah acara potong kue?"
"Boleh kok. Oh ya udah lagipula kayaknya semua udah dateng. Yuk mulai aja acaranya."
"Guys.... acaranya udah mau dimulai. Bagi yang masih diluar cepetan masuk ya. Dan buat agak merapat biar keliatan enak gitu dipandang." Suara cempreng GT disertai tawa garingnya.
Acara pun berlangsung dengan tenang dan diiringi oleh senyum para undangan yang berada di pesta ulang tahun Putri ini. Setelah itu Altha mengajak Putri untuk berbicara berdua saja. Putri hanya mengikuti di belakang Altha.
"Kamu mau ngomong apaan Tha?" Tanya putri
"Ehm.... aku harap kamu gak kecewa sama jawaban aku. Tapi aku emang harus ngomong ini sama kamu."
"Iya. Ya udah ayo cepetan ngomong."
"Sorry Put. Aku udah gak bisa."
Singkat, padat, jelas, tapi tak bisa dipahami oleh Putri.
Putri hanya diam ditempatnya tanpa berniat untuk mengatakan apa-apa. Tapi bulir-bulir air mata mulai turun membasahi kedua pipinya. Ia hanya bisa tersenyum pahit atas keputusan Altha.
"Please kamu jangan nangis Put. Aku tahu aku udah bikin kamu kecewa."
"Aku gak papa kok Tha. Aku tahu kamu pasti punya alasan kenapa kamu bisa ngomong kaya gini. Aku juga gak bakal nanya alasan itu. Karena aku menghargai privasi kamu. Makasih buat waktu yang udah kamu kasih buat aku selama ini." Ucap Putri lalu pergi meninggalkan Altha yang masih diam ditempatnya tanpa niatan untuk mengejar Putri. Mungkin dia tahu ini yang terbaik untuk mereka berdua.
Hola-hola. Ketemu sama aku lagi. Ini cerita baru aku.... ya aku harap kalian suka. Masih prolog sih. Kalo suka nanti aku post part satunya. Bte juga ini itu terinspirasi dari cerita adek aku sendiri hahaha.Otw ya guys. See yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Altha
Teen FictionPandangan seorang Altha yang tak pernah berubah selama tiga tahun membuat Putri susah untuk mengerti tentang perasaan Altha kepadanya. Kadang Putri ragu apakah Altha benar-benar memiliki perasaan kepadanya atau tidak. Putri ingin pergi menjauh, tapi...