Cinta itu rumit, tapi tak serumit benang yang ada.
Jatuh cinta adalah cara membunuh paling rumit.
Pagi itu, semenjak aku kenal Abyan dengan tidak kesengajaan untuk pertama kalinya. Yap, dia orang yang baik, pengertian, romantis, peduli sesama dan yang paling terpenting Abyan tidak pernah kasar sama sekali terhadap orang lain. Anyway, siapa si yang gak suka orang seperti Abyan? It so perfect gaez.
Ohya, Namaku Agatha Sonya Priscilia. Aku biasanya disekolah dipanggil "Sonya" tapi sering banget dipanggil "Anya" sampai sekarang, ya A-Agatha NYA-Sonya jadi panggil aja disini "Anya". Aku anak kedua dari dua bersaudara, aku dan kakakku, dia kakak cowok yang sering aku andelin selama ini. Namanya Bramastya Guntur Alvian, biasanya aku manggil dia "Abang Bram" ya karna aku keturunan Melayu dan Jawa tepatnya Makassar dan Surabaya. Papa dari Surabaya, Mama dari Makassar hanya saja logat bicaraku seperti papa yang dari Jawa. Abangku orangnya baik, pengertian (kalau ada maunya si heheh) mandiri dan kocak. Aku dan abangku sangat berbeda dari segi sifat, aku yang manja banget kalau dekat mama papa sedangkan abangku periang tapi agak cuek sedikit. Ia yang selalu jagain aku dari kecil kalau papa mama lagi luar kota urusan bisnis, gak ada sekalipun abang mencampakkan aku begitu saja hehehe.
"Brakk!"
"Sorry, yaa sorry. Aku gak sengaja. Tadi sama sekali gak ngeliat kamu disitu (sambil memunguti buku yang berserakan dilantai karena terjatuh)." ujar si cewek.
"Oh, tidak apa-apa kok. Santai aja, kamu gak kenapa-kenapa kan? Maaf ya, aku juga gak lihat kamu berlari secepat itu." jawab cowok itu. (sambil membantu memunguti buku yang terjatuh dari tangan si cewek itu)
Mereka berdiri....
"Aku Abyan Nandana, (sambil mengulurkan tangan) panggil aja Iyan. Aku anak Psikologi 3. Kamu?"
"Aku Agatha Sonya, panggil aja Anya, dari Manajemen 1. Eh maaf yaa aku buru-buru nih, makasih banyak sudah dibantuin dan maaf sekali lagi untuk yang tadi." menurunkan tangannya, lalu berlari dengan cepat.
Azka Aldric, panggil aja Azka anak manajemen 3 teman dekat Anya. Yang selalu ada buat Anya kapan pun itu, suka mau pun duka Azka yang selalu dibutuhkan untuk pertama kalinya. Perasaan yang ia pendam sejak masih duduk dibangku sekolah, rasa yang tak pernah ia ungkapkan untuk menjaga persahabatannya itu. Persahabatan? Hanya di dalam benak Anya, tetapi cinta itu masih ada di dalam benak Azka sampai sekarang.
