Dia?

18 1 0
                                    

Entah bagaimana menemukanmu, kamu tidak lagi berada disini. Jauh, pergi, hilang entah kemana. Cinta.

Hari ini, aku kesiangan. Semalam suntuk hanya mengerjakan tugas yang benar-benar bikin aku kelelahan. Tugas yang dimaba besok harus dilumpulkan, ya benar aku orang yang tidak pernah ontime untuk mengerjakan sesuatu, jadi ya gini alhasil aku begadang seharian mengerjakannya. Setelah mandi aku langsung bergegas ke kampus dengan dandan yang apa adanya.

"Kenapa si harus kesiangan kayak gini.." lari sambil menahan nafas yang ingin copot sekaligus

Berlari kencang..

"Brakk!"

"Sorry, yaa sorry. Aku gak sengaja. Tadi sama sekali gak ngeliat kamu disitu (sambil memunguti buku yang berserakan dilantai karena terjatuh)." ujar si cewek.

"Oh, tidak apa-apa kok. Santai aja, kamu gak kenapa-kenapa kan? Maaf ya, aku juga gak lihat kamu berlari secepat itu." jawab cowok itu. (sambil membantu memunguti buku yang terjatuh dari tangan si cewek itu)

Mereka berdiri....

"Aku Abyan Nandana, (sambil mengulurkan tangan) panggil aja Iyan. Aku anak Psikologi 3. Kamu?"

"Aku Agatha Sonya, panggil aja Anya, dari Manajemen 1. Eh maaf yaa aku buru-buru nih, makasih banyak sudah dibantuin dan maaf sekali lagi untuk yang tadi." menurunkan tangannya, lalu berlari dengan cepat.

Anya sudah memasuki ruangan kelasnya dengan jantung yang berdebar debar, ia gugup takut akan diberi sanksi oleh dosen killer yang ditakuti di kelas mereka..

"Maaf pak saya terlambat. Saya kesiangan."

"Sudah berapa kali kamu terlambat di jam mata kuliah saya? Sekarang kamu keluar! jangan mengikuti kuliah saya untuk hari ini!!" membentak Anya dengan nada tinggi yang bergejolak.

"Tapi pak, maaf pak saya tidak akan mengulanginya lagi. Tolong pak ijinkan saya mengikuti kuliah bapak hari ini." ucap Anya kepada dosen killer tersebut.

Ia berjalan seperti orang yang tidak tau arah.

Anya pergi ke taman kampus dengan hati yang amat sedih, sehingga dia tidak menyadari sudah beberapa jam duduk di kursi di bawah pohon dengan angin yang sejuk. Hanya terus melamun memikirkan bagaimana dia bisa masuk ke kelas dosen killer tersebut.

"Nyakk, lo kenapa disini?" tanya Azka kepada Anya.

"Nyak hello Agatha Sonya, lo gak denger apa yang gue ucapin?" sambil menepuk dua kali jidat Anya.

"Eh elo Azzz. Sorry ya gue lagi gak konsen nih." membuyarkan lamunannya itu.

"Kenapa si lo nyakk, wah lo udah gila ya wkwk. Ngelamun disini berjam jam, gue tadi lewat sini sebelum masuk kelas 2 jam yang lalu, eh gue liat elo. Pas gue kelar kelas eh elonya masih disini ya gue samperin deh."

Tanpa disadari oleh Azka bahwa hari ini Anya yang tidak ada semangatnya. Raut wajah yang ia pancarkan sangat dramatis, yang bikin suasana perbincangan mereka jadi tidak enak sama sekali. Hanya lamunan-lamunan itu yang ia pancarkan di depan muka Azka..

======

"Assalamualaikum maa..paa.. Abang.. Anya pulangggg, mama papaa.."

"Bi, mama papa sama abang kemana ya?" tanya Anya ke wanita tua yang sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri, yaa benar dia pembantu rumah tangga sekaligus tempat curhat Anya dari masa-masa kecilnya hingga sekarang.

"Tuan dan Nyonya keluar melihat ke proyek, Non. Kalau Den Bram tadi keluar sama temennya, Bibi siapin makanan dulu ya, Non mandi dulu aja. Udah bibi siapin air hangatnya dikamar mandi. "

Lalu bergegas ke kamar..

Pertemuan awal yang tidak disengaja, pertemuan awal yang memberi kehidupan bermakna. Kamu bukan dia, kamu merubah segalanya hingga pada akhirnya....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang