Weekend adalah hari dimana waktu untuk rilex sejenak dari rutinitas sehari-hari. Tiap orang pasti sudah mengatur jadwal sesuai gaya hidup masing-masing, ada yg berencana karokean, berkumpul bareng keluarga atau saudara, pergi ke salon atau shoping, ada juga yang jalan dengan pacar tentunya. Tentu bagi yang memiliki pacar.Tidak semua orang memiliki pacar,hm.
Contohnya seperti Kim Seokjin yang masih saja enggan untuk melepas status jomblonya. Sedang tidak ingin menjalin hubungan dengan siapa pun.
Jadi Seokjin memilih menghabiskan waktu weekend dengan hobinya yaitu memasak, membuat resep baru.
Everybody can make their choice.
Kim Seokjin kini telah belanja bahan yang digunakan untuk memasak nanti. Ia keluar dari mobil sambil menenteng tas belanjanya. Lalu Seokjin memperhatikan depan rumahnya, ada tetangga baru rupanya.
Rumah yang biasa terbilang angker itu kini sudah berpenghuni. Mata Seokjin masih melihat setiap gerak-gerik yang dilakukan orang itu.
"Seokjin..."
Suara panggilan sang bunda membuat Seokjin segera masuk ke dalam rumah "Iya bundaku sayang.."
"Habis darimana kamu nak?"
"Dari supermarket. Mau masak-masak daripada gabut hehehe.."
Bunda melirik ke arah Seokjin yang sedang mengeluarkan bahan dari tas belanjanya."Mau buat cake? Bunda ikutan masak ya..."
Sudah terlalu lama mereka tak memasak bersama dikarenakan saling sibuk. "Ide yang bagus bunda, sudah lama kita tak berada di dapur ini untuk memasak bersama. Terakhir kali waktu itu bunda mengajariku cara memasak apa ya? Lupa.."
"Iya lupa tak memberinya garam kan hingga rasanya hambar" Bunda menjawab sembari tersenyum meremehkan.
"Bunda tidak suka asin jadi aku tidak memasukkan garam.."
"Kau ini ada-ada saja. Bunda tidak suka asin bukan berarti makanan yang Bunda makan tanpa garam. Rasanya jadi hambar"
Perempuan memang selalu benar.
"Selamat pagi.."sapa seorang gadis cantik, secantik Song Hye Kyo katanya.
Kim Hyejin nama adik Seokjin. Ia tak habis pikir dengan kelakuan adiknya yang jam segini baru bangun. "Astaga, baru bangun. Sini mau ikut masak?"
"Maaf oppa..aku mau mandi dulu hehe. Selamat masak kalian.."
Setelah sekitar dua jam berlalu.
Akhirnya cake yang dibuat sudah matang. Lalu Seokjin dan Hyejin menghias dan mengemasnya.Hyejin nampak bingung melihat jumlah cake yang dibuat cukup banyak.
"Apa kalian tidak membuat terlalu banyak? Mau di jual?"
Bunda hanya tersenyum lalu menyodorkan kardus kemasan cake berbentuk persegi.
Seokjin memposting cake yang belum dikemas di Instagram miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Boys
Teen FictionKita harus saling percaya. Kau tidak boleh melepaskan kedua tanganmu. Kita harus bersama selamanya. Warning! Cerita ini berisi sindiran di setiap paragraf.