.
.
.
Sasuke tengah berjalan menuju sekolah sendirian, pagi ini ayahnya –Fugaku- tidak dapat mengantarnya karena ada pekerjaan diluar kota sejak beberapa hari yang lalu.Karena jarak antara rumah dan sekolah yang tidak terlalu jauh, alhasil Sasuke lebih memilih berjalan daripada menaiki bus, yah walaupun ia harus berangkat lebih pagi daripada biasanya.
Tiba-tiba sebuah mobil SUV putih datang dan melaju pelan disamping Sasuke, beberapa saat kemudian kaca mobil terbuka dan seseorang menyembulkan kepalanya dari sana.
“Hei Sasuke!”
Sasuke mendengus ketika mengetahui siapa orang yang sudah mengganggunya sepagi ini. Siapa lagi kalau bukan Naruto?
Enggan berurusan dengan makhluk kuning idiot, Sasuke mempercepat langkahnya dan membuat Naruto berdecak kesal dan turun dari mobil untuk mengejar Sasuke.
“Sasuke!”
Merasa jika Naruto semakin mendekat, Sasuke berlari. Sial pagi-pagi sudah berkeringat.
“Sasuke tunggu!”
Sedikit lagi.
“Teme berhenti!” teriak Naruto sekali lagi, mengabaikan puluhan pasang mata yang mengamatinya kear-kejaran bersama Sasuke bak adegan-adegan dalam FTV siang hari yang sering ibu Sasuke tonton.
Grep. “Kena kau.”
Sasuke sontak berhenti ketika Naruto berhasil menangkapnya, Sasuke langsung menyentakkan lengannya hingga genggaman Naruto pada pergelangannya terlepas setelah Naruto menyeretnya masuk kedalam sebuah gang, “Dobe!” napas Sasuke memburu, antara lelah dan kesal.
“Aku memanggilmu, apa kau tuli hah?!” Naruto hanya menghela napas tidak terengah sedikitpun, mungkin karena terbiasa berlari jadi jarak sedekat itu –menurut Naruto- tidak membuatnya lelah.
Sasuke mendengus sambil masih berusaha menetralkan napasnya “Aku tidak punya urusan denganmu, jadi menyingkirlah.”
Sasuke ingin pergi ketika lagi-lagi Naruto menahannya dan membuat Sasuke mengumpat dalam hati, apa salahnya sehingga pagi-pagi seperti ini sudah bertemu dengan orang idiot macam Naruto.
“Apa-apaan kau Dobe?!” Sasuke kembali menyentakkan tangannya. Sudah berkali-kali Sasuke mengumpat dalam hati.
“Ayo berangkat denganku.”
“Ha?” Sasuke blank sesaat merasa jika pendengarannya mulai bermasalah, mungkin karena ia belum sarapan?
“Ck, ayo berangkat denganku.” Ulang Naruto.
Demi neptunus! Mimpi apa Sasuke semalam sehingga diajak berangkat bersama oleh kuning idiot dihadapannya ini. Matanya memicing curiga “Aku yakin kau merencanakan sesuatu.”
Naruto tertawa kecil, sempat membuat Sasuke menahan napas secara tidak sadar selama beberapa saat. “Untuk apa? Tidak ada gunanya, orang jelek dan miskin sepertimu tidak laku dijual di pasaran.”
Oke, harga diri Sasuke terluka kali ini. Dengan keras dan spontan ia mendaratkan tinju tepat di ulu hati Naruto, membuat pemuda pirang itu terbatuk keras dan membungkuk kesakitan.
“Idiot brengsek!” maki Sasuke kemudian dan memilih melanjutkan perjalanannya menuju ke sekolah, meninggalkan Naruto yang sukses membuat Sasuke mengumpat untuk kesekian kalinya pada pagi ini.
..
.
Sasuke bukanlah pemuda yang ceroboh, ia selalu menyusun dan mempersiapkan segala keperluannya sendiri dengan sangat baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Tell The Truth! Idiot!
FanfictionNaruSasu fic (End) Sasuke tidak tahu kenapa pemuda itu terlihat begitu membenci nya. . . Cr: Om Masashi Main pair: always NaruSasu, NejiSasu