Aku menatap kertas lusuh itu, dan mulai teringat sebuah awal.
Saat itu mungkin aku gila karena jatuh cinta, dimana cintaku memang pada sesuatu yang gila. Sesuatu yang tidak akan pernah dipercayai nalar kalian. Karena suatu waktu, dari balik awan turun sesosok bidadari pada tanah kuberpijak. Bidadari itu datang, tersenyum, dan menghilang sebelum senyum terbalas. Menghilang dan meninggalkan kenangan sebuah wajah, yang belum pernah terlukis pada wanita manapun juga.
Mulai saat itu aku mengambil kertas.
Wajah yang tidak pernah terlukis mulai coba kulukiskan. Berharap keajaiban tercipta lewat goresan tanganku, dan berhasil mengabadikan wajah itu. Hal yang membuatku nyaris tidak mempunyai kehidupan karena hanya menggambar dan menggambar. Dan akhirnya Kegilaanku berhenti, karena dunia tidak lagi mengijinkan umat manusia mempunyai mimpi.
Garis depan yang menjaga kawasan sekitar Dewi Sartika sudah hancur. Mereka tidak mengira kalau kami nekat menyusuri sungai Ciliwung dan menyerang dari arah belakang. Para milter yang tidak siap, berjatuhan dalam waktu singkat. Kelumpuhan penjagaan sesaat, langsung dimanfaatkan untuk menduduki puing Rumah Sakit Aini dan Budhi Asih. Dari sana, kami leluasa membidik apapun yang bergerak, untuk mencoba merebut kembali posisi kami saat ini. Dari sini pula kami para revolusioner berencana menduduki Markas Besar Penjaga Perdamaian yang berpusat di Kalibata. Tiga hari tanpa balasan atau gerakan dari musuh, membuat kami tegang dan ragu untuk bertindak.
Aku dan Ayah lalu berjalan untuk mengusir ketegangan, walau ayah adalah pimpinan tertinggi, aku rasa para revolusioner tidak akan kehilangan bila aku dan ayah sedikit bernostalgia. Ayah tampaknya rindu pada rumah kami yang terletak pada Pasar Inpres Jambul, lokasi yang terletak tidak jauh dari lokasi pendudukan. Rumah yang kutinggalkan tepat ketika Revolusi benar-benar terjadi. Sesampai di puing rumahku, aku lalu berjalan menuju sebuah meja dan membuka lacinya.
Aku kini hanya menatap kertas lusuh yang berhasil kutemukan.
Ya, tepat sudah enam tahun setelah peristiwa itu. Dunia benar-benar sudah berubah sejak tahun 18-Agustus-2026. Yellowstone gunung berapi di Amerika meletus dan mengakibatkan wilayah Amerika runtuh, Eropa dan Afrika menjadi kawasan beracun, lalu getarannya mengakibatkan poros bumi bergeser beberapa meter pada porosnya. Siklus cuaca dan waktu kacau sejak saat itu.
Indonesia yang berada jauh dari pusat kekacauan, menjadi daerah paling relevan untuk dihuni umat manusia. Beberapa perjanjian yang ditandatangani oleh para pejabat korup, membuat Indonesia komoditi yang diperjualbelikan. Penduduk Indonesia yang ditindas lebih kejam, akhirnya bangkit dan mengadakan revolusi. Ayah yang sebelum bencana global sudah memimpin pergerakan revolusi, kini menjadi pimpinan tertinggi kaum revolusi. Dan dimulailah tragedi yang membuatku dapat merubah dunia.
Crak!!
Ayah tersungkur terkena peluru. Aku membuang gambar-gambarku, lalu berusaha menyeret Ayah ketempat yang terlindung dari tembakan susulan. Ayah tersengal, dadanya terluka. Tanganku yang menyokong Ayah pada punggung, merasakan punggung ayah basah karena darah. Aku langsung tahu kalau peluru tersebut menembus dada sampai punggung. Harapan ayah bisa bertahan buyar seketika, karena kekuatan sebuah peluru yang menembus dada sampai belakang punggung, tentu saja merusak bagian dalam dadanya.
"Des..hh..Desta..hhh.."
Dalam sekejap ayah meninggal pada pelukanku, meninggalkanku yang masih saja memanggil namanya. Tiba-tiba, aku kembali melihat sesuatu yang menurutku hanyalah khayalan. Aku melihat roh ayah bersinar kuning keemasan dan bangkit dari tubuhnya. Sebuah gerbang terbuka dan ayah menuju kesana, aku melihat ibu pada mulut gerbang itu. Ayah memeluk Ibu ketika sampai pada gerbang. Sesudah itu mereka melihatku sambil tersenyum. Dan aku melihat gerak bibir ayah yang mengucapkan, "Percaya dirimu, kami mencintaimu", aku tidak bisa berkata karena detik ini aku yakin apapun khayalanku, sudah bisa dipastikan kalau ayah sudah tiada.
YOU ARE READING
TANAH TERAKHIR
FantasyIni cerita lepasan yang pernah saya buat, daripada membusuk saya akan share disini, siapa tahu bisa jadi next project. he he