Truth Or Dare

TOD 1

"Dea, main yuk" ajak sarah.

"Gak mau ah, tantangannya nyeremin" jawab dea.

"Nyeremin gimana sih? Tantangan yang menantang ya gitu, kan asyik banget" kata sarah.

"Asyik pala lo peang, jalan sendirian di tengah kuburan malam-malam gitu yang lo bilang asyik, lo pengen gue kerasukan ya" semprot dea.

"Biasa aja kali ngomongnya, cuma tantangan gitu doang kok, masak tantangannya mau nyubit tangan orang, Kurang ekstrim tau gak.lagi pula kita udah besar. Jadi tantangannya harus setara dengan kita" kata sarah.

"Ekstrim sih ekstrim, tapi gak gitu juga kali. Itu terlalu ekstrim plus nyeremin"

"Ya gak apa- apa kan, hitung-hitung suasana baru sambil refresing juga"

"Gue tetap gk mau, lo main aja sendiri" kata dea menolak.

"Ayolah, de. Ini tantangannya beda kok. Tapi ada mistisnya juga. Tapi ini lebih seru, percaya deh sama gue" bujuk sarah.

'Emm... Gue ikut gak ya? Sebenarnya gue pengen ikut. Tapi tantangannya terlalu ekstrim tau gak. Emm... Gimana ya? Ikut atau nggak?' batin dea.

Setelah berpikir dan menimbang-nimbang dea pun berkata "Yaudah deh, gue ikut. Awas ya kalo aneh-aneh"

Akhirnya dea ikut dalam permainan itu. Dea dan sarah langsung pergi ke tempat yang biasa mereka gunakan untuk kumpul. Tempat itu adalah basecamp secret atau basecamp rahasia. Hanya dea dan teman-teman secretnya yang boleh berada disitu.

"Hai gaes" sapa dea dan sarah ketika sampai di tempat itu.

"Wah... Dea, akhirnya lo datang juga. Kita berharap banget lo ikutan main" kata rion dengan gaya yang sok kecakepan.

"Terpaksa gue ikutan kalo gak pacar tersayang lo yang minta nih" kata dea sambil melirik sarah.

"Apaan sih de" kata sarah tersipu malu.

"Yang santai dek, gausah tajam gitu ngeliatinnya. Ini beda kok dari yang kemarin. Disini kita bakal menguak rahasia-rahasia yang kita gak ketahui. Jadi ini seperti tantangan untuk kita semua. Siapa yang pertama dapat tantangan ini, akan jadi ketua dalam tim, dan kita mencarinya bersama-sama. Tapi ini terserah yang dapat tantangan itu. Dia ingin menyelidikanya atau tidak. Lebih enak yang sekarang kita gak maksa mau dilaksanain atau tidak. Karena tantangan ini sedikit berbahaya. Begitu dek" jelas kak reza.

"Iya... Iya... Gue paham kak. Adek ngalah aja deh" kata dea pasrah.

"Ya udah, kita mulai ya permainannya, siap kakak-kakak dan adik-adik" kata Toni.

"Siap" jawab semua bersamaan.

"Secret mulai" kata toni sambil memutar botol kosong yang di meja.

"Yeay... Fika terpilih lo pilih truth or dare" kata rion.

"Dare dong, gue ambil ya" kata fika kemudian mengambil salah satu kertas yang ada di atas meja.

"Ada sebuah kasus pembunuhan berantai di pelosok xxx, tapi tidak ada yang tau siapa yang membunuh. Ingin mengungkapnya?" kata fika membaca isi kertas itu.

"Emm... Gaes, kayaknya ini tantangannya terlalu ekstrim deh. Gue gak berani soal kayak gini. Gue nyerah aja ya" kata fika.

"Ya udah, berarti tantangan ini gak perlu kita selesaikan. Gue juga berpikir ini terlalu berbahaya untuk kita. Ok selanjutnya" kata kak reza.

"Secret mulai... "

"Dek agas... Truth or dare?" tanya kak reza.

"Dare dong... " kata agas mengambil salah satu kertas.