Ogah

9 0 0
                                    


"Aduh sakit mah, pelan-pelan dong!" Ucap Mili meringis kesakitan.

"Ya lagian kamu, kalo jalan tuh liat-liat!" Rini mulai kesal pada putrinya yang terus mengaduh padahal kan salah dia sendiri.

"Aduh iya iya mah"

"Udah selesai! Lain kali kalo jalan tuh hati-hati, yaudah sekarang kamu makan yah mamah udah siapin di meja makan!" Ucap Rini lalu berlalu menuju sebuah ruangan yang menjadi kamarnya.

Mili hendak menuju ruang makan yang berada di dapur namun seketika langkahnya terhenti saat seorang pedagang ketoprak terus saja membunyikan suaranya. Mili langsung keluar dan berteriak memanggil sang penjual. "BAAAAANG TUUUNGGUUUUU!"

Sang penjual pun bergerak mundur dan berhenti tepat di depan gerbang rumah Mili.

"Berapa bungkus neng?"

Mengingat mood yang tidak baik karena kejadian tadi di sekolah membuatnya ingin makan banyak. "Dua bang pedes ya?"

"Siap neng" Mili menunggu penjual ketoprak selesai dengan keributannya bersama ketupat dan sambal kacang itu.

"Ini neng ketopraknya, semuanya jadi 20 ribu!" Ucap penjual ketoprak seraya menyerahkan kantong plastik berisi dua bungkus ketoprak pedas yang langsung diterima dengan senang hati oleh Mili seraya menyerahkan selembar uang berwarna hijau senilai 20 ribu.

"Makasih bang!" Ucap Mili yang hanya mendapat anggukan.

Mili memasuki rumahnya dengan melompat-lompat seraya berlari kecil, meskipun kakinya masih terasa sakit.

"Kamu dari mana? Kok belum makan?" Tanya Rini yang tengah duduk di meja makan.

"Beli ketoprak, mamah mau?"

"Nggak ah, mamah baru aja makan!"

Mili tersenyum lalu mengambil piring beserta sendok dan garpu yang berada di rak tak lupa juga mengambil sebotol air mineral dingin. "Mili ke kamar ya mah"

"Iyah, awas yah makannya jangan nyampah!" Ucap Rini yang dibalas dengan kata oke tanpa bersuara oleh Mili.

Sebelum makan Mili menyiapkan semuanya terlebih dahulu di balkon kamarnya. Sebuah meja lipat yang diatasnya telah ada laptop, sepiring ketoprak yang terdiri dari 2 bungkus, dan sebotol air mineral dingin.

Setelah dirasa semuanya siap ia langsung memposisikan tubuhnya duduk menghadap layar laptop yang menampilkan sebuah drama korea berjudul "Suits" yang menceritakan tentang kehidupan seorang pengacara dengan sejuta masalah yang harus dihadapinya. Setelah mengklik play drama tersebut pun berputar, Mili terus menyuapkan ketopraknya kedalam mulutnya dengan sesekali mengusap air matanya yang jatuh karena baper pada film dan pada pedasnya ketoprak.

Hingga getaran pada ponselnya terpaksa membuatnya harus mengklik pause. "Siapa sih ganggu aja!"

Dilihatnya satu notifikasi whatsapp masuk. Karena penasaran Mili langsung membuka aplikasi whatsapp-nya yang menampilkan satu pesan masuk dari sebuah nomor, Mili membuka profil sang empunya yang biasanya menampilkan username namun nomor tersebut ternyata tidak menambahkan usernamenya.

+628221XXX
Hy

Cukup singkat, namun dia tetap membuat rasa keponya berada pada klimaks. Mili sempat berpikir apa yang mengiriminya pesan adalah Naufal, namun mengingat betapa cuek dan terlihat galaknya tidak mungkin Naufal mengiriminya pesan seperti itu. Mempertimbangkan antara membalasnya atau tidak tapi ternyata kemenangan berada pada pernyataan untuk membalasnya.

Miliensha Ullany
Siapa?

Balas Mili tak kalah singkat dengan mood yang telah hancur karena si pengirim pesan telah mengganggunya menonton drama yang sangat ia tunggu episode demi episodenya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang