Grim reaper?

2 0 0
                                    

"ehm, kita harus mengganti kostummu ini, kostummu tampak mmm" dia memandangiku dengan aneh.

"Kostum?" Ada apa lagi ini?

"Kita harus ke markas dulu" ucap tzuyu.

Tzuyu dan aku, begitu juga Eun Woo tiba-tiba sudah di tempat yang menurutku klasik namun tetap elegan.

"Bagaimana kau melakukannya tzuyu?" Tanyaku perihal tentang sekejap dapat berpindah ke tempat lain.

"Mudah, cukup menggandeng tanganmu, apa kau belum tahu jika kita bisa teleportasi?" Tzuyu seperti mengejekku.

"Berpindah tempat maksudmu?"

"Yap"

Aku menepuk jidatku dan aku teringat orang tuaku. "Ah, aku lupa, bagaimana keadaan orang tuaku?"

"Mereka aman" sahut taeyong.

"Sama seperti orang tuaku, mereka disimpan dalam tabung dan tidak pernah keluar, entah sampai kapan?" Wajah tzuyu mulai cemberut.

"Apa? Aku tidak mau di sini, Aku ingin pulang, Aku ingin pulang.. " Aku menangis dan air mataku terus bercucuran.

Taeyong menepuk-nepuk pundak ku dan menenangkanku. Dia lalu memelukku. Dia mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja.

Perasaan apakah ini, kenapa jantungku tidak berdegup kencang saat taeyong memelukku.

"Orang tua adalah kelemahan kita" ucap taeyong

Mengapa orang tuaku menjadi kelemahan ku? Dia akhirnya menjelaskan jika mereka dan diriku adalah grim reaper.

Aku tidak percaya jika diriku grim reaper, dan mengapa mereka tidak berpakaian serba hitam seperti grim reaper? Mereka malah berpakaian formal.

Eun Woo memakai pakaian putih berjas, sedangkan taeyong memakai pakaian serba hitam berjas, dan tzuyu ....  "Tunggu dulu, bukankah itu pakaianku?" Mengapa pakaianku bisa dipakai oleh tzuyu.

"Jangan lagi" tzuyu mendengus kesal.

"Bukankah ini pakaianmu?" Aku ternyata memakai Coat panjang milik tzuyu.

"Sudah kubilang, jangan bergandengan tangan jika akan teleportasi." Taeyong menimpali.

"Kukira dia tidak bisa berteleportasi." Tzuyu memandangiku dengan wajah kesalnya.

Tzuyu-pun berubah menjadi sosok makhluk lain yang mengerikan, berwarna hitam dengan sayap yang lebar, dan wajahnya-pun tak kalah menyeramkan.

Aku menjerit ketakutan. Seketika itu dia berubah kembali menjadi tzuyu dengan pakaian yang berbeda, red Velvet colour.

"Itulah wujud asliku Bi ga, kau boleh tetap memakai pakaianku, akulah mendesainnya sendiri." Tzuyu tersenyum tipis.

Taeyong dan eunwoo memarahi Tzuyu karena berubah bentuk di depanku. mungkin karena wujud aslinya yang begitu mengerikan.

"Bagaimana kalau kita memanggilmu dengan Hana? Boleh?" Taeyong memberiku nama baru yang bahkan aku tidak tahu apa artinya.

"Hana? Mengapa Hana?" Tanyaku.

"Hana adalah teman kami, tapi dia sudah lama tiada karena dimangsa defector. Dia pemburu defector seperti tzuyu." Wajah sedih eunwoo membuatku iba.

Akupun mengangguk setuju. Aku bahkan belum mengenal mereka secara mendalam, tapi aku sudah bisa memahami perasaan mereka. Mereka sudah seperti sahabat dan juga keluargaku.

Aku dan mereka tidur di love house, nama markas itu. Dalam tidurku aku bermimpi bertemu kedua orang tuaku. Mereka memakai pakaian putih panjang, wajah mereka pucat namun mereka masih bisa tersenyum sambil menatapku.

"Kamu harus kuat, lakukanlah sebaik mungkin, ingatlah adikmu, dia di sana send..." Ayahku mengatakan itu dalam mimpiku.

Aku terbangun dari tidurku. Kurasa aku menyentuh sesuatu. "Kotak musik?" Sebuah kotak musik kayu disampingnya tubuhku.

"Bukalah?" Taeyong duduk di depanku memandangiku.

"Apa yang kau lakukan?"

"Bukalah, itu adalah kartu As mu untuk kembali ke dunia nyata menjadi manusia normal."

"Benarkah?"

Lalu kubuka kotak musik itu dan terdengar lagu yang teramat indah.... Tapi terlalu puitis..  Apa artinya?

Taeyong hanya mengangkat bahunya saat kutanya apakah arti kepalsuan dibalik kenyataan dan kenyataan dibalik kepalsuan..

Kau kan menemui sebuah tempat mistis. Penuh dengan cahaya namun terlihat remang-remang. Keramaian itu tampak tak nyata karena sebenarnya sunyi. Kebaikan terlihat seperti keburukan. Apakah itu nyata atau hanya ilusi?









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just OnceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang