Saat malam semakin larut, kebiasaanku kembali menguras hati dan air mata.
Iya, rindu.
Merindukanmu sama seperti aku merindukan ibuku yang jauh disana.
Sama sesaknya.Tapi aku hanya bisa diam tanpa mampu mengungkapkan.
Mengapa begitu mudahnya air mataku mengalir saat aku mengingatmu, merindukanmu.Dan aku tau, kamu tak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu, Aku Dan Tangisku.
RandomKu akui aku tidak pandai mengungkapkan perasaan lewat kata kata, aku kaku dihadapanmu, aku malu mengungkapkan bahwa aku rindu saat kamu ada disampingku. Aku sangat ingin tapi aku merasa seakan mati rasa, jadilah aku bersikap dingin seakan tak ada y...