Iceu Tsapinar

32 19 37
                                    

Kemana-mana sendiri memang sudah hobiku. Lebih leluasa menurutku. Seperti saat ini aku sedang berada di sebuah cafe yang hanya di temani dengan laptop, manggo float, dan sebuah macaronni panggang ukuran medium. Sedangkan pengunjung  lainnya pada berdua, bertiga, bahkan bergerombolan dengan kawan-kawannya.

Kini lagu dari Banda Neira mengema di segala sudut cafe yang dengan setia mengiringi jariku yang menari di atas keyboard laptop. Semakin lama aku hanyut dan larut dengan lagunya sampai sesekali sempat bengong karena lagunya. Sebab unik. Dan aku lanjutkan lagi kegiatan mengetik ku, seraya tersenyum sebab lagu tersebut.

Namaku adalah Iceu Tsapinar Sapaan akrabku Iceu. Aku hidup di zaman millenial, dimana segala apapun harus kuat karena di dasarkan mental. Usiaku genap 17 tahun, dan duduk di jenjang SMA jurusan IPS.

Aku anak kedua dari tiga bersaudara. Abangku bernama Ersa Bhakti, yang biasa aku sapa Aa tanpa embel-embel nama. Dia kuliah semester 3 di jurusan Pertanian di Kota Bogor. Adiku Lisa Tasapinar di sapa olehku Ica, sedikit suka hal-hal berbau seni. Saat ini Ica duduk di jenjang SMP kelas 9. Sebelumnya aku tidak terlalu dekat dengannya, karena dia seorang yang sangat tertutup dengan keluarga. Tapi, aku selalu mendekati Ica supaya kami akrab. Aku selalu ingin tau apa yang Ica lakukan, terkadang dia pergi kemana selalu aku ikuti. Aku selalu penasaran dengan kegiatan adik ku. Dasar kepo.

Ayah ibuku seorang yang paling berarti. karenanya aku bisa tumbuh dan berkembang sebab dikasih dan dibuatkan makan. Hehehe.  Terimakasih khusus ibu yang sudah melahirkan, ibu yang bernama Elina Tsupinar, ibu kelahiran Bandung, seorang ibu rumah tangga yang di sibukan dengan memasak dan mendengarkan keluh kesah anak-anaknya. Jagonya bikin orang bersemangat dan punya nasihat yang selalu membuat pemikiranku semakin dewasa.

Ayahku bernama Aryo Rukanda kelahiran di kabupaten Majelengka, berdekatan dengan Cirebon dan Kuningan. Saat ini bekerja di salah satu kantor Dinas di Kota Bogor. Ayahku galak dengan siapapun yang mau macam-macam. Aku juga takut, tapi dia tidak pernah membebaniku soal belajar, karena Katanya:

"Belajar dengan porsimu saja, kalau capek ya berhenti kecuali, kalau malas ya paksa jangan di turuti,"

"Tapi...," kataku.

"Tapi, kalau ingin sesuatu minimal peringkat 3 besar harus kamu raih,"

"Yaah aku nggak bakal berenti belajar dong kalau begitu," rengek ku saat itu.

"Ayah kan bilang, belajar sesuai porsimu,"

"Porsiku rendah gimana dong yah?,"

"Belajar lagi di luar porsimu,"

Itulah ayah. Tapi, dengan begitu aku merasa tidak terbebani oleh kemauan orang tuaku, karena dasarnya dimulai oleh keinginanku yang harus dicapai karena syarat. Cara didikan ayah itu unik.

Aku sekeluarga adalah pendatang di kota Bogor. Asalku dari Bandung, tempat kelahiran ibuku. Karena ayah pindah Dinas, jadi semua keluarganya di boyong ke kota Bogor yang saat ini aku tempati. Bicara soal Bogor, ada satu gedung yang akan aku jadikan sejarah di dalam hidupku.

Dimana menjadi tempat yang sangat aku sukai. Mulai dari suasananya, keadaannya, kondisinya, cuacanya, tempatnya berikut orang-orangnya. Semua menyenangkan, sesekali menyedihkan karena satu dan lain hal. Tempat di mana aku bertemu seseorang yang sangat aku kagumi saat itu. Aku selalu senang walaupun hanya melintasi tempat tersebut. Aku selalu senang, hingga sekarang.

Semuanya akan ku tulis di sini dengan apa yang pernah aku alami. Entah senang, sedih, atau perpaduan senang dan sedih. Semuanya akan aku ceritakan dengan sedikit mengingat dan memahami kondisi saat itu supaya aku tidak terbawa lagi pada emosi di umur yang labil ini.

Aku rasa lebih dari cukup perkenalan kita saat ini. Aku sudahi saja ya, hari juga makin gelap sebentar lagi Bogor akan diguyur hujan dan aku pamit dari kalian. Dadah.

***

FYI : ini pertama kali banget aku yakin kalau aku bisa. Sebelumnya sudah pernah buat cerita tapi aku unpublish dengan alasan kurang percaya diri. Semoga kalian suka ya :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RadenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang