Prolog.

9K 155 6
                                    

-Melbourne,23:00am Australia-

Pria jangkung itu terus menyiksa korbannya tanpa ampun. Setelah menguliti kulit korbannya dia memukul pria pendek itu menggunakan balok berpuluh puluh kali.

Betis korbannya pun kini tinggal daging,di tambah pukulan yang dilayangkannya kepada perut pria pendek itu. Tidak jarang juga si korbannya meringis kesakitan,bahkan sekarang dia sudah menangis menahan perih. Tubuh yang terikat membuatnya semakin susah untuk melarikan diri dari orang gila yang satu ini. Darah segar berkali-kali keluar dari mulutnya. Kulit putihnya berserakan dimana-mana.

"Kenapa kau tidak mati-mati?!!" Teriak pria jangkung itu dan sekali lagi dia memukul kobannya.

Brukk

Korbannya masih berusaha untuk menatap kedepan,pandangan yang kacau dan buram. Karena belum puas dengan sikapnya lelaki itu kini mengores goreskan pisau tajamnya di lengan si korban. Berkali-kali dia menyebet,membuat luka baru disitu. Setelah darah keluar dari lengan itu,dia memindah alih kemampuannya.

Dia menarik dagu kecil korbannya dengan kasar,lalu memaksa si korban untuk membuka mulutnya. Karena sangat susah dengan paksa dia membuka mulut korbannya dengan kasar,sangat lebar...sampai mulutnya terbuka lebar,pria itu memasukan pisaunya ke dalam mulut si korban. Memasukan benda tajam itu lebih dalam sampai ujung tenggorokan. Tidak peduli dengan tangisan dan jeritan yang tertahan.

Pria itu memutar pisaunya di dalam sana. Menusuk-nusuk sesuatu yang sangat keras,beberapa menit dia melakukan hal seperti itu tanpa rasa iba. Setelah selesai,dia melihat korbannya yang sudah menunduk lesu. Arti bahwa mainannya sudah tiada. Entah setan apa yang merasukinya,pria itu malah menusukan pisau tajamnya tepat pada perut si korban. Menggeser pisaunya,menyayat kulit putih itu. Dan membuka perut si korban.

Setelahnya dia memasukan lengannya,seperti merogoh sesuatu disana. Setelah dapat,dia menatap benda kecil berbentuk lingkaran berwarna emas. Entah benda apa yang di genggam oleh si pria itu. Tapi kemudian dia memasukan benda itu ke dalam saku jaketnya. Dan pergi begitu saja,tanpa memikirkan manusia yang sudah tak berbentuk karena  ulahnya.




End



***

Keep reads this story guys.
Thanks You.

fii_1910ok

My Psychopath BoyFriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang