Part 4

10 4 3
                                    

Lalu.. Ibu gua berkata "Kamu, besok bangun pagi ya mau dibawa ke psikolog biar tau busukmu itu"

Gua langsung sedih..ya terpuruk kenapa ibu gua bawa gua ke psikolog gua gapapa gua waras tapi kenapa dia seperti itu.
Di psikolog gua cerita semua apa yang ibu gua lakuin ke gua
disitu gua sebagai cowo yang biasanya kalau gua nangis ya gua nangis di hati ahkirnya semua gua

ngomongin mulai dari ibu gua nyakitin gua seperti ini sampai gua di hujat di WA. Itu sakit bet sampai sampai jantung gua nyut nyutan tapi gua ngomong kalau gua bisa kerja.

ahkirnya gua tunjukin gua kerja online olshop ini itu gua udah dapet keuntungan berapa ini itu, lalu psikolog bilang bahwa gua cuma jadi batu dari semua masalah yang ortu gua hadapi disiti gua nangis kejer gua bilang dihati gua kenapa gua,

Kenapa gua yang kena semua amukan, rasa pahit, dll. Gua disitu di peluk sama psikolognya "Cece tau kamu bisa menghadapi semua cobaan yang Tuhan berikan ke kamu. Kamu itu baik dan mulia berbeda dengan ortu kamu, Kamu lebih peduli dengan orang lain ketimbang diri sendiri"

Gua disitu diam ntah kenapa gua tiba² teringat sendiri sama janji gua janji buat menolong orang lain ntah memberi sedekah kepada orang yang tidak mampu gua ahkirnya bangkit karena mereka.

Lalu gua pulang tanpa ngomong sama mama gua cuma diem aja ngga ngomong karena gua udah tenang karena keadilan udah di tegakkan
Disana gua lebih banyak berdoa

Gua mau lebih membantu orang lain gua pegang janji itu sampai sekarang walaupun mama gua masih tetap dengan sikapnya yang buruk tapi gua iyain aja walaupun masih sakit Tetapi gua tau di balik semua ini dia akan sadar apa yang di lakukanya salah.

Gua sama ayah gua gapapa sih hubunganya tapi ayah gua bilang "Udah serahkan semua ke tangan Tuhan biar Tuhan yang mengerjakan semua, Apa yang manusia tanam manusia itu yang menerima apa yang ditanamnya jadi timbal balik jadi kamu harus sabar ya jadi cowok jangan seperti cewe yang marah² terus kamu harus pakai kepala dingin"

Gua digituin sama ayah gua, Gw iyain gua cermati apa yang dikatakan ayah gua dia mau gua itu kalau menghadapi semua masalah apa pun itu gua harus menghadapi dengan kepala dingin bukan kepala panas semangkin panas kepala yang digunakan untuk menyelesaikan masalah semangkin panjang masalah itu.

Jika kita memakai kepala dingin musuh/ masalah kita akan selesai dengan diri kita walaupun ngga semua masalah bisa selesai, yang penting kita damai dalam menghadapi masalah tersebut.

Jangan pernah menyerah karena kita masih ada Sang Pencipta yang mendorong kita melalui teman², sahabat² kita dari dalam maupun luar artinya saudara kandung atau saudara angkat.

Terima kasih yang sudah membaca kisah reality hidup gua semoga menjadi inspirasi bagi semua orang

Terima kasih banyak ^^
Saranghae yang udh nge vote sampai sejauh ini dan yang sudah menjadi adders, Saranghe ♥

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terang dalam KegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang