1

9 1 0
                                    

Mata cantiknya mulai terbuka,dengan pandangan yang masih buram ia yakin apa yg dihadapannya pasti serba putih

Hng?dimana ini?apakah aku benar benar mati?

Wanita itu mengerjapkan matanya berkali kali guna memperjelas pengelihatannya.

Tunggu,ini sebuah ruangan. Dimana aku? Apa aku tidak jadi mati?

"kau sudah bangun?" tanya sebuah suara.
Wanita itu yakin itu adalah seorang lelaki. Lagipula mana ada seorang wanita yg mempunyai suara berat khas suara lelaki?
"nghh akuu...dimana?" Tanya wanita itu.
"kau ada dikamarku" tanya lelaki itu dengan acuh.

Apa?! Dikamarnya?

Wanita itu dengan cepat melihat membuka sedikit selimutnya,memastikan baju yang ia pakai saat aksi bunuh dirinya itu masih melekat pada tubuhnya.
"T-tunggu,siapa yang mengganti bajuku?dan dimana bajuku?" tanya wanita itu. Ia masih tak habis masih berpikir apa yang lelaki itu lakukan padanya.  Tapi seingatnya tak ada yang terjadi selain ia tertabrak mobil ditengah jalan dan setelah itu semuanya menjadi gelap.

"Bukan aku yang menggantinya,maid ku yang menggantikan baju mu" ucap lelaki itu

Wanita itu menghela nafas lega. Baguslah,pikirnya.

"Ngomong ngomong,namamu siapa?dan mengapa aku bisa ada disini?" tanya wanita itu
"kau melakukan tindakan bodoh kemarin. Karena aku tampan dan juga baik hati,maka aku membawamu kesini" jawab lelaki itu

Padahal kenapa dia tak membunuhku saja

"namamu siapa?" sambung lelaki itu
"aku reta,dan kau?" ucap wanita yang bernama reta itu.
"aku darel" jawab darel dan kemudian pergi dari ruangan serba putih itu.

"jika aku tak jadi mati,maka aku harus kembali kerumah dan bertemu orang sialan itu?tidak. Aku tidak sudi jika harus kembali kesana. Tapii aku juga tidak bisa terus terusan disini,aku yakin lelaki itu akan segera mengusirku"gumam reta

---


Jam sudah menunjukan pukul 3 sore,tetapi reta masih berada di kasurnya dari tadi pagi,masih memikirkan bagaimana nasibnya sekarang.

Darel memasuki ruangan itu lagi,ruangan yg ada reta di dalamnya.
" sampai kapan kau akan tetap disini?" tanya darel
"ng.. Darel apa kau punya pekerjaan untukku?aku tak tau harus pergi kemana sekarang,dan bisakah kau menampungku dan memberiku pekerjaan?tapi tenanglah,setelah aku mendapatkan gaji pertama ku,aku akan mencari apartemen dan pergi dari sini" ucap reta

Darel terlihat sedikit berfikir.

"aku mempunyai bar,apa kau mau bekerja disana?tapi nanti kau akan mendapatkan misi,dan bayaran dari misimu lumayan besar. Bagaimana?kau tertarik?" tanya darel
"baiklah aku tertarik" jawab reta
"kau mulai bekerja nanti malam,untuk pakaian,maid ku akan mempersiapkannya. Bekerjalah dengan baik nyonya reta"ucap darel kemudian pergi meninggalkan reta.

---

"apa kau yakin akan mempekerjakan wanita itu darel?" tanya seseorang di telpon
"yaa aku yakin,lagi pula para musuh akan mudah terpancing oleh wanita bukan?terlebih wanita itu mempunyai body yang cukup wahh" ucap darel sambil terkekeh
"ya! Berhentilah berpikir mesum darel" ucap orang di dalam telfon
"aku hanya becanda,aku akan mengajarinya semuanya. Dia adalah korban penyiksaan ibunya,dan aku lihat ada banyak dendam yang ia simpan,dia bisa sekalian melampiaskan dendamnya bukan?"ucap darel
"baiklah. Ajari dia dengan benar,aku akan menelponmu lagi nanti."

Tut tut
Sambungan telponnya kemudian terputus.

Enjoying with my story
Sorry pendek soalnya ngetiknya di hp dan sorry kalo banyak typo
Vote nya jangan lupaa^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang