Dear My Life

3 0 0
                                    

Hi! 
Kenalkan aku rena..

Awal mula kehidupan ku yang sangat ku benci hingga timbul keinginan untuk menyerah akan hidup..

Aku renata geraldi.
Aku adalah anak ke empat dari empat bersaudara.
Ayah ku bernama gio geraldi, ayahku seorang pekerja keras
Ibuku bernama leona gunawan.

Pada tahun 2010 bukan november tepatnya tanggal 29 ayah ku pergi untuk selamanya.
Umurku masih 10 tahun.

Dimulai dari kakakku bernama aleandra dia anak pertama
Tahun tersebut ia sudah berhasil menjadi seorang polwan.

Aku ingin seperti dia,berjalannya waktu kakakku ia adalah seorang tulang punggung keluarga.

Aku memang lusuh, nakal, pemalas tapi seiring berjalan nya waktu aku semakin dewasa dan punya sifat manusiawi dan berubah drastis menjadi lebih baik.

Ibuku..  Yang sering kami sebut mama
Dia ibu terhebat.
Tapi entah kenapa aku terbebani olehnya..
Setiap kepulangan kakak ku aleandra (anak pertama)
Abangku ardyant (anak kedua)
Kevin (anak ketiga)  mereka adalah anak rantau.
Sepulang mereka di rumah aku seperti tak dianggap.

Ibu mengadukan hal yg memang tidak sesuai yg terjadi. 
Sehingga semua memojokkanku.

Terus-menerus aku rasakan hal yg sama..
Aku tau kakak kakakku menyayangiku tapi mereka mencoba tegas.

Hingga suatu hari.
Aku sibuk mencuci piring,  kakakku aleandra memasak dan memanggilku untuk mengantar masakan nya ke saudara yg tetanggaan dg rumah kami.

Tanpa hati-hati aku terpelset karena licin
Dia berkata kasar "Anak gila"  jantung ku seketika berdetak kencang karena belum pernah aku mendengar nya dari kakakku.

Dan aku mencoba menahan air mata,  lalu aku mandi untuk membersihkan kotoran tadi.
Disitulah aku menangis

Kakakku menyayangiku aku tau,dia memberikan apa yg aku mau, tanpa aku minta dia pasti memberikan.

Tapi karena aduan ibuku dia berubah..
Aduan yang semestinya tidak ada karena aku tidak melakukannya..
Tapi aku tau ibuku mengadukanya karena ingin aku lebih baik..

Lalu tahun 2018 bulan mei
Keluarga kecilku berkumpul, aku tetap menjadi sasaran untuk dikata²i

Tahun ini harusnya aku kuliah.
Dan aku mendapat beasiswa di padang, Sumatera Utara.
Namun tidak ada dari mereka yg percaya karena aku menyembunyikan nya..

Kakakku terus mengejekku
"kamu?  Lulus?  Haha kamu itu tidak punya otak kenapa lulus disana"

"kamu pikir kuliah disana seenaknya memilih mahasiswi?"

Bukan hanya itu bahasa kasar, binatang pernah aku dengar diucapkan yg tujuannya untukku

Mungkin untuk mensupportku tapi entahlah susah ku ceritakan bahasa kasar yg kuterima.
. Ibuku?  Juga pernah berkata kasar padaku

Lalu suatu malam ibuku menonton dan aku di dapur dan abangku Kevin di lantai dua,
Aku terduduk di dapur sengaja kematian lampu.
Aku sedang depresi berat.  Mungkin bagi kalian yang belum merasakan diposisiku kalian tidak akan tau.

Aku menangis, aku memukul diriku
Aku menonjok dinding, aku hantukkan kepalaku ke dinding, ku gores tanganku dengan pisau, ingin ku lakukan pada ibuku tapi aku masih punya otak karena itu berdosa..

Aku tidak ingin orang yg aku sayangi terluka lebih baik aku yang terluka.

Lalu ibuku datang hanya untuk membuka lemari es
Tidak digubris nya aku yg sedang me netes kan air mata.

Dari malam itu hingga sebulan kemudian aku didiamkan tidak di ajak berbicara..
Apa salahku?
Namun aku selalu salah hingga terpikir olehku untuk cepat pergi kuliah agar jauh dari mama.

Namun disaat aku masih berada di rumah,
Malamnya aku tidak bisa tidur karena insomnia ku.
Aku menyapu, aku mencuci piring aku menonton.
Namun ibuku tidak tau apa yg aku alami ibuku tidak tau pikiranku kacau.

Sekolah ku dapat 5 besar hingga depresi ku dapat 20 besar.
Ku menjauh dari teman
Aku tidak punya teman lagi dari saat itu.

Aku di acuhkan oleh ibu
Untuk menghibur diri sendiri aku ke gudang menyapu,  dan duduk untuk bersenandung..
Disitu aku terhibur

Aku seorang kpopers.
Aku hidupkan musik korea yang kusukai.
Begitu setiap hari
Aku tidak pernah keluar rumah karena aku introvert mulai dari aku depresi.

Aku diam salah aku cerewet salah
Hal itu terus menerus terjadi.
Kakakku terus berkata kasar padaku padahal tidak sekit pun aku membantah, aku melawan.
Tidak pernah

Aku memakai baju yg biasa aku salah,  aku memakai celana training salah, aku memakai baju begini begitu salah.

Aku tidak keluar rumah salah
Aku didalam rumah salah
Aku serba salah.

Hingga pada akhir bulan juni.
Aku sudah tidak lagi tahan hingga aku bunuh diri dengan cara meminum pembersih kaca.

Yang harusnya aku mencapai cita-cita ku yg aku inginkan membahagiakan ibuku.
Ingin membeli kan rumah dari penghasilan ku meskipun beliau sanggup membeli yg lebih mewah.

Aku pergi karena tertekan.
Kalian bukan diposisiku kalian tidak akan tau yang aku rasakan

Harusnya aku kuliah nantinya
Tapi aku mengakhiri semua nya.

Aku tau ibu tidak akan menangis karena kepergian ku.
Karena aku bukan anak yang spesial untuknya
Tapi aku adalah anugrah untuknya

Terima kasih mama yang sudah membesarkan renata..

Mama..  Renata sayang mama
Andai saja mama mau mendukung semua cita cita renata dan selalu ada saat renata inginkan renata tidak akan pergi semudah ini

Renata pasti akan Bahagia kan mama
Karena janji renata pada Papa.
Namun renata telah ingkar.

Mama maafkan renata
Mama maafkan renata
Mama maafkan renata

Skip*
Selamat membaca 😭
Kisah ini diambil dari kisah nyata.
Dia menuliskan mama maafkan renata dalam buku hariannya..

Author saat menulis menangis :( teringat ada di posisi rena..

Sayangnya dia sudah pergi untuk selamanya..

Pesan Author..

Jangan mudah putus asa 👍
Tetap hadapi dan jalani dengan semangat.
Mereka semua adalah penyemangat 👍
Gapailah cita-cita mu
Bahagia kan ibu ayahmu..

Note*renata  adalah nama samaran
Dia adalah anggota paskibra tahun 2016 dan 2017..  Keren kan 👍
Itu adalah salah satu kebanggaan bukan?

Terima kasih sudah membaca
Saran dan kritik sangat membantu.
Karena Author adalah penulis baru.

IG @Drasyana04
Wattpad @dindarasyana_cut04
Akun channel youtube " Drasyana CDR "
Facebook " dinda"

Assalamualaikum 

Dear My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang