***
~Happy Reading~
***
"Jauhi Richard, Kak! Dia itu brengsek!"
"Maksud kamu?" Stacey turun dari tempat tidurnya, menghampiri Dasha.
"Dia selingkuh, gue lihat sendiri, Kak. Dia mesra banget sama cewek lain." Ujar Dasha memastikan.
Stacey mendesah dan mengibaskan tangannya di depan wajah Dasha. "Kakak nggak percaya, apa kamu punya buktinya?"
Deg
"Shit... kenapa gue nggak mikir buat foto mereka ya?" Dasha mengumpat dalam hati.
"Kenapa diem? Mana buktinya, Sha?" Tanya Stacey lagi.
"Hmm... gue emang nggak punya buktinya tapi Stevany lihat mereka juga. Kalau kakak nggak percaya, gue telepon Vany sekarang!" Kesalnya.
Dasha segera merogoh benda pipih tersebut di saku celana jeans-nya. Ia mengutak-atik ponselnya, mencari nama Stevany dan langsung menghubunginya, tidak lupa Dasha mengaktifkan loudspeaker-nya agar Stacey lebih jelas mendengar percakapan mereka.
Tut...
Tut..
Tut..
"Hallo..."
"Lo dimana?"
"Gue udah di rumah, what's wrong?"
"Lo liat kan tadi di Tamkot, pasangan yang duduk di kursi panjang?"
"Iya gue liat, emang kenapa?"
"Mesra banget kan mereka?"
"Ya mana gue tau mereka mesra atau nggak, orang lo-nya langsung main gas aja, lo juga nggak bilang apa-apa siapa mereka!"
Dasha mendengus kesal, tanpa berkata lagi, ia mematikan ponselnya. Tidak peduli Stevany akan ikut kesal atau apalah. Nggak peduli.
Stacey menatap Dasha dengan senyum sinis. Dasha sekali lagi mendesah panjang, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
"Itu bukan bukti!" Ucap Stacey datar.
"Oke.. oke.. Kak!" Dasha mengangkat kedua tangannya di dadanya. "Gue bakal buktiin! Gue janji!" Lanjutnya sambil berjalan mundur lalu berbalik ke arah pintu. Sebelum Dasha keluar, ia berbalik menampilkan senyum dengan tatapan tajam ke Stacey. "Gue sayang lo, Kak! Gue nggak bakal biarin si brengsek itu nyakitin kakak gue!"
Stacey hanya diam mendengar ucapan adiknya. Ia sama sekali tak peduli dengan apa yang dikatakan Dasha.
***
Bugh...
Bugh...
Bugh...
Kepalan tangan yang sudah memerah akibat pukulan demi pukulan pada samsak, tak membuat Dasha merasakan sakit. Ia melampiaskan kekesalannya dengan memukul samsak berkali-kali tanpa menggunakan pengaman atau pelindung tangan.
"Aaarrrggghhhh.....!" Dasha berteriak, terduduk lemas di lantai tepat di bawah samsak. Dasha memiliki ruangan khusus untuk berlatih karate.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DASHA
Teen Fiction"Gue paling nggak suka ya disama-samain ato dibeda-bedain sama dia ato mereka. Gue ya gue, dia ya dia, mereka ya mereka. Okay fix!!" -Dasha Alexandra- *** Cewek tomboy dengan setelan andalan celana panjang jeans belel, kaos gombrong, jaket, sepatu k...