1.R

63 5 5
                                    

“Jika hujan, aku tak akan memberimu jaket, sebab jika aku sakit, lalu siapa yang akan menjagamu?”

🐾

"Oy, Big Baby wake up!" Lisa mengguncang tubuh Raven yang masih tertidur dibalik selimut tebalnya.

"Rav bangun, udah jam 7 kurang nih. Gue gak mau telat lagi gara-gara lu. Ravenn bangun" teriak Lisa tepat ditelinga Raven. Sehingga yang punya telinga tersentak kaget dan langsung bangun.

"Gila lu, kaget gue. Bisa gak sih ngebanguninnya tuh pake cara halus. Masih capek gue, gue mau bolos aja" ujar Raven yang matanya masih terpejam dan berniat akan tidur kembali.

_Plakk_

"Bangun gak lo!!" ancam Lisa.
"Siapa suruh lu semalem balapan hah! Bodo amat kalo lu capek. Buruan bangun terus berangkat. Udah mau telat bego" Lisa terus mengguncang tubuh Raven agar sang empunya bangun.

"Iya iya gue bangun. Berisik banget lu ahh" Raven mendengus kesal karna Lisa sudah mengganggu tidur nyenyak nya .
"Keluar sana, gue mau mandi. Ato Lo mau ikut gue mandi?"

Lisa menendang pantat Raven.
"Pagi-pagi udah rusuh aja otak lu! buruan elaah, gausah mandi deh takut telat nih" gusar Lisa yang sedari tadi melihat ke jam tangan miliknya.
"makanya lu keluar dari kamar gue, atau lu mau... "
"Iya-iya gue keluar! Tapi cepetan gak usah ..."
Sebelum lisa melanjutkan perkataannya, raven langsung mendorong tubuh lisa keluar dari kamarnya.
"Berisik lu"

_Brakk_ ..
"eh ayam. Hiih kmvrt lu"

Lisa langsung menuruni tangga dan duduk di meja makan, dan ia langsung melahap roti yang sudah disiapkan oleh mamanya Raven.

Dan raven langsung memasuki kamar mandi dan melakukan ritualnya.

Setelah 15 menit lamanya, Sekarang Raven sudah siap dengan seragamnya, Dia mengambil tasnya dan langsung turun ke meja makan mencari Lisa.

"Morning mom"
Mama nya yang baru keluar dari dapur itu tersenyum "morning sayang"
Sampai di meja makan Raven langsung duduk dihadapan Lisa.

"Raven, lu itu kebiasaan deh. Rambut lu berantakan gini, gak disisir apa?" Lisa menghampiri Raven dan membenarkan rambutnya yang acak-acakan.
"biarin aja, biar kelihatan lebih ganteng" sambil menaikkan sebelah alisnya..
Lisa yang geram itu pun mengacak acak rambut Raven "mamam tuh ganteng".
"aishh sakit tau nggak" sambil membenarkan rambutnya yang tambah berantakan gara gara Lisa
"Udah udah jangan berantem cepet abisin sarapan nya terus berangkat ke sekolah"
"iya maa ..." ucap mereka serempak

"udah ah ayok berangkat keburu telat nih"
"eh eh ini gue belum selesai makannya"
"udah ahh ayok, ma berangkat dulu ya" sambil mencium tangan dan kedua pipi mama nya.
"yaudah lah Revan berangkat juga ma" langsung mencium kedua pipi mama nya
"Revan Lisa berangkat ma, Assalamualaikum"
Revan langsung berlari mengambil motor kesayangannya. Lisa menunggu Raven didepan gerbang rumahnya.

"Lama banget sih, buruan berangkat, jam 7 kurang 5 menit nih. Hari ini Pak Suhar yang jaga, lu tau tuh kortib sangarnya kayak singa kelaparan liat muridnya telat masuk sekolah. Gue gamau dihukum" Lisa menarik tangan Raven.

Raven mendengus kesal karna dia tidak jadi sarapan.

"lu kan udah biasa dihukum Lis" kekeh Revan pada Lisa.

"gue dihukum selalunya gara-gara lu onta" Lisa memukul bahu Raven pelan.

"udah buruan naik, katanya gamau telat" sangga Raven yang menaiki motor sport nya sambil memegang bahunya yang sakit karna pukulan Lisa.

Lisa menaiki motor Raven. Saat di jalan tidak henti-hentinya Lisa memaki Raven karna caranya membawa motor ugal-ugalan banget.

Sampai di depan gerbang sekolah, ternyata gerbangnya sudah tertutup. Padahal mereka baru telat 1 menit. Bayangin aja, dibalik gerbang itu udah banyak murid yang diomelin Pak Suhar, ya mungkin juga telat sama kaya Raven dan Lisa.

RASA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang