eene

90 9 0
                                    

Pagi yang cerah, Selena menjalani harinya seperti biasa. Bangun tidur, menggosok gigi, mandi, dan makan. Begitu terus setiap hari.

"Selena, cepat turun, ibu sudah menyiapkan sarapan untukmu." Pinta ibu Selena.

"Ya bu." Selena pun membalasnya dan segera keluar dari kamarnya.

Ia menarik salah satu kursi di meja makan dan mendudukinya. Lalu mengambil dua helai roti dan mengolesinya dengan selai. Padahal ibunya sudah menyiapkan nasi goreng kesukaannya.

Perlahan ia memasukkan roti tersebut kedalam mulutnya dan mengunyahnya. Lalu ia berdiri dan beranjak menuju ruang tengah dimana ada Zayn, alias kakak kandungnya sedang menonton berita.

Selena menghempaskan tubuhnya ke sofa dan duduk di sebelah Zayn. Zayn yang merasa terganggu pun akhirnya menyonyor kepala Selena dan menggerutu tak jelas.

"Apa yang sedang kau tonton?" Tanya Selena dengan mulut yang masih penuh dengan roti itu.

"Tak bisakah kau lihat? Aku sedang melihat berita, di kota kita sedang terjadi keresahan karena ulah anjing yang diduga menggigit seorang dokter itu." Ujar Zayn panjang lebar.

Selena terhenyak dan menaruh rotinya diatas meja begitu saja. Lalu ia memandang Zayn seolah apa yang ia mimpikan selama ini benar benar terjadi.

"Kenapa kau melihatku seperti itu, hah?" Ujar Zayn.

"Zayn, apakah kasus anjing yang menggigit dokter itu sudah ditangani? Apa kau yakin itu tidak akan menyebar?" Tanya Selena.

Zayn terlihat berpikir sejenak lalu menggeleng pelan, "Mana aku tahu, bodoh. Setahuku jika mereka dibiarkan berkeliaran diluar, mereka akan menggigit satu sama lain, begitu."

Selena mengangguk pelan tanda mengerti. Ia masih bingung dan takut, jika mimpi buruknya selama ini benar benar terjadi.

"Tapi Zayn, apa-"

"Sarapan sudah siap, anak anak." Ucapan Selena terpotong oleh ibunya yang sudah membawa dua piring nasi goreng dengan telur orak arik sebagai pelengkap.

"Terimakasih bu." Ucap kedua anak tersebut bersamaan.

Ibunya ikut duduk bersama mereka di sofa dan memperhatikan anaknya yang sedang makan. Tiba tiba ponsel yang sedang berada di saku bajunya bergetar, tanda ada panggilan masuk. Setelah melihat caller id nya, ibu Selena pun segera mengangkatnya.

Setelah berbincang cukup lama dengan si pemanggil, raut wajah ibu Selena pun berubah drastis.

"Ada apa bu? Siapa yang menelpon tadi?" Tanya Selena.

"Ayahmu.. ia tadi yang menelpon." Jawab ibunya dengan nada yang bergetar.

Melihat ibunya seperti ketakutan, Selena pun menaruh piring nasi gorengnya dimeja dan menghampiri ibunya.

"Apa yang ayah katakan, bu?" Kini giliran Zayn yang berucap.

"Ayahmu berkata jika sebagian besar kota ini sudah terinfeksi oleh virus yang dibawa oleh anjing zombie itu, dan ia juga berkata jika kita harus pergi keluar dari kota ini secepatnya." Ujar ibu Selena.

Selena menatap kosong piring nasi goreng yang ada didepannya. Mimpi buruknya kini terjadi. Kota menjadi hancur karena sebuah virus yang aneh. Perlahan air mata Selena pun turun membasahi pipi tembamnya.

"Hey kenapa kau menangis? Kita akan pergi hari ini juga, ibu tidak mau jika kita bernasib sama seperti zombie zombie sialan itu." Ujar ibu Selena.

Selena mengangguk pelan lalu beranjak naik masuk kekamarnya. Ia mengemas semua barang barangnya dan memasukkannya kedalam ransel. Ia mengorek isi lemarinya untuk mencari jaketnya yang tebal-sangat tebal miliknya untuk ia pakai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GOMEZ OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang