"Ma...kerudung Rara dimana ya ma?" teriak Rara ketika ia tak mendapati kerudung sekolah nya. Sudah beberapa hari ini Rara memang sering memakai kerudung untuk datang ke sekolah , tidak hanya ke sekolah bahkan keluar rumah saja ia sudah harus memakai kerudung.
Ketika jam sudah menunjukan pukul 06.15 pagi, Rara akhirnya mendapati kerudung nya itu dalam keadaan menggantung di dalam lemari. seingatnya ia kemarin menggantung kerudung nya di kapstok. Tetapi sekarang ia malah menemukan kerudung nya di lemari.
Setelah siap, Rara akan langsung memanaskan motornya. Ketika ia keluar hendak memarkirkan motornya itu, tidak seperti biasa motornya itu sudah terparkir menghadap keluar garasi. "Heran..." batin Rara.
"Ra udah mau berangkat ya?" tanya mama Mila. "Gimana semuanya udah bereskan?" lanjutnya.
Rara bingung, apa yang dikatakan mama Mila. "Oh iya ma kenapa tadi kerudung Rara ada di lemari ya mah? padahal kan Rara taro di kapstok kemarin. Terus kenapa motor Rara sudah seperti ini?" tunjuk Rara kepada motornya itu.
"Iya mama sengaja merubahnya, lagian kemarin pas kamu mandi sore papa teriakin mama, katanya motor kamu terparkir di tengah. Yasudah mama rubah posisi motor kamu, tapi sekalian biar kamu langsung berangkat tidak usah parkir lagi sengaja mama parkiran motor kamu terus ngadep nya keluar, biar kamu tinggal berangkat" jawab mama Mila.
"Oh begitu ya ma, yasudah Rara berangkat dulu ya ma. Ini udah siang banget soalnya," pamit Rara sambil mengecup punggung tangan mama Mila.
Tapi ketika ia akan memanaskan motornya, tiba-tiba saja motornya itu seperti tidak mau nyala. Toh padahal bensin masih full, kenapa sekarang malah tidak bisa dinyalakan? ketika Rara terus mencoba menstater motornya, akhirnya motor itu nyala. Jalanan lenggang , tidak seperti biasanya. Ckitttttt..... motor Rara tiba-tiba berhenti. Tidak ambil pusing Rara langsung memarkirkan motornya di tepi jalan, "sudah pasti seperti ini jadinya," pikir Rara.
Ketika hendak menelpon papa nya, mata Rara menangkap seorang yang memakai pakaian layaknya seorang montir. Rara langsung memanggil orang itu dan menitipkan motornya di bengkel itu.
Rara harus rela berdesakan sesalkan di dalam angkot. Setelah sampai Rara langsung menyapa Ica teman sebangkunya.
"Pagi, Ica," sapa Rara kepada Ica teman sebangkunya itu. "Pagi juga, Rara. Tumben jam segini baru dateng? Abis dari mana?" Tanya Ica
"Tadi motor aku mogok jadi aku ke sekolah naik angkutan umum," jawab Rara yang hanya dibalas anggukan saja oleh Ica.
Jam pelajaran Fisika dimulai, dan kebetulan guru Fisikanya tida begitu killer. Jam demi jam pun telah berlalu, kini mereka sedang berada dikantin sekolah.
"Ca, kamu makan apa? Biar sekalian aku pesenin," Tanya Rara.
"Aku pesan batagor dan minumnya air mineral saja, Ra" ucap Ica
"Oke, tunggu sebentar aku pesan dulu," tak lama makanan mereka datang "terima kasih, mang ujang!" ucap mereka bersamaan.
Mereka makan dengan lahap, tidak ada obrolan diantara mereka berdua. Ketika mereka hendak menghabiskan minumannya, tiba tiba segerombolan laki-laki datang menghampiri mereka.
"Boleh kita duduk disini ga?" tanya salah satu dari mereka, "Silahkan saja, kami juga sudah selesai makannya," jawab Rara enteng "Yasudah kami duluan, assalamualaikum," lanjutnya.
Jam pelajaran terakhir telah selesai, mereka berhamburan keluar kelas. Karna memang pelajaran hari ini sangatlah padat. "Ca, kamu pulang dijemput?" tanya Rara. "Kayanya, tapi sampe jam segini supirku belum datang juga," jawab Ica. "Yasudah tunggu saja dulu sebentar, lagian kalaupun ga di jemput pulang bareng aku aja, kita kan searah," ucap Rara.
Setelah menunggu lama Rara langsung mengajak Ica agar pulang bareng saja dengannya, "Duluan saja, bentar lagi pak Yanto juga datang," kata Ica tak lama mobil Xenia hitam datang "Tuhkan apa kata aku," kata Ica
"Yasudah aku duluan," kata Rara.
"Ra, pulang bareng aja sama aku, mau ga?" tanya Ica pada Rara "Gausah aku naik angkutan umum saja, makasih tawarannya, kamu duluan saja" ucap Rara "Yaudah aku gamaksa, duluan ya Ra, hati hati dijalan banyak yang godaon yaa, haha" kata Ica sambil ketawa.
Sudah pukul setengah lima sore, artinya sudah satu jam setengah Rara menunggu angkutan umum, belum juga ada yang lewat.
"Rara, lu kok belum pulang?" tanya seseorang, dan Rara hanya diam tidak menjawab pertanyaan seseorang itu.
"Hey, gua nanya," ucap seorang yang sekarang berada tepat disamping Rara.
______________________________________
Hai readers, maaf ya di part ini cuma sedikit, soalnya aku baru banget nulis. Makasih yang udah baca😘
Jangan lupa tinggalkan jejak yaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Fakboi Famous
RomanceKekhawatiran seorang ayah terhadap anaknya memang wajar terjadi. Seorang pemilik perusahaan rela menjodohkan anaknya dengan anak managernya itu. Rendi Palepi, Tau bahwa anak managernya itu baik cantik dan tentunya sholehah. Zahra Asyifa. Nama yang c...