Violet POV
Hai! Aku Violet. Anak pertama dari tiga bersaudara. Adik adikku, Juliet dan Komet. Aku tidak tahu kenapa orang tuaku memberi kami nama dengan akhiran yang sama. Mungkin agar kami semakin terlihat serupa. Sekarang umurku 13 tahun. Juliet 9 tahun, dan Komet masih sangat kecil, 2 tahun.
"VIOLET!!" Oh yaampun, ibu memanggil.
"Ya ibu?!" Teriakku kecil. Rumah ku memang lumayan besar sehingga harus berteriak agar kedengaran. "Awasi Juliet dan Komet! Ibu mau pergi ke pasar!" Aku bergegas berjalan menuju kamar mereka. Begitu tiba, Juliet langsung memintaku memindahkan channel TV, karena dia dan Komet sedang bermain bersama di tempat tidur.
"Hei, ini tayangan kesukaan Komet! Kenapa harus dipindah? Kita kan disini bertugas menjaga Komet. Kau bisa menonton nanti, kalau Komet sudah tidur!" Ucapku pada Juliet. Juliet hanya mendengus, lalu berjalan meninggalkan kamar. Aku hanya menghela napas kasar, lalu duduk bersama Komet sambil bernyanyi sesuai lagu yang diputar di TV. Komet tertawa riang dan aku tersenyum kecil. Aku pun berusaha menidurkan Komet saat acaranya selesai, tapi sampai Komet tertidur Juliet belum juga kembali.
"VIOLET!! CEPAT TURUN KEBAWAH! KAU BENAR BENAR ANAK KURANG AJAR!" Ada apa ini? Aku bergegas turun ke ruang tamu. "JULIET TERSEREMPET MOTOR SAAT HENDAK MENYEBERANG KE RUMAH TEMANNYA! BAGAIMANA BISA KAU LALAI SEPERTI ITU?" Bentak ibuku, sambil meletakkan belanjaannya di sofa. Aku melihat Juliet dari atas kebawah. Dia tidak terluka selain tanda merah kecil di sisi lututnya! Itu bahkan tidak mengeluarkan darah.
"HUAAAA! A-Aku ingin dirumah saja, tapi sepanjang kakak ada di kamar, dia terus membentak ku ibu. Ja-jadi, aku pergi saja ke rumah teman didepan. T-tadi dia pun hendak memukulku ibu." Ucap Juliet sambil sesenggukan. Hah? Aku tidak melakukan apa yang dia katakan. Apa maksudnya?
"Ibu, itu tidak benar, ta-" PLAK! PLAK! PLAK! Ibu memukuliku dengan sapu di tangannya. "Kau ini! Sudah ceroboh, membentak, lalu masih berani membantah?" Ibu melanjutkan memukuliku hingga dahi sebelah kananku mengeluarkan darah. Suaranya begitu menyakitkan untuk didengar kau tahu? "Ibu, su-sudah cukup. I-ini sa-ngat menyakitkan." Ucapku putus putus, berusaha tidak terisak karena sakit. "Pergilah ke kamar! Jangan ceroboh lagi kalau tidak mau hal ini terulang!" Aku hanya bisa menangis dalam diam. Apa aku memang tidak pantas bahagia? Juliet hanya memandangku sambil mengusap air matanya, lalu tersenyum jahat. Aku memandangnya sinis, lihat saja adik! Aku tidak akan pernah memaafkanmu!

KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Me!
RomanceDalam cerita ini, kita tidak akan tahu. Siapa tokoh antagonis, dan siapa tokoh protagonis. Karena faktanya setiap orang memiliki sisi terang dan gelap dalam hidupnya. Violet, yang sejak kecil membenci adiknya, Juliet. Dia tidak pernah berniat memben...