Kugadaikan Cintamu

7K 702 175
                                    







Latar waktunya, Malam Minggu, pukul tujuh.

Dengan latar tempat yang adalah kamar sendiri. Memeluk guling sebagai pengganti teman malam, berselimutkan selimut sebagai dalih dari hangatnya cinta dari pacar yang statusnya tak ada.

'Hai hai! Met malem kalian-kalian sayangnya Jungkook! Apa kabar nih? Semoga baik-baik aja di Malam Minggu yang lumayan kelabu, terutama untuk kalian-kalian yang sedang merindu.'

Disini, si tokoh utama, sebut saja namanya Taehyung—memang Taehyung—memilih mendecih sejenak seraya mengubur diri lebih dalam di balik balutan selimut biru.

Tahu dan sadar diri sekali, yang dimaksud dan tengah disindir dari sahabat yang berada di penghujung siaran radio adalah dirinya sendiri.

'Seperti biasa, selama dua jam ke depan; dari jam tujuh sampai jam Sembilan malam nanti, Jungkook bakal menemani kalian-kalian yang sekarang lagi galau, atau yang lagi senang karena jalan berduaan sama pacar! Cie ciee ...."


Satu bantal jadi sasaran.

Dilempar lumayan; telak mengenai daun pintu yang tertutup begitu rapi, penuh berisikan jaket yang menggantung asal-asalan.

Taehyung ingat, kalau Jungkook sekalinya main ke kamar, selalu marah-marah karena Taehyung itu gak pernah rapi. Lalu, sendirinya bakal mengalah dan beralih merapihkan seluruhnya sampai berakhir tersimpan rapi dalam lemari.






Sebenarnya, Taehyung sayang Jungkook, kok.

Sayangnya aja si bocah satu itu suka resek.




'Nah, yuk! Kalian-kalian bisa sekalian request lagu lho, di nomor +81xxx xxxx ataupun telepon on air xxx xxx! Jungkook tungguin ya!'

Lalu, satu lagu bernuansa galau, menjadi pengalihan isu dari perasaan seorang Kim Taehyung yang kembali diam membisu.

Menghela nafas perlahan; sendirinya pikiran melayang ke arah sosok seorang partikular.



Seorang cowok ganteng, berjaket denim. Anak jurusan teknik elektro, yang juga digadang-gadang sebagai tangan kanannya ketua BEM.

Namanya Park Jimin. Sudah sangat Taehyung suka dari zaman maba.

Dan seharusnya, dirinya kembali tenggelam dalam bumbu roman kesedihan bercampur serbuk galau sebagai pelengkap seperti malam Minggu biasanya.

Kalau bukan karena suara dering telepon dengan nada dering khusus—iya, Taehyung tahu ini Jungkook—yang kini gemetar tak pasti di balik bantal yang menjadi alasan kepala.

Kemudian dengan sebuah geraman malas, juga bibir yang mencebik sebal, Taehyung menyapa sekedar saja.

"Apa?"

'Oit, galak bos.' Jungkook terkikik di seberang. Total lengah dari reaksi si Kim yang memilih memutar matanya malas karena respon lawannya yang terkesan sok manis,

"Lo kalo mau gangguin, gue lagi sibuk—"

'Paling galauin kak Jimin.'

"Nah itu tau."

'Galau mulu,' Jungkook mencibir, 'Tembak dong.'

Taehyung mendengus, "Lo ngomong berasa kentut, tau gak?"

'Lho? Bagus dong,'

"Bagus apanya?"

'Kan jadi hangat.'


harimu?ㅡminVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang