Last

147 26 3
                                    

Sooyoung segera berlari memasuki rumah, menyender pada pintu kayu berwarna putih yang baru saja dia banting.

"Yak park sooyoung weo ? Kau mau membuat pintu itu rusak ?"

"Ada apa sooyoung ?" Yerin mendekat menatap sooyoung yang sedang mengatur nafasnya.

"Yerin. . . . . ." "Park Chanyeol bukan manusia"

Sontak yerin membuka retinanya lebar-lebar. Bagaimana bisa cowo yang sedang populer dan menjadi tranding topic disekolahnya itu di sebut bukan manusia. Yerin segera menyangkal apa yang dikatakan temannya itu dan segera berbalik mengacuhkannya.

"Yerin aku serius" Joy menghadang langkah yerin

"Dia tadi memelukku yerin, aroma tubuhnya sama persis dengan makhluk yang menerorku setiap malam. Aroma tubuh itu khas dan aku yakin tidak ada yang memiliki aroma seperti itu, bukan kah kau juga pernah mencium aroma itu ketika aku tidur di kamar mu og ?" Yerin hanya diam mendengar perjelasan panjang sooyoung dengan jarinya yang terlihat masih gemetaran.

Sooyoung bukanlah orang yang pandai berbohong, lagipuka selama ini dia tak pernah berbohong kepadanya. Tapi mengatakan bahwa Chanyeol adalah makhluk dengan kekuatan super yang bisa memasuki kamarnya setiap malam, menemani sooyoung tidur hingga membuatkan jus dengan sekali kedip mata itu adalah hal yang mustahil.

"apa kau tidak sadar aku mulai diganggu seperti ini sejak Chanyeol masuk ke sekolah kita" lanjut sooyoung "Percayalah padaku yerin"

Yerin menghela nafasnya sembari menepuk punggung sooyoung yang sedang menangis. Sooyoung yang selama ini dikenal cuek, tak peduli, tidak peka, masa bodo, pemberani. Sekarang malah tersungkur ketakutan. Tak ada alasan bagi Yerin untuk tidak percaya, karna nyatanya semua yang di katakan sooyoung memang masuk akal.

.

.

.

"Sooyoung mana ?" Seorang bertubuh tinggi datang menghampiri Yerin di bangkunya

"Tidak masuk sekolah" Yerin menjawab dengan datar

"Loh kenapa ?, dia sakit apa pulang ke rumah bibinya lagi ?"

Yerin mengangkat kepalanya, kalimat "pulang ke rumah bibinya lagi" sangat mengganggu baginya. Secara tidak ada yang mengetahui sooyoung satu minggu kemarin pergi kerumah bibinya selain yerin.

"Apa yang kau maksud dari ^pulang ke rumah bibinya lagi^ Chanyeol ?"

"Sooyoung menceritakan kepadaku semalam bahwa alasan dia kemarin tidak masuk adalah untuk mengunjung rumah bibinya"

"Sooyoung tak pernah menceritakan kepada siapapun tentang bibinya"

Yerin mengatakan dengan mata yang menahan amarah. Wanita itu sangat ingat akan penderitaan sooyoung belakangan ini karna makhluk abstrak yang di curigai sebagai Chanyeol. Ditambah lagi semalam sooyoung menangis ketakutan hingga tertidur dan sekarang dia sampai tak masuk sekolah karna ingin menghindari Chanyeol.

"Dia ada di kamarnya, dia sedang sakit ?" Yerin meluruskan pandangannya. Menolak segala apa yang baru saja terlintas di kepalanya

"Dia tidak ada disana ?"

Yerin berdiri menatap Chanyeol. Hah dari mana chanyeol tahu bahwa sooyoung tidak ada di kamarnya. kalimat itu kembali meyakinkan wanita itu bahwa makhluk itu memang Chanyeol.

"Dimana sooyoungku ?" Chanyeol semakin mendekatkan kepalanya kearah yeri, menggenggam tangan yerin untuk menunjukan angry mode on.

"Dia bukan sooyoung mu Chanyeol"

Who Are U?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang