Kopi dendamku sudah jadiBergolak berbahaya bagai api
Haruskah kutuangkan pada lepek puisi?
Lepek yang bisa memperluas pemikiran dan menguapkan emosi
Tidak!!
Ku tak ingin menodai puisi yang suci
Seduhlah selagi tak dingin
begitulah tutur hati terdoktrin
meski logika tak ingin
ku takmau kopi dendamku di sruput angin
Sekarang kopiku sudah basi
Kuberharap karma cepat menghampiri
Kalau tidak biar aku saja yang menjemputmu mati