Pertemuan

39 5 0
                                    

Brrruuuuk




"Ayah sudah aku bilang jangan ngebut-ngebut" teriak aku, setelah melihat ayahku menyerempet salah satu pengendara motor,akupun membuka sabuk pengaman dan segera keluar dari mobil.

"Maafkan kami, kau baik-baik saja?apa ada yang terluka?" tanyaku sambil memutar-mutar badannya dan mukanya.  

WHAT???!!!?AKU TIDAK SALAH LIAT? LAKI-LAKI INI?DIA?DIA?OMG!!!!

Aku menelan ludah.

DIA MIN YOONGI, AAAAAA
MIN YOONGI!!! SUDAH LAMA AKU TIDAK MELIHATNYA SETELAH KEPERGIAN YOONGSI DAN MAMA.

'Ya dulu aku adalah seseorng A.R.M.Y'

"Kau tidak liat?ini kaki ku berdarah" jawabnya dingin.   

"Ah oppa maafkan aku dan ayahku,kami tadi terburu-buru" kataku sambil menunduk dan membantunya untuk berdiri.

"Tidak usah membantuku,aku bisa sendiri" aku segera menurunkan niatku untuk membantunya.

"Apa kau tidak apa-apa nak?ayo masuk biar kami antarkan ke Rumah sakit terdekat" kata ayah.
 
"Jika bapa tidak bisa mengendarai mobil sebaiknya menggunakan transportasi supaya tidak merugikan orang lain"

"Ah iya, sekali lagi kami minta maaf, kami sedang terburu-buru tadi"

"Di sini banyak pengendara lain seharusnya bapa baca itu, kan ada ditulisannya Khusus Pengendara 60-70KM/jam" katanya sambil menunjukan plang berwarna merah yang berada disebelah kiri.

"Apa bapa buta?atau tidak mengerti?ha?ap-" belum selesai ngomong aku langsung memotongnya.

"Apa kau tidak bisa menerima pemintaan maaf dari orang lain? kau pikir kami sengaja melakukan ini? kan sudah aku bilang tadi, kami sedang terburu-buru" aku menarik napas dan melanjutkan perkataanku,

"Apa kau tidak bisa sopan sedikit dengan orang yang lebih tua dari mu?. Ayo ayah tidak ada gunanya juga kita membantunya" kataku dengan kesal walaupun rasanya aku tidak ingin marah dengannya karena melihat ketampananya, dan baru saja aku ingin masuk ke mobil tapi ayah menahanku.

"Kenapa jadi kau yang marah kepadaku? seharusnya aku yang marah kepadamu, kau juga tidak sopan melawan orang yang lebih tua dari mu, apa kau tidak sadar?" Jawabnya.

"Kau-" baru saja ingin berbicara ayah memotongnya.

"Shinyoo, Ayah tidak pernah mengajarkanmu untuk tidak sopan sperti ini, ayo minta maaflah padanya"

"App-"

"Lee Shin Yoo kau tidak mendengarkan perkataan ayah?" mata ayah melotot kepadaku.

"Huft...Maafkan aku" sambil mengulurkan tanganku padanya.

"Tidak usah minta maaf kalau kau tidak ikhlas"

"Tidak, aku ikhlas"

"Sudah-sudah shinyoo bantu dia masuk ke dalam mobil" aku mengaguk dan ayahpun langsung masuk ke mobil.

"Sini aku bantu"

"Tidak usah aku bisa sendiri"

baru saja berjalan dua langkah dia sudah hampir terjatuh.

"Aw"

"Sekarang, masih mau bilang kalau kau bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain?" Kataku, dia hanya terdiam dan menggeleng-gelengkan kepalanya.















-------



Haii sorry ya baru ngelanjutin:')

Sebenernya belum mencukupi target tapi udah banyak yang minta wkwk

Semoga suka yaa sama ceritanya

Jangan lupa divote:)

Fake Love💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang